Minggu, 18 April 2010

Resep Jamu Obat Stroke

Resep Jamu Obat Stroke # 1

Pola hidup yang kurang sehat dan tidak seimbang, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, serta tekanan darah tinggi dapat mimicu timbulnya stroke. Stroke terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah dan pecahnya atau penyumbatan pembuluh nadi otak. Ketika pembuluh darah otak tersumbat dan pecah maka jaringan otak akan kekurangan oksigen, sehinga syaraf yang sangat vital akan terganggu fungsinya. Selain itu dapat mengakibatkan kerusakan permanent pada otak.
Gejala awal stroke ditandai dengan nyeri kepala, pusing mengantuk dan kekacauan mental.

Stroke ringan ditandai dengan kekacauan bicara, pikiran, gerakan, sensasi dan penglihatan. Gejala satu dengan yang lainnya kerap berkombinas, baik itu gejala ringan maupun gejala berat, seperti mulut mencong, penglihatan kembar, rasa berputar, penglihatan berkunang-kunang, bicara pelo, rasa baal atau kesemutan pada muka atau separuh mukadan lumpuh pada alah satu sisi bagian tubuh. Hal ini merupakan gejala ringan yang dapat berlangsung hanya beberapa detik atau beberapa menit saja. Biasanya gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Gejala stroke yang berat dapat membuat penampilan penderita mengerikan sampai penderita terjatuh dan terbaring seperti tidur pulas, muka kemerahan, pernafasan naik turun, denyut nadi lambat, lumpuh dan tidak dapat berkomunikasi. Bahkan otot-otot mengisut hingga seluruh tubuh menjadi kaku. Hal tersebut merupakan gejala sisa sebagai cacat. Jika sudah sangat parah maka kematian dapat terjadi pada penderita stroke.

• Penanganan pertama :
Pertolongan pertama pada penderita stroke yaitu dengan pmberian ramuan tanaman obat yang berfungsi memecah gumpalan darah, mencegah pembekuan darah, melancarkan peredaran darah, memperbaiki jaringan yang rusak, menurunkan tekanan darah, serta menambah daya tahan tubuh.
Untuk mengobati Stroke pergunakan resep berikut :

Resep I

• Bahan :

Pegagan (Centella asiatica) ………………20 gr

• Cara Pembuatan :
Rebus 20 gr akar dan daun pegagan dengan 3 gelas air dalam kuali tanah. Biarkan mendidih dan air tersisa setengah bagian, lalu disaring.

• Cara Penggunaan :
Minum 3 kali sehari masing-masing ½ gelas. Usahakan diminum waktu perut kosong dan sebelum makan.

• Catatan :
Stroke adalah kerusakan otak karena otak tidak dialiri darah selama beberapa saat. Dengan mengkonsumsi pegagan diharapkan kerusakan otak dapat diperbaiki karena pegagan bersipat tonikum, revitlisasi atau memperbaiki jaringan tubuh yang rusak serta otak yang lelah, dan juga revitalisasi pembuluh darah.

sumber : blog-indonesia.com
Selengkapnya...

BROTOWALI


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Tinospora crispa (L.) Miers.
2. Nama daerah : bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa); andawali (Sunda); antawali (Bali).
3. Nama asing : bitter grape (Inggris), shen jin teng (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Brotowali memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Beberapa bahian kimia yang terkandung dalam brotowali di antaranya alkaloid, damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid, zat pahit pikroretin, palmatin, kolumbin (akar), dan kokulin (pikrotoksin).
Efek farmakologis brotowali di antaranya menghilangkan sakit, penurun panas, dan melancarkan meridian.


C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan brotowali dilakukan dengan menggunakan setek. Brotowali dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Batang, terutama kulit batang, dan daun dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Demam
Cuci bersih batang brotowali sebesar 2 jari (10 cm) lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, tambah 1 sendok makan madu, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

2. Demam karena penyakit kuning
Cuci bersih 1 jari batang brotowali lalu potong-potong menjadi beberapa bagian. Rebus potongan brotowali dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 ½ gelas. Campur madu secukupnya lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

3. Gatal pada badan
Cuci bersih 20 cm batang brotowali lalu rebus dengan air secukupnya. Setelah mendidih dan menjadi hangat-hangat kuku, gunakan air rebusan ini untuk mandi.

4. Kencing manis
Cuci dan potong-potong 10 helai daun sambiloto, 10 helai daun kumis kucing, dan 6 cm batang brotowali. Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air rebusan bahan 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas setelah makan.

5. Kudis
Cuci batang brotowali sebesar 3 jari, belerang sebesar biji kemiri, lalu tumbuk halus. Remas hasil tumbukan dengan minyak kelapa secukupnya lalu oleskan 2 kali sehari pada kulit yang terserang kudis.

6. Luka
Tumbuk daun brotowali secukupnya lalu tempelkan pada bagian luka. Selain iitu, rebus 10 cm batang brotowali dengan 1 l air sampai mendidih. Gunakan air rebusan saat hangat untuk mencuci luka setiap mengganti tumbukan daun brotowali. Ganti tumbukan 2 kali sehari.

7. Rematik
Cuci dan potong 1 ibujari batang brotowali menjadi beberapa bagian lalu rebus dengan 3 gelas air. Setelah tersisa 1 ½ gelas, dinginkan, lalu saring. Tambahkani 1 sendok madu ke dalam air saringan lalu minum 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

Selengkapnya...

BUNGA PAGODA


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Clerodendrum japonicum (Thunb.) Sweet.
2. Nama daerah : tumbak raja (Bali), singgugu (Sunda), srigunggu (Jawa), tinjau handak (Lampung), punggur tosek (Madura).
3. Nama asing : pagoda flower (Inggris), bai jek hong (Qua).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS

Bagian akar bunga pagoda memiliki rasa pahit dan dingin, sedangkan bagian daun memiliki rasa manis, asam, agak kelat, serta bersifat netral. Sementara itu, bagian bunganya memiliki rasa manis dan bersifat hangat.
Bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan bunga pagoda belum banyak diketahui, tetapi beberapa efek farmakologis yang sudah diketahui adalah antiradang, peluruh kencing, menghilangkan bengkak, dan mengisap nanah.


C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan bunga pagoda dilakukan dengan setek batang. Bunga pagoda dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Bagian bunga, batang, daun, dan akar yang dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.

1. Koreng berdarah
Cuci bersih daun segar bunga pagoda secukupnya lalu giling sampai halus. Campurkan dengan madu secukupnya, lalu aduk sampai rata sehingga membentuk salep. Oleskan salep daun segar bunga pagoda ini pada termpat yang berkoreng.

2. Luka terpukul
Cuci bersih 30—90 g akar kering bunga pagoda lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

3. Susah tidur (insonmia)
Rebus 30—90 g akar kering dan 1 g jahe dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusarinya, lalu minum 2 kali sehari masing-masing setengah gelas.

4. Sakit pinggang dan rematik terasa ngilu

Cuci bersih 30—60 g akar kering dan 10 g jahe merah. Rebus bersama gula merah secukupnya dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minurn 1 gelas sehari.

5. TBC paru yang disertal batuk dan batuk berdarah
Rebus 30—90 g akar kering bunga pagoda dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

6. Wasir berdarah

Rebus 60 g bunga atau 60 g akar kering dengan 200 g usus sapi dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air rebusan 2 kali sehari, masing-masing 1i gelas. Makan usus sapi sekaligus habis.

Selengkapnya...

Kamis, 15 April 2010

PUSPA NYIDRA / BUNGA TASBIH


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Canna indica L.
2. Nama daerah : ganyol leuweung, sebe, sebeh, tasbeh (Sunda); ganyong wana, ganyong alas, puspa midra, puspa nidra, puspa nyidra, kembang gedang (Jawa); buah tasbeh, sebek, sigi-sigi, sabeh (Jakarta); tasbhi (Madura); milu-milu (Bali); bunga tasebe (Bugis); tasube (Ternate); ganyong hutan (Melayu).
3. Nama asing : bread shot (Inggris), mei ren jiao (Cina).


B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Tumbuhan bunga tasbih memiiki rasa agak manis dan sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bunga tasbih di antaranya 6 substansi fenol, yaitu 2-terpene dan 4-conmarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, serta getah.
Efek farmakologis bunga tasbih di antaranya antipiretik, menurunkan tekanan darah (hipotensif), dan penenang (sedatif).

c. PERBANYAKAN DAN PEKAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan bunga tasbih dapat dilakukan dengan umbi dan biji. Bunga tasbih dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Bunga tasbih memerlukan tempat yang cukup sinar matahari dan sebaiknya tidak digunakan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Bagian bunga kering, akar, dan rimpang segar maupun kering, daun, serta biji dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Ambein

Cuci bersih 40 g akar bunga tasbih lalu rebus dengan 2 gelas air sainpai airnya tersisa 1 gelas. Saring air rebusan lalu minum sekaligus 1 gelas sehari.

2. Disentri kronis
Siapkan 15—30 g akar atau rimpang kering, atau 30—60 g jika kondisi segar. Rebus bahan tersebut dengan 2 ½ gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Saring air rebusannya lalu minum sekaligus 1 kali sehari.

3. Haid terlalu banyak, kepala pusing (vertigo), dan batuk berdarah
Cud 20 g akar atau rimpang bunga tasbih dan 15—30 g kulit delima kering. Rebus semua bahan dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, saring, lalu minum 1 kali sehari.

4. Jerawat (acne vulgaris)

Haluskan akar atau rimpang segar bunga tasbih secukupnya lalu tempelkan ke bagian yang terkena jerawat.

5. Keputihan
Cuci bersih 20 g akar atau rimpang bunga tasbih dan 15—30 g kulit delima kering. Rebus semua bahan dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, saring, lalu minum 1 kali sehari.

6. Kanker kandungan

Cud bersih 60 g akar bunga tasbih, 6o0g rumput mutiara (Hedyotis corimbosa), dan 50 g daun sambiloto (Andrographis paniculata). Rebus dengan 3 gelas air sampal tersisa 1 ½ gelas. Saring air rebusannya, lalu dibagi ruenjadi 2 bagian untuk diminum 2 kali sehari.

7. Keseleo
Haluskan akar atau rimpang segar lalu campurkan dengan terigu yang telabhdisangrai. Tambahkan arak putih secukupnya lalu tempelkan ke bagian yang sakit.

8. Menghentikan pendarahan
Rebus 10—15 g bunga tasbih dan 60 g akar rimpang teratai dengan 2 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Saring air rebusan lalu minum sekaligus 1 gelas sehari.

9. Pembengkakan kelenjar limpa

Rebus 60 g akar bunga tasbih dengain 4 gelas air. Tambahkan 1 ons daging sapi ke dalamnya lalu biarkan sampai mendidih dan airnya tersisa 1 ½ gelas. Saring air rebusannya lalu diminum sekaligus 1 kali sehari dan makan dagingnya.

10. Radang kulit bernanah (piodermi) dan luka berdarah
Haluskan akar atau rimpang segar bunga tasbih secukupnya lalu tempelkan pada bagian yang sakit.

11. Sakit kuning
Cuci 60 g akar bunga tasbih dan 30 g daun serut atau mirten (Streblus asper Lour.) sampai bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Saring lalu bagi menjadi 2 bagian untuk diminum 2 kali sehari.


Selengkapnya...

Selasa, 13 April 2010

BANGKUANG / BENGKUANG


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Pachyrrhizus erosus URB.
2. Nama daerah : bangkuwang (Batak dan Sunda), bengkuwang (Jawa), singkuwang (Aceh), jempingan (Bali), uwi pisak (Lombok), dan bun (Bima).
3. Nama asing : yarn bean (Inggris) dan so ke (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Tumbuhan bangkuang memiliki rasa manis, dingin, dan bersifat sejuk serta mendinginkan. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bangkuang di antaranya pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan vitamin C. Daun dan bijinya mengandung saponin dan flavonoid, sedangkan umbinya mengandung protein, fosfor, besi, vitamin A, Bi, dan C.
Efek farmakologis bangkuang di antaranya sebagai obat beri-beri, nyeri perut, penghalus kulit, obat demam, dan obat sakit kulit. Akan tetapi, bagian biji dan daunnya mengandung racun. Oleh karena itu, untuk menghindari keracunan jumlah penggunaan dan dua bagian tumbuhan tersebut perlu diperhatikan.



C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbnhan bangkuang dilakukan deilgan biji. Bangkuang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipnpuk dengan pupuk dasar. Tumbuhan mi menghendaki cukup matahari.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Meskipun umbi bertunasnya mengandung racun, bagian daun dan biji dan tumbuhan bangkuang dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Selain iitu, bagian umbi bangkuang juga dapat dimanfaatkan untuk hal yang sama. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan tumbuhan bangkuang di antaranya sebagai berikut.

1. Beri-beri
Cuci 300 g umbi bangkuang sampai bersih, dikupas, lain makan. Lakukan secara rutin 2 kali sehari.

2. Demam
Kupas umbi bangkuang secukupnya, buat menjadi manisan, lalu dimakan. Ulangi hal yang sama sampai demaninya sembuh.

3. Diabetes meflitus
Cuci 1—2 buah umbi bangkuang sampai bersih, parut, peras, lalu saring. Minum air yang tersaring sekaligus secara teratur setiap pagi dan malam.

4. Penyakit kulit dan eksim

Cud bersih umbi bangkuang secukupnya sampai bersih, parut, lalu tapalkan pada kulit yang terkena penyakit.

5. Sariawan

Cuci bersih umbi bangkuang secukupnya, kupas kulitnya, lalu masukkan ke dalam blender. Tambahkan setengah gelas air matang dan madu secukupnya lalu buat minuman jus. Minum jus umbi bangkuang sedikitnya 1 gelas sehari.

6. Wasir

Cuci bersih 1 butir umbi bangkuang sampai bersih, kupas kulitnya, masukkan ke dalam blender, tambahkan air sedukupnya, lalu buat minuman jus, atau diekstrak untuk diambil sari buahnya. Minum jus bangkuang setiap bangun tidur pagi. Lakukan secara teratur setiap bangun tidur pagi.

Catatan : penggunaan umbi yang bertunas harus hati-hati karena beracun


Selengkapnya...

Sabtu, 10 April 2010

BUNGA KENOP


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Gomphrena globosa L.
2. Nama daerah : bunga knop (Melayu); bunga kancing, kembang gundul (Jawa).
3. Nama asing : knob flower (Inggris), qian ri hong (Cina).


B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Farmakologi cina menyebutkan bahwa bunga kenop memiliki rasa manis dan netral. Bunga kenop juga memiliki kandungan kimia yang khas, yaitu gomphresin I, II, III, V, dan VI. Efek farmakologis bunga kenop di antaranya antibatuk, antiasma, dan antiradang mata.


C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan bunga kenop dilakukan dengan biji. Perawatan bunga kenop dilakukan dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Bunga atau seluruh bagian tumbuhan, baik dalam kondisi segar atau dikeringkan, dapat digunakan untuk mengobati heberapa penyakit berikut.

1. Asma (asthmabronchial)
Cuci bersih 10 kuntum bunga kenop segar dan 10 g jahe lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas lalu saring. Minum air rebusan sekaligus 1 gelas sehari.

2. Buang air kecil tidak lancar
Cuci bersih 10 g bunga kenop dan 30 g rambut jagung (Zea mays) lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring, lalu minum secara rutin 1 gelas sehari.

3. Bronkhitis kronis

Cuci bersih 10 kuntum bunga kenop, 15 g kaktus (Opuntia duleni [Ker Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, dan 10 g jahe. Rebus semua bahan dengan 2 gelas air bersama gula batu secukupnya. Setelah tersisa 1 gelas, saring air rebusannya lalu minum sekaligus saat hangat. Lakukan secara rutin 1 gelas sehari.

4. Disentri
Cuci bersih 10 kuntum bunga kenop dan 30 g patikan kebo (Euporbia hirta L.) lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, saring, lalu dingiñkan. Minum sekaligus saat hangat 1 gelas sehari.

5. Panas dalam pada anak
Cuci bersih 10 kuntum bunga kenop, 15 g temulawak, dan 75 g buah jali yang telah direndam. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Saring air rebusannya, bagi menjadi 3 bagian. Minum bersama 1 sendok makan madu 3 kali sehari, masing-masing 1 bagian, sedangkan jalinya dapat dimakan.


Selengkapnya...

Kamis, 08 April 2010

BOROCO / JENGGER AYAM


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Celosia argentea L.
2. Nama daerah : bayam bludu (Sumatera Barat),jawer hayam (Sunda), jengger ayam (Jawa Tengah), dan janggar siap (Bali).
3. Nama asing : quail grass (Inggris) dan qing xiang zi (Cina).


B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Boroco memiliki rasa pahit dan besifat sejuk. Kandungan bahan kimia boroco belum banyak diketahui, sedangkan efek farmakologisnya adalah sebagai antihipertensi dan antiradang mata.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan boroco dilakukan dengan biji. Boroco dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Bagian biji, bunga, atau seluruh bagian tumbuhan boroco, baik segar maupun kering, dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Disentri
Cuci bersih 30—60 g semua bagian tumbuhan boroco lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Minum air rebusan 3 kali sehari masing-masing ½ gelas.

2. Hipertensi
Cuci 30 g biji boroco sampai bersih lalu rebus dengan 1 gelas air sampai tersisa ½ gelas. Bagi air rebusannya menjadi 2 bagian sama banyak lalu minum 2 kali sehari, masing-masing 1 bagian.

3. Infeksi saluran kencing
Cuci bersih 30-60 g semua bagian tumbuhan boroco. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Minum secara rutin 3 kail sehari, masiugmasing ½ gelas. Lakukan secara rutin setiap pagi, siang, dan sore hari.

4. Infeksi mata luar dan dalam
Cuci bersih 30—60 g biji boroco lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Minum air rebusannya 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

5. Keputihan
Rebus 60 g bunga boroco dan 60 g daging sapi dengan 3 gelas air sampai matang dan airnya tersisa 1 ½ gelas. Makan dagingnya sekaligus dan minum air rebusannya 3 kali sehari masing-masing ½ gelas.

6. Muntah darah
Cuci bersih 30—60 g bunga boroco segar dan 60 g daging segar. Buat sup boroco dari bahan tersebut lalu makan sekaligus 1 kali sehari.

7. Radang kornea (keratitis)

Cuci bersih 15 g biji boroco dan 4 buah hati ayam. Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air sampal tersisa 1 ½ gelas. Makan hati ayamnya dan saring air rebusannya. Minum air saringannya 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas. Lakukan secara rutin setiap pagi, siang, dan sore.


Kontra indikasi : pendenta tekanan bola mata tinggi (glukoma) dilarang minum ramuan ini.


Selengkapnya...

Selasa, 06 April 2010

BANDOTAN



A. NAMA
1. Nama ilmiah : Ageratum conyzoides L.
2. Nama daerah : bandotan (Melayu), babandotan leutik (Sunda), bandotan (Jawa), dus-bedusan (Madura).
3. Nama asing : celestin, eupatoire blue, bastard agrimon, atau billy goat weed (Inggris); sheng hong ji (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Bandotan memiliki rasa sedikit pahit, pedas, dan bersifat menetralkan. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bandotan di antaranya asam amino, β-sitosterol, ageratochromene,friedelin, minyak terbang coumarin, potasium klorida, stigmasterol, organacid.
Efek farmakologis bandotan diantaranya penurun panas, menghilangkan racun (antitoksin), menghilangkan bengkak, menghentikan pendarahan, peluruh haid (hemenagog), stimulan, tonik, peluruh kencing, dan peluruh kentut.




C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan bandotan dilakukan dengan biji. Bandotan biasa tumbuh liar. Jika sengaja ditanam, bandotan dirawat dengan penyiraman yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan ini memerlukan cukup sinar matahari.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Daun dan batang muda bandotan dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit berikut.
1. Bengkak, bisul, dan borok
Cuci bersih seluruh bagian tumbuhan bandotan segar secukupnya, tumbuk bersama nasi basi dan garam secukupnya. Tempelkan hasil tumbukan di tempat yang terkena bengkak, bisul, dan borok.
2. Eksim dan luka berdarah
Cuci bersih 1 pohon bandotan segar tanpa akar, lumatkan, lalu balurkan ke tempat yang sakit. Setelah merata, balut dengan kain atau perban. Lakukan 2 kali sehari dalam dosis yang sama dengan mengganti obat dan bálutan. Pada saat penggantian, luka dicuci dengan air panas atau alkohol.
3. Radang telinga
Cuci bersih batang dan daun bandotan segar secukupnya, tumbuk, lalu peras. Teteskan air perasan pada telinga yang sakit sebanyak 1—2 tetes. Lakukan secara rutin 4 kali sehari.
4. Sakit tenggorokan dan radang selaput lendir pada batang tenggorokan (diphteri)
Cuci bersih 30—60 g daun segar, tumbuk halus, peras. Tambahkan gula batu yang sudah dilarutkan secukupnya ke dalam air perasan. Minum air perasan yang diperoleh sekaligus habis. Lakukan secara rutin 3 kali sehari dengan cara yang sama.

Catatan: wanita hamil dilarang minum ramuan bandotan Selengkapnya...

Kamis, 01 April 2010

BAMBU TALI (Asparagus)


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Asparagus cochinchinenesis (Lour.) Merr.
2. Nama daerah : asparagus (Sunda).
3. Nama asing : christus dorn (Inggris) dan tian men dong (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Bambu tali memiliki rasa manis, pahit, dan bersifat mendinginkan. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bambu tali di antaranya saponin, misalnya aglycone dan proto-sarsapogenin. Selain itu, bambu tali mengandung asparagine, glukosa, fruktosa, 5-methoxymethylfurrfural, dan ß-sitosterol. Bahan kimia akan masuk ke meridian paru-paru dan ginjal sehingga dapat membersihkan paru-paru, menyuburkan yin, serta merangsang produksi cairan tubuh.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh bambu tali di antaranya antitoksin, antineoplastik, dan penurun panas. Selain itu, bambu tali dapat menambah daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan imunitas. Akan tetapi, penderita batuk karena flu dilarang menggunakan ramuan dari bambu tali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu tali dapat menghambat sarcoma-180 pada tikus dan berbagai jenis leukimia pada manusia.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan bambu tali dilakukan dengan umbi dan biji. Bambu tali dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dipupuk dengan pupuk organik, dan tidak disemprot dengan pestisida dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Bambu tali memerlukan cukup sinar matahari.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Bagian tumbuhan yang digunakan adalah umbi yang dikeringkan. Bagian tersebut dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Batuk darah, TBC, dan sakit kerongkongan
Cuci bersih 6—12 g umbi kering lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya saat hangat. Jika diperlukan, minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

2. Kanker payudara, carcinoma, flbroadenoma, dan hyperplasia kelenjar payudara
Cuci bersih 20—40 g umbi kering lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 gelas sehari.
Ramuan ini, dengan cara pengobatan yang sama, dapat digunakan untuk mengobati kanker limpa dan kanker darah (leukimia).

3. Kencing manis
Cuci bersih 6—12 g umbi kering lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan saat hangat 2 kali sehari sampai sembuh, masing-masing 1 gelas. Selengkapnya...

BELIMBING MANIS


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Averrhoa carambola L.
2. Nama daerah : blimbing legi (Jawa), bilimbing amis (Sunda), balireng (Bugis), dan bainang sulapa (Makasar).
3. Nama asing : sweet starfruit (Inggris) dan yang tao (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Buáh belimbing manis memiliki rasa asam, manis, bersifat netral, sedangkan bagian bunga memiliki rasa manis, netral. Batang, daun, dan akar memiliki rasa asam, kelat, dan netral.
Beberapa bahan kimia yang terkandnng dalam belimbing manis di antaranya protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin A, B, serta vitamin C.
Efek farmakologis tumbuhan belimbing manis di antaranya antiradang, peluruh liur, peluruh kemih, antimalaria, menghilangkan panas, pelembut kulit (astringen), analgesik (menghilangkan sakit), dan antirematik.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan belimbing manis dilakukan dengan biji, cangkok, dan okulasi. Belimbing manis dirawat dengan penyiraman yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Buah, bunga, daun, dan akar belimbing manis dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.

1. Diabetes melitus dan penurun kolesterol
Cuci 2 butir buah berlimbing manis matang lalu makan setiap selesai sarapan dan makan malam.

2. Darah tinggi
Makan 1 butir buah belimbing manis yang sudah matang atau yang masih hijau setiap selesai sarapan dan makan malam.
3. Influenza dan sakit tenggorokan
Cud bersih 90—120 g buah belimbing manis, giling menggunakan blender, saring, lalu minum airnya. Lakukan secara rutin 1 kali sehari.

4. Kencing batu
Rebus 3—5 butir buah belimbing manis dengan 1 gelas air lalu tainbahkan madu secukupnya. Biarkan sampai mendidih lalu climinum saat hangat sehari sekali.

5. Lever
Cuci bersih 12—15 g akar belimbing manis kering lalu rebus dengan 1 gelas air sampai tersisa ½ gelas, lalu dinginkan. Minum air rebusan sehari sekali dan llakukan secara teratur.

6. Malaria
Cuci bersih 15—24 g bunga kering lalu seduh dengan 1 gelas air panas lalu minum sekaligus saat hangat. Lakukan 2 kali sehari secara rutin dan dengan jumlah yang sama.

7. Mencegah aneka kanker
Cuci bersih 12 helai daun belimbing, ½ lembar daun pepaya muda, 6 helai daun ceremai muda, 3 helai daun bayam merah, dan 2 buah wortel seukuran jari tangan. Giling sampai halus campuran bahan tersebut, tambahkan ½ gelas air matang, lalu saring airnya. Tambahkan 3 sendok makan madu lalu minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

8. Sakit kepala kronis
Potong kecil-kecil 30—45 g akar segar belimbing manis, cuci sampai bersih, lalu masukkan ke dalam wadah. Campurkan ke dalamnya 120 g tahu dan air matang sampai ramuan tersebut terendam, lalu ditim. Makan ramuan tersebut 1 kali sehari. Selengkapnya...