Sabtu, 18 Agustus 2012

Selamat Idul Fitri 1433 H

Selengkapnya...

Jumat, 02 Maret 2012

KI TAJAM / DANDANG GENDIS


A. Nama
1. Nama ilmiah : Clinacanthus nutans Lindau.
2. Nama daerah : ki tajam (Sunda), dandang qendis (Jawa), gendis (Jawa Tengah).
3. Nama asing : -


B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ki tajam di antaranya saponin dan polifenol. Efek farmakologis yang dimiliki oleh ki tajam di antaranya mengefektifkan fungsi kelenjar tubuh, meningkatkan sirkulasi diuretik antidemam, dan anti diare.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan Id tajam dapat dilakukan dengan setek batang. Ki tajam dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan mi memerlukan cukup sinar matahari.


D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun segar H tajam dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Disentri
Rebus segenggam daun segar H tajam dalam 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas. Minum air rebusan tiga kali sehari masing-masing 1 gelas.
2. Kencing manis
Rebus 7 lembar (untuk sakit ringan/gejala awal) atau 21 lembar (untuk säkit berat) daun segar ki tajam dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari.
3. Susah kencing
Rebus 15 g daun 14 tajam segar dalam air 1 gelas selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

Catatan:
• Resep untuk kencing manis tidak tercatat dalam literatur, tetapi di daerah jawa biasa digunakan untuk penyakit tersebut.
• Efek abortivum tumbuhan ini belum diketahui. Oleh sebab itu, wanita hamil sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

Selengkapnya...

KI KONENG

A. Nama
1. Nama ilmiah: Arcangelisia flava (L.) Merr.
2. Nama daerah : reuy ki koneng (Sunda); oyod sirawanan, sirawan kunyit (Jawa); wali bulan (Ambon); kayu kuning (Palembang); oyod koneng (Madura); mololeya gumini (Halmahera Utara).
3. Nama asing : -

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ki koneng memiliki rasa pahit. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun ki koneng di antaranya getah perca dan damar. Daun, batang, tangkai, dan akar ki koneng mengandung bahan kimia antara lain barberin dan alkaloid lainnya. Daging buahnya mengandung rat lendir. Sementara bijinya mengandung saponin yang merupakan racun keras untuk ikan.
Efek farmakologis yang dimiliki ki koneng di antaranya anti-inflamasi, mengobati luka, dan antidemam.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki koneng dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Ki koneng dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Tangkai atau batang segar ki koneng dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.

1. Demam
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng yang masih segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing i gelas.

2. Gangguan pencernakan dan cacingan
Rebus 1 Jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan 5 lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu bagi 2 bagian dan minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

3. Sakit kuning
Rebus 1 jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu bagi menjadi dua untuk diminum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

4. Sariawan
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...

Sabtu, 29 Oktober 2011

KETEPENG KECIL

A. Nama
1. Nama ilmiah : Cassia tora L.
2. Nama daerah : ketepeng cilik (Jawa), ketepeng (Jawa Tengah), ketepeng leutik (Sunda), galenggeng kecil (Melayu), pepo (Timor).
3. Nama asing : jue ming si (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ketepeng kecil memiliki rasa manis, pahit, asin, dan bersifat agak dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam biji segar ketepeng kecil di antaranya chryzophanol, emodin, aloe-emodinrhein, physcion, obtusin, toralactone, auranto-obtusin, rubrobusarin, torachryson, dan vitamin A. Bahan kimia akan masuk ke meridian lever (membersihkan) dan meridian ginjal (menguatkan).
Efek farmakologis yang dimiliki oleh ketepeng kecil di antaranya untuk pengobatan radang mata, peluruh air seni, dan pelancar buang air besar.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ketepeng kecil dapat dilakukan dengan biji. Ketepeng kecil dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya

Biji ketepeng kecil yang sudah dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Cacingan pada anak
Lumatkan 9 g bubuk biji ketepeng kecil dan 1 pasang hati ayam, tambahkan sedikit arak putih. Aduk campuran tersebut dan bentuk menjadi lempengan, lalu kukus. Minum ramuan satu kali sehari.

2. Hepatitis, perut busung air (ascites), dan sirosis
Rebus 5—15 g biji ketepeng kecil, lalu minum dua kali sehari.

3. Radang math merah, luka kornea, rabun senja, dan glukoma
Campur bubuk atau serbuk ketepeng kecil dengan teh secukupnya, lalu tempelkan pada kedua pelipis (pada kedua titik akupuntur tay yang atau istimewa).

4. Sulit buang air besar (habitual constipation)
Rebus 5—15 g biji ketepeng kecil, lalu minum dua kali sehari.

5. Tekanan darah tinggi

Sangrai (goreng tanpa minyak) 15 g biji ketepeng kecil sampai kuning, lalu giling hingga terasa kesat. Rebus atau seduh dengan air panas dan tambahkan gula secukupnya. Minum hasil rebusan atau seduhan sebagai pengganti teh dua kali sehari.
Selengkapnya...

KETEPENG CINA

Nama
1. Nama ilmiah : Cassia alata L.
2. Nama daerah : daun kupang (Melayu), ki manila (Sunda), ketepeng cina (Jawa Tengah), acong-acong (Madura), tabakum (Tidore), kupang-kupang (Ternate).
3. Nama asing : seven golden candlestik (Inggris), dui ye dou (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ketepeng cina memiliki rasa pedas dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam tanaman ini di antaranya tannin, rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein aloe-emodina, dan asam krisofanat. Efek farmakologis yang dimiliki oleh ketepeng cina di antaranya sebagai pencahar, obat cacing, penghilang gatal-gatal, dan obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ketepeng cina dapat dilakukan dengan biji. Ketepeng cina dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun ketepeng cina dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Cacing kremi pada anak
Rebus 7 lembar daun ketepeng cina, asam secukupnya (untuk menghilangkan bau), dan 2 sendok teh bubuk akar kelembak (Rheum offlcinale Baill) dalam 2 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan, lalu minum saat masih hangat.

2. Panu, kurap, dan eksim
Lumatkan satu genggam daun ketepeng cina segar, lalu tambahkan sedikit tawas (atau 1 sendok makan kapur sirih). Gosokkan campuran ini dengan kuat pada kulit yang sakit dua kali sehari.

3. Sariawan
Cuci bersih 4 lembar daun ketepeng cina, lalu kunyah dengan garam secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit. Air daun ketepeng cina ditelan, sedangkan ampasnya dibuang.

4. Sembelit
Rebus 7 lembar daun ketepeng cina muda segar dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum hasil rebusan sekaligus.

Selengkapnya...

Minggu, 31 Juli 2011

Marhaban Ramadhan 1432 H / 2011 M



Tak ada kata seindah zikir

Tak ada bulan seindah Ramadhan
Ijinkan kedua tangan bersimpuh maaf untuk lisan yg tak terjaga
janji yg terabaikan, hati yang slalu berprasangka & sikap yang pernah menyakitkan.
Maaf lahir batin. Slamat menunaikan ibadah puasa
Selengkapnya...

Sabtu, 25 Juni 2011

KESUMBA KELING

A. Nama
1. Nama ilmiah : Bixa orellana L.
2. Nama daerah : bunga parada (Bugis), kunyit jawa (Melayu), galinggem (Sunda), sumba keling (Jawa), kesumba (Minangkabau), taluka (Ambon).
3. Nama asing : rocouyer (Inggris), hong mu (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam batang dan daun kesumba keling di antaranya tanin, calcium oxalate, saponin, dan lemak. Selain itu, daun, akar, dan biji tumbuhan ini juga mengandung zat warna bixine, orelline, glucoside, zat samak, dan damar.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh kesumba keling di antaranya peluruh kencing (diuretik), penurun panas (antipiretik), dan penetral racun.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kesumba keling dapat dilakukan dengan biji. Kesumba keling dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Demam
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 6oo ml air sampai airnya tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu tambahkan air gula seperlunya. Untuk air rebusan diminum dua kali sehari. Sementara untuk pemakaian luar, remas-remas daun kesumba keling dengan air. Glunakan air remasan untuk membasahi kepala.

2. Diare
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 250 ml. Setelah dingin, saring air rebusan dan tambah madu secukupnya. Minum air rebusan 2 kali sehari.

3. Kurang nafsu makan
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 250 ml. Setelah dingin, saring hasil rebusan, lalu minum dengan madu secukupnya.

4. Masuk angin
Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan lalu minum dua sampai tiga kali sehari. Cara lain, cuci bersih 10 g daun kesumba keling, 10 g daun poko, 3 buah cabe jawa, dan 3 jari gula enau. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas.

5. Oedem (beri-beri)
Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum 2—3 kali sehari.

6. Pendarahan
Rebus 3—10 g daun kesumba keling dalam 3 gems air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum 2—3 kali sehari.

7. Perut kembung

Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air basil rebusan lalu minum 2—3 kali sehari.
Selengkapnya...

KENIKIR

A. Nama
1. Nama ilmiah : Cosmos caudatus H.B.K.
2. Nama daerah : kenikir (Jawa Tengah), ulam rija (Melayu).
3. Nama asing : yellow ray flower (Inggris).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kenikir memiliki rasa manis dan bersifat dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kenikir di antaranya saponin, flavanoid, polifenol, dan minyak asiri.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kenikir di antaranya penambah nafsu makan, penguat jantung, dan sebagai pengusir serangga.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kenikir dapat dilakukan dengan biji. Kenikir dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya

Daun dan batang muda kenikir segar atau pun kering dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Kurang nafsu makan
Cuci 100 g daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap mentah.

2. Lemah jantung
Cuci 100 g daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap mentah atau kukus daun kenikir segar dan makan sebagai lalap setengah matang. Cara lainnya, rebus daun kenikir dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air hasil rebusannya.

3. Pengusir serangga
Tanam kenikir di antara tumbuhan yang akan dilindungi.
Selengkapnya...

Kamis, 16 Juni 2011

KENANGA

A. Nama
1. Nama ilmiah : Cananga odoratcz
2. Nama daerah : kananga (Sunda), kenanqa (Jawa), sandat (Bali), kupa apale (Sumatera barat), selanga (Gayo), lalingiran (Sulawesi Utara), kananga (Bugis).
3. Nama asing : siang sui su (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung pada tumbuhan kenanga di antaranya
minyak asiri. Efek farmakologis yang dimiliki oleh kenanga adalah anti-malaria.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kenanga dapat dilakukan dengan biji atau cangkok. Kenanga dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya

Bunga kenanga dapat dimanfaatkan untuk rnengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Bronkhitis

Rebus 2 kuntum bunga kenanga dengan 1 gelas air sampai tersisa 1/2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum secara rutin, pagi dan sore hari.

2. Kudis (scabies)
Tumbuk 30 g kulit batang kenanga atau 50 g bunga kenanga, lalu tambahkan minyak VCO atau minyak zaitun. Setelah dingin, oleskan hasil tumbukan pada bagian kulit yang sakit.

3. Malaria dan asma
Seduh 3 kuntum bunga kenanga kering dalam 1 gelas air panas, lalu tutup rapat. Saring air hasil seduhan, lalu minum secara teratur.

4. Sesak napas
Rebus 1/2 genggam bunga kenanga dan 1 ½ sendok gula putih dalam 1 gelas air sampai tersisa 1/2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum secara rutin pada pagi dan sore hari.

Selengkapnya...

Minggu, 22 Mei 2011

KEMUNING

A. Nama
1. Nama ilmiah : Murraya paniculata (L) Jack.
2. Nama daerah : kemuning, kumuning (Jawa), kamuninq, jenar (Sunda), kemoning, kajeni (Bali), kamoneng (Madura), kamunieng (Minangkabau).
3. Nama asing : orange jessamine (Inggris),jiu li xiang (Cina),

B. Kandungan Khnia dan Efek Farmakologis

Kemuning memiliki rasa pedas, pahit, dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun kemuning di antaranya methyl anthranilat, -caryophyllen, geramol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl saUcy/ate, s-quaiazulena, osthol, peniculatin, ourniurrayin, bisabolene, dan cedinene. Bunga kemuning mengandung scopoletin. Buahnya mengandung semi-a-carotenon. Sementara kulitnya mengandung mexotionin, 5-7-dimethoxy-8-(2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh kemuning di antaranya anastesia (mematikan rasa), sedatif (penenang), antiradang (anti-inflamasi), antirematik, antiswelling (penghilang bengkak), antitiroida, dan pelancar peredaran darah. Akar, batang, dan daun untuk mengobati rematik, sakit pinggang (lumbago), saidt gigi, radang otak (epidemik encephalitis B), local anasthesia, radang buah zakar (orkhitis), radang saluran napas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, batu kandung kencing, batu ginjal, haid tidak teratur (irregular menstruation), keputthan (leucorrhea) , lemak tubuh berlebihan (obesitas), gigitan serangga, ular, bisul (furunculus), koreng, eksema, borok (ulcerpain), gatal-gatal (pruritus), keseleo, terantuk, memar terpukul (haematoma), kulit kasar, serta tukak lambung.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kemuning dapat dilakukan dengan cangkok, setek, dan biji. Kunyit dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya

Kemuning dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batu ginjal dan bath kandung kemih
Cuci bersih 30 g daun kemuning segar, lalu jus dalam 150 ml air. Saring hasil jusnya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

2. Bisul
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering dan 30 g cocor bebek (Kalanchoe pinnata), lalu potong-potong. Rebus kedua bahan tersebut dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.

3. Datang haid tidak teratur
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering, 30 g daun dewa (Gynura segetum L.), dan 15 g umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.). Potong-potong semua bahan, lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.

4. Eksim (eksema)
Rebus daun dan batang kemuning dengan air secukupnya. Cuci bagian yang sakit dengan menggunakan air rebusan.

5. Infeksi saluran kencing
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering 15 g, meniran (Phyllant bus urinaria L.), dan 20 g sambiloto (Androgaphis paniculata Nees.). Rebus ketiga bahan tersebut dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 3 kali sehari masing-masing 100 ml.

6. Keseleo dan terantuk
Cud bersih 30 g akar kemuning kering dan 30 g daun dewa (Gyiwra segetirni L.), lain rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.

7. Kegemukan (obesitas)
Cud bersih 10 g daun kemuning, 15 g bangle (Zingiberpurpureum Roxb.), 10 g temu hitam (Curcurna aeruginosa Roxb.), dan 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris R. Br.), lalu potong-potong. Rebus semua bahan dalam 1 liter air sampai mendidih dan tambahkan perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Saring air rebusannya, lain minum 2 kali sehari masing-masing 200 ml.

8. Keseleo dan memar terpukul
Rebus daun kemuning secukupnya dengan sedikit air. Tempelkan daun rebusan yang masih hangat pada bagian badan yang sakit.

9. Keputihan (leucorrhea)
Cud bersih 30 g daun kemuning kering dan 80 g daun lidah buaya (Aloe Vera) yang sudah dikupas kulitnya, lalu tambahkan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya. Rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum tiga kali sehari masing-masing 100 ml.

10. Kulit terasa kasar (menghaluskan kulit)
Campur 50 g daun kemuning, 50 g temu giring (Curcuina heynecina), 25 g kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC.), dan 150 g beras ketan (Oryza satire var. glutinosa) yang sudah direndam sehingga menjadi lunak. Tumbuk sampai halus seluruh bahan, lalu keringkan. Tambahkan 1 sendok teh garam, lalu tumbuk lagi sehingga menjadi bubuk kemudian ayak. Ambil 1—2 sendok makan bubuk tersebut lalu tambahkan sedikit air. Oleskan campuran bahan pada kulit yang kasar. lakukan pengolesan satu kali setiap hari. 

11. Luka, bisul (furunculus) , eksim (eksema), dan gatal-gatal (pruritus)
Rendam akar kemuning secukupnya dalam arak hingga seluruh bagian akar terendam selama 1 bulan. Oleskan hasil rendaman tersebut pada kulit yang sakit.

12. Radang buah zakar (orkhitis)
Cuci bersih 30—40 g akar kemuning segar, 20 g sambiloto (Androgaphis paniculata Nees), dan telur bebek yang sudah direbus dan dibuang kulitnya. Rebus semua bahan dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum air rebusan dan makan telur bebeknya

13. Radang otak (ensefalitis)
Cuci bersih 30—60 g daun kemuning segar, lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air hasil rebusan lalu minum sekaligus satu kali sehari saat masih hangat.

14. Rematik menahun
Cuci bersih 15—30 g akar kemuning kering, 10 g jahe merah (Zingiber officinale Rose.), dan 15 g temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Rebus semua bahan dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lain minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.

15. Rematik dan memar terpukul
Cuci bersih 13—30 g akar kemuning kering dan ‘5 g jahe merah (Zingiber offidnale Rose.) lain rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lain minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.

16. Sakit pinggang (lumbago)
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering dan 10 g jahe merah (Zingiber officinale Rose.), lain rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.

17. Tukak lambung
Cuci bersih ‘5 g daun kemuning kering, 8o g daun lidah buaya (Aloe vera) yang sudah dikupas kulitnya, dan 5 g jahe kering (Zinginer officinale). Rebus semua bahan dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin,saring air rebusannya lalu minum. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
Selengkapnya...