Tampilkan postingan dengan label Tanaman Obat Seri K. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tanaman Obat Seri K. Tampilkan semua postingan
Jumat, 02 Maret 2012
KI TAJAM / DANDANG GENDIS
A. Nama
1. Nama ilmiah : Clinacanthus nutans Lindau.
2. Nama daerah : ki tajam (Sunda), dandang qendis (Jawa), gendis (Jawa Tengah).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ki tajam di antaranya saponin dan polifenol. Efek farmakologis yang dimiliki oleh ki tajam di antaranya mengefektifkan fungsi kelenjar tubuh, meningkatkan sirkulasi diuretik antidemam, dan anti diare.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan Id tajam dapat dilakukan dengan setek batang. Ki tajam dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan mi memerlukan cukup sinar matahari.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun segar H tajam dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Disentri
Rebus segenggam daun segar H tajam dalam 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas. Minum air rebusan tiga kali sehari masing-masing 1 gelas.
2. Kencing manis
Rebus 7 lembar (untuk sakit ringan/gejala awal) atau 21 lembar (untuk säkit berat) daun segar ki tajam dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari.
3. Susah kencing
Rebus 15 g daun 14 tajam segar dalam air 1 gelas selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.
Catatan:
• Resep untuk kencing manis tidak tercatat dalam literatur, tetapi di daerah jawa biasa digunakan untuk penyakit tersebut.
• Efek abortivum tumbuhan ini belum diketahui. Oleh sebab itu, wanita hamil sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
Selengkapnya...
KI KONENG
A. Nama
1. Nama ilmiah: Arcangelisia flava (L.) Merr.
2. Nama daerah : reuy ki koneng (Sunda); oyod sirawanan, sirawan kunyit (Jawa); wali bulan (Ambon); kayu kuning (Palembang); oyod koneng (Madura); mololeya gumini (Halmahera Utara).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ki koneng memiliki rasa pahit. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun ki koneng di antaranya getah perca dan damar. Daun, batang, tangkai, dan akar ki koneng mengandung bahan kimia antara lain barberin dan alkaloid lainnya. Daging buahnya mengandung rat lendir. Sementara bijinya mengandung saponin yang merupakan racun keras untuk ikan.
Efek farmakologis yang dimiliki ki koneng di antaranya anti-inflamasi, mengobati luka, dan antidemam.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki koneng dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Ki koneng dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Tangkai atau batang segar ki koneng dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.
1. Demam
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng yang masih segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing i gelas.
2. Gangguan pencernakan dan cacingan
Rebus 1 Jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan 5 lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu bagi 2 bagian dan minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
3. Sakit kuning
Rebus 1 jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu bagi menjadi dua untuk diminum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
4. Sariawan
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah: Arcangelisia flava (L.) Merr.
2. Nama daerah : reuy ki koneng (Sunda); oyod sirawanan, sirawan kunyit (Jawa); wali bulan (Ambon); kayu kuning (Palembang); oyod koneng (Madura); mololeya gumini (Halmahera Utara).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ki koneng memiliki rasa pahit. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun ki koneng di antaranya getah perca dan damar. Daun, batang, tangkai, dan akar ki koneng mengandung bahan kimia antara lain barberin dan alkaloid lainnya. Daging buahnya mengandung rat lendir. Sementara bijinya mengandung saponin yang merupakan racun keras untuk ikan.
Efek farmakologis yang dimiliki ki koneng di antaranya anti-inflamasi, mengobati luka, dan antidemam.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki koneng dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Ki koneng dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Tangkai atau batang segar ki koneng dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.
1. Demam
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng yang masih segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing i gelas.
2. Gangguan pencernakan dan cacingan
Rebus 1 Jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan 5 lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu bagi 2 bagian dan minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
3. Sakit kuning
Rebus 1 jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu bagi menjadi dua untuk diminum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
4. Sariawan
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...
Sabtu, 29 Oktober 2011
KETEPENG KECIL
A. Nama
1. Nama ilmiah : Cassia tora L.
2. Nama daerah : ketepeng cilik (Jawa), ketepeng (Jawa Tengah), ketepeng leutik (Sunda), galenggeng kecil (Melayu), pepo (Timor).
3. Nama asing : jue ming si (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ketepeng kecil memiliki rasa manis, pahit, asin, dan bersifat agak dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam biji segar ketepeng kecil di antaranya chryzophanol, emodin, aloe-emodinrhein, physcion, obtusin, toralactone, auranto-obtusin, rubrobusarin, torachryson, dan vitamin A. Bahan kimia akan masuk ke meridian lever (membersihkan) dan meridian ginjal (menguatkan).
Efek farmakologis yang dimiliki oleh ketepeng kecil di antaranya untuk pengobatan radang mata, peluruh air seni, dan pelancar buang air besar.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ketepeng kecil dapat dilakukan dengan biji. Ketepeng kecil dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Biji ketepeng kecil yang sudah dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Cacingan pada anak
Lumatkan 9 g bubuk biji ketepeng kecil dan 1 pasang hati ayam, tambahkan sedikit arak putih. Aduk campuran tersebut dan bentuk menjadi lempengan, lalu kukus. Minum ramuan satu kali sehari.
2. Hepatitis, perut busung air (ascites), dan sirosis
Rebus 5—15 g biji ketepeng kecil, lalu minum dua kali sehari.
3. Radang math merah, luka kornea, rabun senja, dan glukoma
Campur bubuk atau serbuk ketepeng kecil dengan teh secukupnya, lalu tempelkan pada kedua pelipis (pada kedua titik akupuntur tay yang atau istimewa).
4. Sulit buang air besar (habitual constipation)
Rebus 5—15 g biji ketepeng kecil, lalu minum dua kali sehari.
5. Tekanan darah tinggi
Sangrai (goreng tanpa minyak) 15 g biji ketepeng kecil sampai kuning, lalu giling hingga terasa kesat. Rebus atau seduh dengan air panas dan tambahkan gula secukupnya. Minum hasil rebusan atau seduhan sebagai pengganti teh dua kali sehari.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Cassia tora L.
2. Nama daerah : ketepeng cilik (Jawa), ketepeng (Jawa Tengah), ketepeng leutik (Sunda), galenggeng kecil (Melayu), pepo (Timor).
3. Nama asing : jue ming si (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ketepeng kecil memiliki rasa manis, pahit, asin, dan bersifat agak dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam biji segar ketepeng kecil di antaranya chryzophanol, emodin, aloe-emodinrhein, physcion, obtusin, toralactone, auranto-obtusin, rubrobusarin, torachryson, dan vitamin A. Bahan kimia akan masuk ke meridian lever (membersihkan) dan meridian ginjal (menguatkan).
Efek farmakologis yang dimiliki oleh ketepeng kecil di antaranya untuk pengobatan radang mata, peluruh air seni, dan pelancar buang air besar.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ketepeng kecil dapat dilakukan dengan biji. Ketepeng kecil dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Biji ketepeng kecil yang sudah dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Cacingan pada anak
Lumatkan 9 g bubuk biji ketepeng kecil dan 1 pasang hati ayam, tambahkan sedikit arak putih. Aduk campuran tersebut dan bentuk menjadi lempengan, lalu kukus. Minum ramuan satu kali sehari.
2. Hepatitis, perut busung air (ascites), dan sirosis
Rebus 5—15 g biji ketepeng kecil, lalu minum dua kali sehari.
3. Radang math merah, luka kornea, rabun senja, dan glukoma
Campur bubuk atau serbuk ketepeng kecil dengan teh secukupnya, lalu tempelkan pada kedua pelipis (pada kedua titik akupuntur tay yang atau istimewa).
4. Sulit buang air besar (habitual constipation)
Rebus 5—15 g biji ketepeng kecil, lalu minum dua kali sehari.
5. Tekanan darah tinggi
Sangrai (goreng tanpa minyak) 15 g biji ketepeng kecil sampai kuning, lalu giling hingga terasa kesat. Rebus atau seduh dengan air panas dan tambahkan gula secukupnya. Minum hasil rebusan atau seduhan sebagai pengganti teh dua kali sehari.
Selengkapnya...
KETEPENG CINA
Nama
1. Nama ilmiah : Cassia alata L.
2. Nama daerah : daun kupang (Melayu), ki manila (Sunda), ketepeng cina (Jawa Tengah), acong-acong (Madura), tabakum (Tidore), kupang-kupang (Ternate).
3. Nama asing : seven golden candlestik (Inggris), dui ye dou (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ketepeng cina memiliki rasa pedas dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam tanaman ini di antaranya tannin, rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein aloe-emodina, dan asam krisofanat. Efek farmakologis yang dimiliki oleh ketepeng cina di antaranya sebagai pencahar, obat cacing, penghilang gatal-gatal, dan obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ketepeng cina dapat dilakukan dengan biji. Ketepeng cina dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun ketepeng cina dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Cacing kremi pada anak
Rebus 7 lembar daun ketepeng cina, asam secukupnya (untuk menghilangkan bau), dan 2 sendok teh bubuk akar kelembak (Rheum offlcinale Baill) dalam 2 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan, lalu minum saat masih hangat.
2. Panu, kurap, dan eksim
Lumatkan satu genggam daun ketepeng cina segar, lalu tambahkan sedikit tawas (atau 1 sendok makan kapur sirih). Gosokkan campuran ini dengan kuat pada kulit yang sakit dua kali sehari.
3. Sariawan
Cuci bersih 4 lembar daun ketepeng cina, lalu kunyah dengan garam secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit. Air daun ketepeng cina ditelan, sedangkan ampasnya dibuang.
4. Sembelit
Rebus 7 lembar daun ketepeng cina muda segar dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum hasil rebusan sekaligus.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Cassia alata L.
2. Nama daerah : daun kupang (Melayu), ki manila (Sunda), ketepeng cina (Jawa Tengah), acong-acong (Madura), tabakum (Tidore), kupang-kupang (Ternate).
3. Nama asing : seven golden candlestik (Inggris), dui ye dou (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ketepeng cina memiliki rasa pedas dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam tanaman ini di antaranya tannin, rein aloe-emodina, rein aloe-emodina-diantron, rein aloe-emodina, dan asam krisofanat. Efek farmakologis yang dimiliki oleh ketepeng cina di antaranya sebagai pencahar, obat cacing, penghilang gatal-gatal, dan obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ketepeng cina dapat dilakukan dengan biji. Ketepeng cina dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun ketepeng cina dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Cacing kremi pada anak
Rebus 7 lembar daun ketepeng cina, asam secukupnya (untuk menghilangkan bau), dan 2 sendok teh bubuk akar kelembak (Rheum offlcinale Baill) dalam 2 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan, lalu minum saat masih hangat.
2. Panu, kurap, dan eksim
Lumatkan satu genggam daun ketepeng cina segar, lalu tambahkan sedikit tawas (atau 1 sendok makan kapur sirih). Gosokkan campuran ini dengan kuat pada kulit yang sakit dua kali sehari.
3. Sariawan
Cuci bersih 4 lembar daun ketepeng cina, lalu kunyah dengan garam secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit. Air daun ketepeng cina ditelan, sedangkan ampasnya dibuang.
4. Sembelit
Rebus 7 lembar daun ketepeng cina muda segar dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum hasil rebusan sekaligus.
Selengkapnya...
Sabtu, 25 Juni 2011
KESUMBA KELING
A. Nama
1. Nama ilmiah : Bixa orellana L.
2. Nama daerah : bunga parada (Bugis), kunyit jawa (Melayu), galinggem (Sunda), sumba keling (Jawa), kesumba (Minangkabau), taluka (Ambon).
3. Nama asing : rocouyer (Inggris), hong mu (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam batang dan daun kesumba keling di antaranya tanin, calcium oxalate, saponin, dan lemak. Selain itu, daun, akar, dan biji tumbuhan ini juga mengandung zat warna bixine, orelline, glucoside, zat samak, dan damar.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh kesumba keling di antaranya peluruh kencing (diuretik), penurun panas (antipiretik), dan penetral racun.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kesumba keling dapat dilakukan dengan biji. Kesumba keling dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Demam
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 6oo ml air sampai airnya tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu tambahkan air gula seperlunya. Untuk air rebusan diminum dua kali sehari. Sementara untuk pemakaian luar, remas-remas daun kesumba keling dengan air. Glunakan air remasan untuk membasahi kepala.
2. Diare
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 250 ml. Setelah dingin, saring air rebusan dan tambah madu secukupnya. Minum air rebusan 2 kali sehari.
3. Kurang nafsu makan
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 250 ml. Setelah dingin, saring hasil rebusan, lalu minum dengan madu secukupnya.
4. Masuk angin
Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan lalu minum dua sampai tiga kali sehari. Cara lain, cuci bersih 10 g daun kesumba keling, 10 g daun poko, 3 buah cabe jawa, dan 3 jari gula enau. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas.
5. Oedem (beri-beri)
Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum 2—3 kali sehari.
6. Pendarahan
Rebus 3—10 g daun kesumba keling dalam 3 gems air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum 2—3 kali sehari.
7. Perut kembung
Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air basil rebusan lalu minum 2—3 kali sehari.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Bixa orellana L.
2. Nama daerah : bunga parada (Bugis), kunyit jawa (Melayu), galinggem (Sunda), sumba keling (Jawa), kesumba (Minangkabau), taluka (Ambon).
3. Nama asing : rocouyer (Inggris), hong mu (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam batang dan daun kesumba keling di antaranya tanin, calcium oxalate, saponin, dan lemak. Selain itu, daun, akar, dan biji tumbuhan ini juga mengandung zat warna bixine, orelline, glucoside, zat samak, dan damar.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh kesumba keling di antaranya peluruh kencing (diuretik), penurun panas (antipiretik), dan penetral racun.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kesumba keling dapat dilakukan dengan biji. Kesumba keling dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Demam
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 6oo ml air sampai airnya tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu tambahkan air gula seperlunya. Untuk air rebusan diminum dua kali sehari. Sementara untuk pemakaian luar, remas-remas daun kesumba keling dengan air. Glunakan air remasan untuk membasahi kepala.
2. Diare
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 250 ml. Setelah dingin, saring air rebusan dan tambah madu secukupnya. Minum air rebusan 2 kali sehari.
3. Kurang nafsu makan
Cuci bersih 10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 250 ml. Setelah dingin, saring hasil rebusan, lalu minum dengan madu secukupnya.
4. Masuk angin
Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan lalu minum dua sampai tiga kali sehari. Cara lain, cuci bersih 10 g daun kesumba keling, 10 g daun poko, 3 buah cabe jawa, dan 3 jari gula enau. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas.
5. Oedem (beri-beri)
Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum 2—3 kali sehari.
6. Pendarahan
Rebus 3—10 g daun kesumba keling dalam 3 gems air sampai tersisa 2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum 2—3 kali sehari.
7. Perut kembung
Cuci bersih 3—10 g daun kesumba keling, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air basil rebusan lalu minum 2—3 kali sehari.
Selengkapnya...
KENIKIR
A. Nama
1. Nama ilmiah : Cosmos caudatus H.B.K.
2. Nama daerah : kenikir (Jawa Tengah), ulam rija (Melayu).
3. Nama asing : yellow ray flower (Inggris).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kenikir memiliki rasa manis dan bersifat dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kenikir di antaranya saponin, flavanoid, polifenol, dan minyak asiri.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kenikir di antaranya penambah nafsu makan, penguat jantung, dan sebagai pengusir serangga.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kenikir dapat dilakukan dengan biji. Kenikir dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun dan batang muda kenikir segar atau pun kering dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Kurang nafsu makan
Cuci 100 g daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap mentah.
2. Lemah jantung
Cuci 100 g daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap mentah atau kukus daun kenikir segar dan makan sebagai lalap setengah matang. Cara lainnya, rebus daun kenikir dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air hasil rebusannya.
3. Pengusir serangga
Tanam kenikir di antara tumbuhan yang akan dilindungi.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Cosmos caudatus H.B.K.
2. Nama daerah : kenikir (Jawa Tengah), ulam rija (Melayu).
3. Nama asing : yellow ray flower (Inggris).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kenikir memiliki rasa manis dan bersifat dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kenikir di antaranya saponin, flavanoid, polifenol, dan minyak asiri.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kenikir di antaranya penambah nafsu makan, penguat jantung, dan sebagai pengusir serangga.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kenikir dapat dilakukan dengan biji. Kenikir dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun dan batang muda kenikir segar atau pun kering dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Kurang nafsu makan
Cuci 100 g daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap mentah.
2. Lemah jantung
Cuci 100 g daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap mentah atau kukus daun kenikir segar dan makan sebagai lalap setengah matang. Cara lainnya, rebus daun kenikir dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air hasil rebusannya.
3. Pengusir serangga
Tanam kenikir di antara tumbuhan yang akan dilindungi.
Selengkapnya...
Kamis, 16 Juni 2011
KENANGA
A. Nama
1. Nama ilmiah : Cananga odoratcz
2. Nama daerah : kananga (Sunda), kenanqa (Jawa), sandat (Bali), kupa apale (Sumatera barat), selanga (Gayo), lalingiran (Sulawesi Utara), kananga (Bugis).
3. Nama asing : siang sui su (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung pada tumbuhan kenanga di antaranya
minyak asiri. Efek farmakologis yang dimiliki oleh kenanga adalah anti-malaria.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kenanga dapat dilakukan dengan biji atau cangkok. Kenanga dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Bunga kenanga dapat dimanfaatkan untuk rnengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bronkhitis
Rebus 2 kuntum bunga kenanga dengan 1 gelas air sampai tersisa 1/2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum secara rutin, pagi dan sore hari.
2. Kudis (scabies)
Tumbuk 30 g kulit batang kenanga atau 50 g bunga kenanga, lalu tambahkan minyak VCO atau minyak zaitun. Setelah dingin, oleskan hasil tumbukan pada bagian kulit yang sakit.
3. Malaria dan asma
Seduh 3 kuntum bunga kenanga kering dalam 1 gelas air panas, lalu tutup rapat. Saring air hasil seduhan, lalu minum secara teratur.
4. Sesak napas
Rebus 1/2 genggam bunga kenanga dan 1 ½ sendok gula putih dalam 1 gelas air sampai tersisa 1/2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum secara rutin pada pagi dan sore hari.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Cananga odoratcz
2. Nama daerah : kananga (Sunda), kenanqa (Jawa), sandat (Bali), kupa apale (Sumatera barat), selanga (Gayo), lalingiran (Sulawesi Utara), kananga (Bugis).
3. Nama asing : siang sui su (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung pada tumbuhan kenanga di antaranya
minyak asiri. Efek farmakologis yang dimiliki oleh kenanga adalah anti-malaria.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kenanga dapat dilakukan dengan biji atau cangkok. Kenanga dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Bunga kenanga dapat dimanfaatkan untuk rnengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bronkhitis
Rebus 2 kuntum bunga kenanga dengan 1 gelas air sampai tersisa 1/2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum secara rutin, pagi dan sore hari.
2. Kudis (scabies)
Tumbuk 30 g kulit batang kenanga atau 50 g bunga kenanga, lalu tambahkan minyak VCO atau minyak zaitun. Setelah dingin, oleskan hasil tumbukan pada bagian kulit yang sakit.
3. Malaria dan asma
Seduh 3 kuntum bunga kenanga kering dalam 1 gelas air panas, lalu tutup rapat. Saring air hasil seduhan, lalu minum secara teratur.
4. Sesak napas
Rebus 1/2 genggam bunga kenanga dan 1 ½ sendok gula putih dalam 1 gelas air sampai tersisa 1/2 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum secara rutin pada pagi dan sore hari.
Selengkapnya...
Minggu, 22 Mei 2011
KEMUNING
A. Nama
1. Nama ilmiah : Murraya paniculata (L) Jack.
2. Nama daerah : kemuning, kumuning (Jawa), kamuninq, jenar (Sunda), kemoning, kajeni (Bali), kamoneng (Madura), kamunieng (Minangkabau).
3. Nama asing : orange jessamine (Inggris),jiu li xiang (Cina),
B. Kandungan Khnia dan Efek Farmakologis
Kemuning memiliki rasa pedas, pahit, dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun kemuning di antaranya methyl anthranilat, -caryophyllen, geramol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl saUcy/ate, s-quaiazulena, osthol, peniculatin, ourniurrayin, bisabolene, dan cedinene. Bunga kemuning mengandung scopoletin. Buahnya mengandung semi-a-carotenon. Sementara kulitnya mengandung mexotionin, 5-7-dimethoxy-8-(2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh kemuning di antaranya anastesia (mematikan rasa), sedatif (penenang), antiradang (anti-inflamasi), antirematik, antiswelling (penghilang bengkak), antitiroida, dan pelancar peredaran darah. Akar, batang, dan daun untuk mengobati rematik, sakit pinggang (lumbago), saidt gigi, radang otak (epidemik encephalitis B), local anasthesia, radang buah zakar (orkhitis), radang saluran napas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, batu kandung kencing, batu ginjal, haid tidak teratur (irregular menstruation), keputthan (leucorrhea) , lemak tubuh berlebihan (obesitas), gigitan serangga, ular, bisul (furunculus), koreng, eksema, borok (ulcerpain), gatal-gatal (pruritus), keseleo, terantuk, memar terpukul (haematoma), kulit kasar, serta tukak lambung.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kemuning dapat dilakukan dengan cangkok, setek, dan biji. Kunyit dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Kemuning dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batu ginjal dan bath kandung kemih
Cuci bersih 30 g daun kemuning segar, lalu jus dalam 150 ml air. Saring hasil jusnya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.
2. Bisul
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering dan 30 g cocor bebek (Kalanchoe pinnata), lalu potong-potong. Rebus kedua bahan tersebut dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
3. Datang haid tidak teratur
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering, 30 g daun dewa (Gynura segetum L.), dan 15 g umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.). Potong-potong semua bahan, lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
4. Eksim (eksema)
Rebus daun dan batang kemuning dengan air secukupnya. Cuci bagian yang sakit dengan menggunakan air rebusan.
5. Infeksi saluran kencing
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering 15 g, meniran (Phyllant bus urinaria L.), dan 20 g sambiloto (Androgaphis paniculata Nees.). Rebus ketiga bahan tersebut dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 3 kali sehari masing-masing 100 ml.
6. Keseleo dan terantuk
Cud bersih 30 g akar kemuning kering dan 30 g daun dewa (Gyiwra segetirni L.), lain rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
7. Kegemukan (obesitas)
Cud bersih 10 g daun kemuning, 15 g bangle (Zingiberpurpureum Roxb.), 10 g temu hitam (Curcurna aeruginosa Roxb.), dan 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris R. Br.), lalu potong-potong. Rebus semua bahan dalam 1 liter air sampai mendidih dan tambahkan perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Saring air rebusannya, lain minum 2 kali sehari masing-masing 200 ml.
8. Keseleo dan memar terpukul
Rebus daun kemuning secukupnya dengan sedikit air. Tempelkan daun rebusan yang masih hangat pada bagian badan yang sakit.
9. Keputihan (leucorrhea)
Cud bersih 30 g daun kemuning kering dan 80 g daun lidah buaya (Aloe Vera) yang sudah dikupas kulitnya, lalu tambahkan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya. Rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum tiga kali sehari masing-masing 100 ml.
10. Kulit terasa kasar (menghaluskan kulit)
Campur 50 g daun kemuning, 50 g temu giring (Curcuina heynecina), 25 g kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC.), dan 150 g beras ketan (Oryza satire var. glutinosa) yang sudah direndam sehingga menjadi lunak. Tumbuk sampai halus seluruh bahan, lalu keringkan. Tambahkan 1 sendok teh garam, lalu tumbuk lagi sehingga menjadi bubuk kemudian ayak. Ambil 1—2 sendok makan bubuk tersebut lalu tambahkan sedikit air. Oleskan campuran bahan pada kulit yang kasar. lakukan pengolesan satu kali setiap hari.
11. Luka, bisul (furunculus) , eksim (eksema), dan gatal-gatal (pruritus)
Rendam akar kemuning secukupnya dalam arak hingga seluruh bagian akar terendam selama 1 bulan. Oleskan hasil rendaman tersebut pada kulit yang sakit.
12. Radang buah zakar (orkhitis)
Cuci bersih 30—40 g akar kemuning segar, 20 g sambiloto (Androgaphis paniculata Nees), dan telur bebek yang sudah direbus dan dibuang kulitnya. Rebus semua bahan dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum air rebusan dan makan telur bebeknya
13. Radang otak (ensefalitis)
Cuci bersih 30—60 g daun kemuning segar, lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air hasil rebusan lalu minum sekaligus satu kali sehari saat masih hangat.
14. Rematik menahun
Cuci bersih 15—30 g akar kemuning kering, 10 g jahe merah (Zingiber officinale Rose.), dan 15 g temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Rebus semua bahan dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lain minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
15. Rematik dan memar terpukul
Cuci bersih 13—30 g akar kemuning kering dan ‘5 g jahe merah (Zingiber offidnale Rose.) lain rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lain minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
16. Sakit pinggang (lumbago)
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering dan 10 g jahe merah (Zingiber officinale Rose.), lain rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
17. Tukak lambung
Cuci bersih ‘5 g daun kemuning kering, 8o g daun lidah buaya (Aloe vera) yang sudah dikupas kulitnya, dan 5 g jahe kering (Zinginer officinale). Rebus semua bahan dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin,saring air rebusannya lalu minum. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml. Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Murraya paniculata (L) Jack.
2. Nama daerah : kemuning, kumuning (Jawa), kamuninq, jenar (Sunda), kemoning, kajeni (Bali), kamoneng (Madura), kamunieng (Minangkabau).
3. Nama asing : orange jessamine (Inggris),jiu li xiang (Cina),
B. Kandungan Khnia dan Efek Farmakologis
Kemuning memiliki rasa pedas, pahit, dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun kemuning di antaranya methyl anthranilat, -caryophyllen, geramol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl saUcy/ate, s-quaiazulena, osthol, peniculatin, ourniurrayin, bisabolene, dan cedinene. Bunga kemuning mengandung scopoletin. Buahnya mengandung semi-a-carotenon. Sementara kulitnya mengandung mexotionin, 5-7-dimethoxy-8-(2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh kemuning di antaranya anastesia (mematikan rasa), sedatif (penenang), antiradang (anti-inflamasi), antirematik, antiswelling (penghilang bengkak), antitiroida, dan pelancar peredaran darah. Akar, batang, dan daun untuk mengobati rematik, sakit pinggang (lumbago), saidt gigi, radang otak (epidemik encephalitis B), local anasthesia, radang buah zakar (orkhitis), radang saluran napas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, batu kandung kencing, batu ginjal, haid tidak teratur (irregular menstruation), keputthan (leucorrhea) , lemak tubuh berlebihan (obesitas), gigitan serangga, ular, bisul (furunculus), koreng, eksema, borok (ulcerpain), gatal-gatal (pruritus), keseleo, terantuk, memar terpukul (haematoma), kulit kasar, serta tukak lambung.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kemuning dapat dilakukan dengan cangkok, setek, dan biji. Kunyit dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Kemuning dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batu ginjal dan bath kandung kemih
Cuci bersih 30 g daun kemuning segar, lalu jus dalam 150 ml air. Saring hasil jusnya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.
2. Bisul
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering dan 30 g cocor bebek (Kalanchoe pinnata), lalu potong-potong. Rebus kedua bahan tersebut dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
3. Datang haid tidak teratur
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering, 30 g daun dewa (Gynura segetum L.), dan 15 g umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.). Potong-potong semua bahan, lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
4. Eksim (eksema)
Rebus daun dan batang kemuning dengan air secukupnya. Cuci bagian yang sakit dengan menggunakan air rebusan.
5. Infeksi saluran kencing
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering 15 g, meniran (Phyllant bus urinaria L.), dan 20 g sambiloto (Androgaphis paniculata Nees.). Rebus ketiga bahan tersebut dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 3 kali sehari masing-masing 100 ml.
6. Keseleo dan terantuk
Cud bersih 30 g akar kemuning kering dan 30 g daun dewa (Gyiwra segetirni L.), lain rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
7. Kegemukan (obesitas)
Cud bersih 10 g daun kemuning, 15 g bangle (Zingiberpurpureum Roxb.), 10 g temu hitam (Curcurna aeruginosa Roxb.), dan 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris R. Br.), lalu potong-potong. Rebus semua bahan dalam 1 liter air sampai mendidih dan tambahkan perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Saring air rebusannya, lain minum 2 kali sehari masing-masing 200 ml.
8. Keseleo dan memar terpukul
Rebus daun kemuning secukupnya dengan sedikit air. Tempelkan daun rebusan yang masih hangat pada bagian badan yang sakit.
9. Keputihan (leucorrhea)
Cud bersih 30 g daun kemuning kering dan 80 g daun lidah buaya (Aloe Vera) yang sudah dikupas kulitnya, lalu tambahkan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya. Rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum tiga kali sehari masing-masing 100 ml.
10. Kulit terasa kasar (menghaluskan kulit)
Campur 50 g daun kemuning, 50 g temu giring (Curcuina heynecina), 25 g kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC.), dan 150 g beras ketan (Oryza satire var. glutinosa) yang sudah direndam sehingga menjadi lunak. Tumbuk sampai halus seluruh bahan, lalu keringkan. Tambahkan 1 sendok teh garam, lalu tumbuk lagi sehingga menjadi bubuk kemudian ayak. Ambil 1—2 sendok makan bubuk tersebut lalu tambahkan sedikit air. Oleskan campuran bahan pada kulit yang kasar. lakukan pengolesan satu kali setiap hari.
11. Luka, bisul (furunculus) , eksim (eksema), dan gatal-gatal (pruritus)
Rendam akar kemuning secukupnya dalam arak hingga seluruh bagian akar terendam selama 1 bulan. Oleskan hasil rendaman tersebut pada kulit yang sakit.
12. Radang buah zakar (orkhitis)
Cuci bersih 30—40 g akar kemuning segar, 20 g sambiloto (Androgaphis paniculata Nees), dan telur bebek yang sudah direbus dan dibuang kulitnya. Rebus semua bahan dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum air rebusan dan makan telur bebeknya
13. Radang otak (ensefalitis)
Cuci bersih 30—60 g daun kemuning segar, lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air hasil rebusan lalu minum sekaligus satu kali sehari saat masih hangat.
14. Rematik menahun
Cuci bersih 15—30 g akar kemuning kering, 10 g jahe merah (Zingiber officinale Rose.), dan 15 g temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Rebus semua bahan dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lain minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
15. Rematik dan memar terpukul
Cuci bersih 13—30 g akar kemuning kering dan ‘5 g jahe merah (Zingiber offidnale Rose.) lain rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lain minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
16. Sakit pinggang (lumbago)
Cuci bersih 30 g akar kemuning kering dan 10 g jahe merah (Zingiber officinale Rose.), lain rebus dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml.
17. Tukak lambung
Cuci bersih ‘5 g daun kemuning kering, 8o g daun lidah buaya (Aloe vera) yang sudah dikupas kulitnya, dan 5 g jahe kering (Zinginer officinale). Rebus semua bahan dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin,saring air rebusannya lalu minum. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 100 ml. Selengkapnya...
Minggu, 08 Mei 2011
KEMBANG TELANG
A. Nama
1. Nama ilmiah : Clitoria ternatea L.
2. Nama daerah : bunga biru (Melayu), kembang telang (Sunda), kembang teleng (.Jawa), bunga temen raleng (Bugis).
3. Nama asing : butterfly pea (Inggris), die dou (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kembang telang mempunyai akar yang beracun. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada kembang telang di antaranya saponin, alkaloid, flavonoid, ca-oksalat dan sulfur. Daun tumbuhan ini mengandung kaemferol 3-glucoside, dan triterperroid, sedangkan bunganya mengandung delphirridin 3,3’,5’, triglucoside dan fenol.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh akar kembang telang di antaranya laxative (pencahar), diuretic, perangsang muntah, dan pembersih darah. Daun kembang telang dapat mempercepat pematangan bisul, sedangkan bijinya dapat digunakan untuk obat cacing dan pencahar ringan.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang telang dapat dilakukan dengan biji. Kembang
telang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tumbuhan kembang telang dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Abses dan bisul
Tumbuk halus bunga kembang telang berwarna biru secukupnya, lalu tambahkan gula jawa secukupnya. Gunakan campuran kedua bahan tersebut untuk menurap bisul atau abses. Selain itu, rebus akar kembang telang putih, lalu minum air rebusannya. Air rebusan ini bermanfaat untuk mencuci darah.
2. Demam, menghilangkan dahak pada bronkhitis kronis, iritasi kandung kemih, dan saluran kencing
Rebus 0,3 g akar kembang telang kering dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
3. Radang mata merah
Rendam bunga kembang telang yang berwarna biru secukupnya dalam 1 gelas air hingga air rendaman menjadi bin. Gunakan air rendaman untuk mencuci mata.
4. Sakit telinga
Cuci bersih daun kembang telang, lalu lumatkan. Ambil air perasannya, tambahkan garam, lalu oleskan di sekitar telinga yang sakit saat masih hangat.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Clitoria ternatea L.
2. Nama daerah : bunga biru (Melayu), kembang telang (Sunda), kembang teleng (.Jawa), bunga temen raleng (Bugis).
3. Nama asing : butterfly pea (Inggris), die dou (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kembang telang mempunyai akar yang beracun. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada kembang telang di antaranya saponin, alkaloid, flavonoid, ca-oksalat dan sulfur. Daun tumbuhan ini mengandung kaemferol 3-glucoside, dan triterperroid, sedangkan bunganya mengandung delphirridin 3,3’,5’, triglucoside dan fenol.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh akar kembang telang di antaranya laxative (pencahar), diuretic, perangsang muntah, dan pembersih darah. Daun kembang telang dapat mempercepat pematangan bisul, sedangkan bijinya dapat digunakan untuk obat cacing dan pencahar ringan.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang telang dapat dilakukan dengan biji. Kembang
telang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tumbuhan kembang telang dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Abses dan bisul
Tumbuk halus bunga kembang telang berwarna biru secukupnya, lalu tambahkan gula jawa secukupnya. Gunakan campuran kedua bahan tersebut untuk menurap bisul atau abses. Selain itu, rebus akar kembang telang putih, lalu minum air rebusannya. Air rebusan ini bermanfaat untuk mencuci darah.
2. Demam, menghilangkan dahak pada bronkhitis kronis, iritasi kandung kemih, dan saluran kencing
Rebus 0,3 g akar kembang telang kering dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
3. Radang mata merah
Rendam bunga kembang telang yang berwarna biru secukupnya dalam 1 gelas air hingga air rendaman menjadi bin. Gunakan air rendaman untuk mencuci mata.
4. Sakit telinga
Cuci bersih daun kembang telang, lalu lumatkan. Ambil air perasannya, tambahkan garam, lalu oleskan di sekitar telinga yang sakit saat masih hangat.
Selengkapnya...
Sabtu, 23 April 2011
KEMBANG SEPATU SUNGSANG
A. Nama
1. a, Nama ilmiah : Hibiscus schizhopetalus (Mast) Hook. F.
2. Nama daerah : kembang wora-war’i, wora-wari gantung, kembang enting-enting, kembung lampu (Jawa).
3. Nama asing : tiau ten hua(Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini masih belum banyak diketahui. Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang sepatu sungsang di antaranya antiradang (anti-inflamasi), menghilangkan pembengkakan, mengeluarkan nanah, dan menumbuhkan sel baru. Daun untuk pemakaian segar memiliki efek farmakologis mengobati abses, bisul (furunculus), bengkak, radang ginjal (nephritis), radang kulit bernanah (pioderma), radang sendi, dan rematik arthritis.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang sepatu sungsang dapat dilakukan dengan setek. Kembang sepatu sungsang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Kembang sepatu sungsang dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Abses
Cuci bersih 30—60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 6o g jali (coix 1acrymajobi) yang telah direndam, dan 30 g krokot segar (Portulaca leracea). Rebus ketiga bahan tersebut dalam 700 m air sampai tersisa 300 ml, lalu minum airnya saat hangat, sedangkan jali dapat dimakan.
2. Bisul (furunkulus)
Cuci bersih daun kembang sepatu sungsang secukupnya, lalu giling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan adonan pada bagian yang sakit, lalu balut.
Cara lainnya, cuci bersih daun kembang sepatu sungsang secukupnya dan kaktus gepeng (Opuntia dilenil (Ker-Gawl.) Raw.) yang telah dikupas. Giling halus dan lumatkan. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut.
3. Demam
Cuci 30 g daun kembang sepatu sungsang segar, lalu rebus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 10 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya dan minum dua kali sehari, pagi dan sore.
4. Menghilangkan pembengkakan dan peradangan
Cuci bersih 30—60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 60 g kembang pukul empat segar (Mirabilis jalapa), 40 g sambiloto segar (Androgaphis paniculata), dan 30 g krokot segar (Portulaca oleracea).Rebus bahan tersebut dalam 1.000 ml air sampai tersisa 500 ml. Saring air rebusan, lalu minum dua kali sehari masing-masing 250 ml.
5. Rematik arthritis, radang persendian
Cuci bersih 30—60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 30 g kembang pukul empat segar (Mirabilis jalapa) , 70 g lidah buaya (Aloe vera L.), 20 g temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), dan 15 g jahe merah (Zingiber officinale Rose.). Rebus bahan tersebut dalam 700 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusan. Tambahkan gula merah secukupnya, lalu minum saat masih hangat.
6. Radang ginjal (nephritis)
Cuci bersih 30—60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 6o g akar alang-alang (Imperata cylindrica), dan 6o g kulit semangka. Rebus ketiga bahan tersebut dalam 1 liter air sampai tersisa 500 ml. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum dua kali sehari masing-masing 250 ml.
7. Radang kulit
Cuci bersih 60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang, lalu rebus dengan 300 ml air sampai tersisa 150 ml. Masukkan air rebusan ke dalam 200 ml jus wortel (Daucus carota), lalu masak hingga mendidih. Minum air rebusan pada saat hangat secara teratur.
8. Radang kulit bernanah (piodermi)
Cuci bersih daun dan bunga kembang sepatu sungsang, lalu campur dengan bubuk sambiloto kering (Androgaphis paniculata ) dan daging lidah buaya (Aloe vera). Haluskan, lalu oleskan campuran tersebut pada kulit yang sakit secara teratur.
9. Sakit perut
Cuci 30 g bunga kembang sepatu sungsang segar, lalu rebus dengan 200 ml air sampai mendidih selama menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus. Minum air rebusan sebanyak dua sampai tiga kali sehari.
Catatan:
• Rimpang kembang sepatu sungsang beracun.
• Penggunaan rimpang untuk pengobatan dilakukan dengan merebusnya lebih lama dalam api kecil.
Selengkapnya...
1. a, Nama ilmiah : Hibiscus schizhopetalus (Mast) Hook. F.
2. Nama daerah : kembang wora-war’i, wora-wari gantung, kembang enting-enting, kembung lampu (Jawa).
3. Nama asing : tiau ten hua(Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini masih belum banyak diketahui. Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang sepatu sungsang di antaranya antiradang (anti-inflamasi), menghilangkan pembengkakan, mengeluarkan nanah, dan menumbuhkan sel baru. Daun untuk pemakaian segar memiliki efek farmakologis mengobati abses, bisul (furunculus), bengkak, radang ginjal (nephritis), radang kulit bernanah (pioderma), radang sendi, dan rematik arthritis.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang sepatu sungsang dapat dilakukan dengan setek. Kembang sepatu sungsang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Kembang sepatu sungsang dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Abses
Cuci bersih 30—60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 6o g jali (coix 1acrymajobi) yang telah direndam, dan 30 g krokot segar (Portulaca leracea). Rebus ketiga bahan tersebut dalam 700 m air sampai tersisa 300 ml, lalu minum airnya saat hangat, sedangkan jali dapat dimakan.
2. Bisul (furunkulus)
Cuci bersih daun kembang sepatu sungsang secukupnya, lalu giling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan adonan pada bagian yang sakit, lalu balut.
Cara lainnya, cuci bersih daun kembang sepatu sungsang secukupnya dan kaktus gepeng (Opuntia dilenil (Ker-Gawl.) Raw.) yang telah dikupas. Giling halus dan lumatkan. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut.
3. Demam
Cuci 30 g daun kembang sepatu sungsang segar, lalu rebus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 10 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya dan minum dua kali sehari, pagi dan sore.
4. Menghilangkan pembengkakan dan peradangan
Cuci bersih 30—60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 60 g kembang pukul empat segar (Mirabilis jalapa), 40 g sambiloto segar (Androgaphis paniculata), dan 30 g krokot segar (Portulaca oleracea).Rebus bahan tersebut dalam 1.000 ml air sampai tersisa 500 ml. Saring air rebusan, lalu minum dua kali sehari masing-masing 250 ml.
5. Rematik arthritis, radang persendian
Cuci bersih 30—60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 30 g kembang pukul empat segar (Mirabilis jalapa) , 70 g lidah buaya (Aloe vera L.), 20 g temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), dan 15 g jahe merah (Zingiber officinale Rose.). Rebus bahan tersebut dalam 700 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusan. Tambahkan gula merah secukupnya, lalu minum saat masih hangat.
6. Radang ginjal (nephritis)
Cuci bersih 30—60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 6o g akar alang-alang (Imperata cylindrica), dan 6o g kulit semangka. Rebus ketiga bahan tersebut dalam 1 liter air sampai tersisa 500 ml. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum dua kali sehari masing-masing 250 ml.
7. Radang kulit
Cuci bersih 60 g daun dan bunga kembang sepatu sungsang, lalu rebus dengan 300 ml air sampai tersisa 150 ml. Masukkan air rebusan ke dalam 200 ml jus wortel (Daucus carota), lalu masak hingga mendidih. Minum air rebusan pada saat hangat secara teratur.
8. Radang kulit bernanah (piodermi)
Cuci bersih daun dan bunga kembang sepatu sungsang, lalu campur dengan bubuk sambiloto kering (Androgaphis paniculata ) dan daging lidah buaya (Aloe vera). Haluskan, lalu oleskan campuran tersebut pada kulit yang sakit secara teratur.
9. Sakit perut
Cuci 30 g bunga kembang sepatu sungsang segar, lalu rebus dengan 200 ml air sampai mendidih selama menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus. Minum air rebusan sebanyak dua sampai tiga kali sehari.
Catatan:
• Rimpang kembang sepatu sungsang beracun.
• Penggunaan rimpang untuk pengobatan dilakukan dengan merebusnya lebih lama dalam api kecil.
Selengkapnya...
Senin, 04 April 2011
KEMBANG SEPATU
A. Nama
1. Nama ilmiah : Hibiscus rosa-sinensis L.
2. Nama daerah : bungong raya (Aceh), soma-soma (Nias), bunga bunga (Batak), kembang wera (Sunda), bunga raya (Melayu), kembang sepatu, wora-wari (Jawa), waribang (Bali).
3. Nama asing : chinarose, shoe flower (Inggris);fu sang (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kembang sepatu memiliki rasa manis dan bersifat netral. Bahan kimia yang terkandung dalam daun kembang sepatu di antaranya taraxeryl acetat. Selain itu, bunga kembang sepatu mengandung cyanidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lendir.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang sepatu di antaranya antiviral, antiradang (anti-inflamasi), antidiuretik, menormalkal siklus haid, dan meluruhkan dahak. Bunga kembang sepatu juga digunakan untuk mengobati air kencing bernanah (gonorrhoea), batuk berdahak dan bernanah, batuk rejan (pertusis), bisul (furunculus), bisul di kepala anak, borok (ulcustripicum), disentri, haid tidak teratur (irregular menstruation), infeksi saluran kencing, keputihan (leucorrhoea), melancarkan haid (emenagog), radang saluran napas (bronkitis), dan tuberkulosis (TBC). Selain itu, daunnya digunakan untuk mengobati bisul, demam karena malaria, gondongan (parotitis), mimisan (epistaxis), radang kulit (dermatitis), radang selaput lendir hidung, radang selaput mata (conjuctivitis), dan radang usus (enteritis).
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang sepatu dapat dilakukan dengan biji. Kembang sepatu dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Bunga dan daun segar maupun kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Air kemih bernanah (gonorrhoea)
Cuci bersih 6 kuntum bunga sepatu dan 15 g sambiloto (Androgaphis paniculata) lain rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum tiga kali sehari.
2. Batuk lendir dan darah
Cuci bersih 2 kuntum bunga kembang sepatu lain diremas-remas. Seduh dengan 400 ml air panas, lalu tutup dalam cawan selama semalam. Saring air esok harinya, tambahkan madu lalu minum pada pagi had sebelum makan.
3. Batuk rejan (pertussis) , radang saluran napas (bronkliitis)
Cuci bersih 2 kuntum bunga kembang sepatu, lalu giling sampai halus. Tambahkan 100 ml air matang hangat dan sedikit garam, lalu peras. Saring dan minum air perasan dua kali sehari dengan dosis yang sama.
4. Demam karena malaria
Rebus 50 g daun kembang sepatu, 1/2 lembar daun pepaya (Carica papaya), dan 10 g garam inggris (Sulfas magnesicus) dengan 1/2 liter air sampai mendidih. Minum air rebusan saat masih hangat.
5. Gondongan (parotitis)
Cuci bersih 30 g daun atau bunga kembang sepatu, lalu rebus dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusan dan minum tiga kali sehari dengan dosis sama.
6. Infeksi saluran kemih
Rebus 15 g akar kembang sepatu, 25 g meniran (Phyllanthus urinaria L), dan 30 g sambiloto (Androqap his panleulata) dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
7. Keputihan
Rebus 15 g bunga kembang sepatu, 15 g jengger ayam (Celosia cristata L.), dan 30 g kulit delima segar atau i g kulit delima kering (Punica granaturn L.) dalam 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
8. Melancarkan haid dan mengatasi haid tidak teratur
Cuci bersih 3 kumtum bunga kembang sepatu, lain giling sampai halus. Tambahkan 150 ml air matang dan cuka beras putih secukupnya. Saring airnya, lalu minum dua sampai tiga kali sehari masing-masing 100 ml.
9. Mimisan (epistaxis)
Rebus 30 kuntum bunga kembang sepatu kering dengan 500 nil air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusan dan minum dua kali sehari.
10. Radang selaput ikat mata (conjunctivitas)
Rebus 30 g akar kembang sepatu dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya lain minum.
Cara lainnya, rebus 15 g daun kembang sepatu dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya lain minum saat masih hangat.
11. Radang usus (enteritis)
Rebus 25 g bunga kembang sepatu dan 50 g sambiloto (Androgaphis paniculata) dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
12. Sariawan (aphthae)
Seduh 30 g daun kembang sepatu dengan 100 ml air mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum tiga kali sehari dengan dosis sama.
13. Tuberkalosis (TBC)
Cuci bersih 3 kuntum bunga sepatu dan 30 g krokot (Portukzca oleracea L), lalu giling sampai halus dan tambahkan 100 ml air panas. Saring dan minum air seduhan tiga kali sehari bersama 1 sendok makan madu masing-masing dengan dosis sama.
Catatan:
• Wanita hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat ini.
• Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan dengan dokter.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Hibiscus rosa-sinensis L.
2. Nama daerah : bungong raya (Aceh), soma-soma (Nias), bunga bunga (Batak), kembang wera (Sunda), bunga raya (Melayu), kembang sepatu, wora-wari (Jawa), waribang (Bali).
3. Nama asing : chinarose, shoe flower (Inggris);fu sang (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kembang sepatu memiliki rasa manis dan bersifat netral. Bahan kimia yang terkandung dalam daun kembang sepatu di antaranya taraxeryl acetat. Selain itu, bunga kembang sepatu mengandung cyanidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lendir.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang sepatu di antaranya antiviral, antiradang (anti-inflamasi), antidiuretik, menormalkal siklus haid, dan meluruhkan dahak. Bunga kembang sepatu juga digunakan untuk mengobati air kencing bernanah (gonorrhoea), batuk berdahak dan bernanah, batuk rejan (pertusis), bisul (furunculus), bisul di kepala anak, borok (ulcustripicum), disentri, haid tidak teratur (irregular menstruation), infeksi saluran kencing, keputihan (leucorrhoea), melancarkan haid (emenagog), radang saluran napas (bronkitis), dan tuberkulosis (TBC). Selain itu, daunnya digunakan untuk mengobati bisul, demam karena malaria, gondongan (parotitis), mimisan (epistaxis), radang kulit (dermatitis), radang selaput lendir hidung, radang selaput mata (conjuctivitis), dan radang usus (enteritis).
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang sepatu dapat dilakukan dengan biji. Kembang sepatu dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Bunga dan daun segar maupun kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Air kemih bernanah (gonorrhoea)
Cuci bersih 6 kuntum bunga sepatu dan 15 g sambiloto (Androgaphis paniculata) lain rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum tiga kali sehari.
2. Batuk lendir dan darah
Cuci bersih 2 kuntum bunga kembang sepatu lain diremas-remas. Seduh dengan 400 ml air panas, lalu tutup dalam cawan selama semalam. Saring air esok harinya, tambahkan madu lalu minum pada pagi had sebelum makan.
3. Batuk rejan (pertussis) , radang saluran napas (bronkliitis)
Cuci bersih 2 kuntum bunga kembang sepatu, lalu giling sampai halus. Tambahkan 100 ml air matang hangat dan sedikit garam, lalu peras. Saring dan minum air perasan dua kali sehari dengan dosis yang sama.
4. Demam karena malaria
Rebus 50 g daun kembang sepatu, 1/2 lembar daun pepaya (Carica papaya), dan 10 g garam inggris (Sulfas magnesicus) dengan 1/2 liter air sampai mendidih. Minum air rebusan saat masih hangat.
5. Gondongan (parotitis)
Cuci bersih 30 g daun atau bunga kembang sepatu, lalu rebus dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusan dan minum tiga kali sehari dengan dosis sama.
6. Infeksi saluran kemih
Rebus 15 g akar kembang sepatu, 25 g meniran (Phyllanthus urinaria L), dan 30 g sambiloto (Androqap his panleulata) dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
7. Keputihan
Rebus 15 g bunga kembang sepatu, 15 g jengger ayam (Celosia cristata L.), dan 30 g kulit delima segar atau i g kulit delima kering (Punica granaturn L.) dalam 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
8. Melancarkan haid dan mengatasi haid tidak teratur
Cuci bersih 3 kumtum bunga kembang sepatu, lain giling sampai halus. Tambahkan 150 ml air matang dan cuka beras putih secukupnya. Saring airnya, lalu minum dua sampai tiga kali sehari masing-masing 100 ml.
9. Mimisan (epistaxis)
Rebus 30 kuntum bunga kembang sepatu kering dengan 500 nil air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusan dan minum dua kali sehari.
10. Radang selaput ikat mata (conjunctivitas)
Rebus 30 g akar kembang sepatu dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya lain minum.
Cara lainnya, rebus 15 g daun kembang sepatu dalam 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya lain minum saat masih hangat.
11. Radang usus (enteritis)
Rebus 25 g bunga kembang sepatu dan 50 g sambiloto (Androgaphis paniculata) dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
12. Sariawan (aphthae)
Seduh 30 g daun kembang sepatu dengan 100 ml air mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum tiga kali sehari dengan dosis sama.
13. Tuberkalosis (TBC)
Cuci bersih 3 kuntum bunga sepatu dan 30 g krokot (Portukzca oleracea L), lalu giling sampai halus dan tambahkan 100 ml air panas. Saring dan minum air seduhan tiga kali sehari bersama 1 sendok makan madu masing-masing dengan dosis sama.
Catatan:
• Wanita hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat ini.
• Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan dengan dokter.
Selengkapnya...
Selasa, 15 Maret 2011
KEMBANG PUKUL EMPAT
A. Nama
1. Nama ilmiah : Mirabilis jalapa L.
2. Nama daerah : kembang pukul empat (Jawa Tengah), kederat (Bali), bunga-bunga parengki (Roti), bunga ledonosok (Timor).
3. Nama asing : zi mo li (Cina), marvel of Peru (Inggris).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kembang pukul empat mempunyai rasa manis, tidak berbau, sejuk, dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada buah kembang pukul empat di antaranya zat tepung-lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%), dan zat asam minyak (46,9%). Selain itu, pada bagian akar terkandung -xanthins.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang pukul empat di antaranya antiradang, meluruhkan air seni, memperlancar sirkulasi, dan menghilangkan hambatan aliran darah.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang pukul empat dapat dilakukan dengan biji. Kembang pukul empat dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Akar, daun, dan buah kembang pukul empat dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bisul
Cuci bersih 10 lembar daun kembang pukul empat, lumatkan, lalu tambahkan air garam secukupnya. Tempelkan hasil lumatan pada bisul dan daerah sekelilingnya, lalu balut dengan kain atau perban.
2. Infeksi saluran kencing/prostatitis, radang amandel, kencing maids (diabetes melitus), kencing berlemak, keputihan (leucorrhea), erosi mulut rahim (cervical erosion), dan radang sendi akut (acute arthritis)
Rebus 9—15 g kering atau 15—30 g segar akar kembang pukul empat dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Mirabilis jalapa L.
2. Nama daerah : kembang pukul empat (Jawa Tengah), kederat (Bali), bunga-bunga parengki (Roti), bunga ledonosok (Timor).
3. Nama asing : zi mo li (Cina), marvel of Peru (Inggris).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kembang pukul empat mempunyai rasa manis, tidak berbau, sejuk, dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada buah kembang pukul empat di antaranya zat tepung-lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%), dan zat asam minyak (46,9%). Selain itu, pada bagian akar terkandung -xanthins.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang pukul empat di antaranya antiradang, meluruhkan air seni, memperlancar sirkulasi, dan menghilangkan hambatan aliran darah.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang pukul empat dapat dilakukan dengan biji. Kembang pukul empat dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Akar, daun, dan buah kembang pukul empat dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bisul
Cuci bersih 10 lembar daun kembang pukul empat, lumatkan, lalu tambahkan air garam secukupnya. Tempelkan hasil lumatan pada bisul dan daerah sekelilingnya, lalu balut dengan kain atau perban.
2. Infeksi saluran kencing/prostatitis, radang amandel, kencing maids (diabetes melitus), kencing berlemak, keputihan (leucorrhea), erosi mulut rahim (cervical erosion), dan radang sendi akut (acute arthritis)
Rebus 9—15 g kering atau 15—30 g segar akar kembang pukul empat dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
Sabtu, 26 Februari 2011
KEMBANG MERAK
A. Nama
1. Nama ilmiah : Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw.
2. Nama daerah : merakan (Jawa), kembang patra kembala (Sunda), perak kegel (Madura), bunga kacang (Sulawesi Utara), jambul merak (Melayu).
3. Nama asing : siak tiek hua (Cina), peacock flower (Inggris).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bunga kembang merak memiliki rasa manis, tawar, dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada bunga kembang merak diantaranya tanin, gallic acid, resin, zat merah, dan beuzoic acid. Pada K daunnya terkandung alkaloid, saponin, tanin, glucoside, dan calcium oksulat. Sementara pada kulit kayu terkandung plumbagin, lumbagol, tanin, zat samak, alkaloid, saponin, dan kalsium oksalat.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh bunga kembang merak di antaranya melancarkan sirkulasi darah dan haid, abortivum, dan emenagogum. Selain itu, kulit kayu kembang merak mempunyai efek kelat dan berfungsi sebagai peluruh haid.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang merak dapat dilakukan dengan biji. Kembang merak dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Bunga, daun, dan kulit akar kembang merak dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit sebagai beriikut.
1. Diare akut
Tumbuk halus 5 g kering atau 10 g segar kulit batang kembang merak, lalu seduh dengan 100 cc air panas dan minum dua kali sehari.
2. Hepatitis
Rebus 30 g daun kembang merak dan 30 g daun serut (Streblus asper Lour.) dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring, lalu minum saat hangat dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
3. Kejang panas pada anak
Cuci bersih 5 kuntum bunga kembang merak, 1/4 genggam daun kembang merak, 3 jari akar kembang merak, dan 3 jari kulit batang kembang merak. Tumbuk halus semua bahan lalu tambahkan air garam secukupnya. Gunakan untuk menggosok leher, punggung, dan kaki anak.
4. Panas
Seduh 5 g kering atau 20 g segar bunga kembang merak dengan 1 gelas air panas. Minum air seduhan saat hangat.
5. Perut kembung
Tumbuk halus daun kembang merak, alang-alang, dan bawang putih secukupnya sampai menjadi bubur. Balurkan campuran bahan pada perut sebagai obat luar.
6. Sariawan
Rebus 30 g daun kembang merak dengan 4 gelas air sampai mendidih, lalu gunakan untuk berkumur.
Catatan:
Wanita hamil dilarang minum ramuan ini.
Selengkapnya...
Minggu, 13 Februari 2011
KEMBANG COKELAT
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Zephyranthes candida Herb.
2. Nama daerah : kembang cokelat.
3. Nama asing : zhong lan (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kembang cokelat mempunyai rasa agak manis. Beberapa bahan kimia yang terkandung pads kembang cokelat di antaranya ?ycorine, tazettin, haemanthidne, dan nerinine.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang cokelat di antaranya untuk penurun panas.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang cokelat dapat dilakukan dengan umbi, anakan, atau biji. Kembang cokelat dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
B. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun, biji, batang, dan akar kembang cokelat dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Ayan (epilepsi) dan gangguan fungsi hail, terutama untuk gejala hepatitis tahap awal
Rebus 10 g herba kembang cokelat dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing ½ gelas.
2. Kejang pada anak
Rebus 15 g daun kembang cokelat segar dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
Cara lain, lumatkan 15 g herba kembang cokelat, lalu tambahkan garam. Tempelkan hasil lumatan herba pada pelipis.
Selengkapnya...
Jumat, 28 Januari 2011
KEMBANG BUGANG
A. Nama
1. Nama ilmiah : Clerodendrumi calamitosum L
2. Nama daerah : kayu gambir (Melayu), kembang bugang (Sunda).
3. Nama asing : glaseter plant (Inggris).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang bugang dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Kembang bugang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
1. Demam
Cuci bersih 10 g daun kembang bugang segar, lalu rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit (untuk sekali pemakaian). Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum sekaligus satu kali sehari.
2. Digigit ular
3. Kencing batu
4. Kencing nanah
5. Wasir
1. Nama ilmiah : Clerodendrumi calamitosum L
2. Nama daerah : kayu gambir (Melayu), kembang bugang (Sunda).
3. Nama asing : glaseter plant (Inggris).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung pada kembang bugang di antaranya saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan kalium, Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang bugang di antaranya menghentikan pendarahan dan penghancur batu ginjal.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang bugang dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Kembang bugang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun dan akar kembang bugang dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit-penyakit sebagai berikut.
1. Demam
Cuci bersih 10 g daun kembang bugang segar, lalu rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit (untuk sekali pemakaian). Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum sekaligus satu kali sehari.
2. Digigit ular
Cuci bersih akar kembang bugang sebesar ibu jari, lalu bilas dengan air matang. Kunyah akar kembang bugang yang telah bersih. Minum air kunyahan dan letakkan ampasnya pada luka yang terkena gigitan.
3. Kencing batu
Cuci 8 lembar daun kembang bugang, lalu potong-potong seperlunya.Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan tambahkan madu secukupnya. Minum air rebusan tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas.
4. Kencing nanah
Cuci bersih 6 lembar daun kembang bugang, 10 lembar daun pegagan, 20 lembar daun picisan, 25 lembar daun jinten, 12 sirip daun meniran, 9 lembar daun murbei, 8 lembar daun sendok, 50 lembar daun kumis kucing, 8 lembar daun bengang, dan 3 jari gula enau. Potong-potong seperlunya lalu rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas.
5. Wasir
Cuci bersih 9 lembar daun kembang bugang, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum bersama dengan 1 sendok makan madu tiga kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
Selengkapnya...
Minggu, 16 Januari 2011
KEMANGI
A. Nama
1. Nama ilmiah: Ocimum basilicum Hun. fa. cilroturn.
2. Nama daerah : kemangi (Jawa), kemanghi (Madura).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan Perbanyakan
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dun Pemanfaatannya
Daun, biji, dan akar dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bau badan dan bau keringat
Tumbuk halus daun, biji, dan akar kemangi secukupnya, lalu seduh dengan air panas sebanyak 1 gelas. Saring air seduhan, lalu tambahkan gula aren secukupnya. Minum air seduhan pada pagi dan malam hari.
2. Bau mulut, badan lesu
Daun kemangi dimakan langsung sebagai lalap.
3. Ejakulasi prematur, peluruh gas perut, peluruh haid, peluruh asi, panas dalam, dan sariawan
1. Nama ilmiah: Ocimum basilicum Hun. fa. cilroturn.
2. Nama daerah : kemangi (Jawa), kemanghi (Madura).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kemangi memililki rasa agak manis, bersifat dingin, berbau harum, dan menyegarkan. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada seluruh bagian tanaman kemangi di antaranya 1,8 sineol, anethol, apigenin, dan boron. Sementara pada daunnya terkandung arginine dan asam aspartat.
Efek farmakologis yang dimiliki seluruh bagian tanaman kemangi di antaranya inenghilangkan bau badan dan bau mulut, anastesi, mernbantu mengatasi ejakulasi prematur, anti kholinesterase, merangsang aktivitas saraf pusat, melebarkan pembuluh kapiler (merangsang ereksi), menguatkan hepar, merangsang hormon estrogen, merangsang faktor kekebalan tubuh, merangsang ASI, melebarkan pembuluh darah, mencegah pengentalan darah, melancarkan sirkulasi, merangsang keluarnya hormon androgen dan hormon estrogen, serta mencegah pengeroposan tulang. Selain itu, daunnya bermanfaat untuk memperkuat daya tahan hidup sperma, mencegah kemandulan, menurunkan gula darah, antihepatitis, diuretik, merangsang saraf, dan analeptik.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan Perbanyakan
Kemangi dapat dilakukan dengan biji. Kemangi dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dun Pemanfaatannya
Daun, biji, dan akar dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bau badan dan bau keringat
Tumbuk halus daun, biji, dan akar kemangi secukupnya, lalu seduh dengan air panas sebanyak 1 gelas. Saring air seduhan, lalu tambahkan gula aren secukupnya. Minum air seduhan pada pagi dan malam hari.
2. Bau mulut, badan lesu
Daun kemangi dimakan langsung sebagai lalap.
3. Ejakulasi prematur, peluruh gas perut, peluruh haid, peluruh asi, panas dalam, dan sariawan
Rebus daun kemangi segar atau kering sebanyak 15 g dalam 2 gelas air selama 15 menit. Minum dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
Selengkapnya...
Minggu, 02 Januari 2011
KELOR
A. Nama
1. Nama ilmiah : Moringa oleifera Lamk.
2. Nama daerah: marongghi (Madura), kelor (Sunda), kelor (Melayu), murong (Aceh), kawona (Sumba), munggai (Minangkabau), kelo (Ternate)
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kelor memiliki rasa agak pahit, bersifat netral, dan tidak beracun. Bahan kimia yang terkandung pada biji kelor di antaranya minyak “behen”; pada kulit akar minyak terbang; sedangkan pada sel-sel tertentu mengandung myrosine, emulsine, alkaloida pahit tidak beracun, dan vitamin (A, B1, B2, serta C).
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kelor di antaranya anti-inflamasi, antipiretik, dan antiskorbut.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kelor dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Kelor dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Akar, daun, dan biji dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Beri-beri dan udim
Giling akar kelor, akar pepaya, dan kulit lawang atau cengkih masing-masing satu jari. Tambahkan air, peras, dan saring. Bagi air saringan menjadi 2 bagian yang sama. Minum air hasil saringan sebanyak dua kali sehari, masing-masing 1 bagian
.
2. Biduran dan alergi
Rebus 3 tangkai daun kelor, 1 siung bawang merah, serta adas dan pulasari secukupnya dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring dan minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
3. Kurap (herpes) dan luka bernanah
Tumbuk daun kelor dengan kapur, lalu balurkan basil tumbukan pada kurap.
4. Rabun ayam
Tumbuk 3 tangkai daun kelor sampai halus, lalu seduh dengan 1 cangkir air masak dan saring. Tambahkan madu ke dalam air daun kelor yang tersaring, lalu aduk sampai merata. Minum sebelum tidur.
5. Sariawan, sulit buang air kecil, badan lemah, nafsu makan kurang, sakit kuning, rematik, nyeri dan pegal linu, histeri, dan epilepsi
Rebus akar kelor sebanyak 1 jari dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, lain saring. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing
1/2 gelas.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Moringa oleifera Lamk.
2. Nama daerah: marongghi (Madura), kelor (Sunda), kelor (Melayu), murong (Aceh), kawona (Sumba), munggai (Minangkabau), kelo (Ternate)
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kelor memiliki rasa agak pahit, bersifat netral, dan tidak beracun. Bahan kimia yang terkandung pada biji kelor di antaranya minyak “behen”; pada kulit akar minyak terbang; sedangkan pada sel-sel tertentu mengandung myrosine, emulsine, alkaloida pahit tidak beracun, dan vitamin (A, B1, B2, serta C).
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kelor di antaranya anti-inflamasi, antipiretik, dan antiskorbut.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kelor dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Kelor dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Akar, daun, dan biji dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Beri-beri dan udim
Giling akar kelor, akar pepaya, dan kulit lawang atau cengkih masing-masing satu jari. Tambahkan air, peras, dan saring. Bagi air saringan menjadi 2 bagian yang sama. Minum air hasil saringan sebanyak dua kali sehari, masing-masing 1 bagian
.
2. Biduran dan alergi
Rebus 3 tangkai daun kelor, 1 siung bawang merah, serta adas dan pulasari secukupnya dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring dan minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
3. Kurap (herpes) dan luka bernanah
Tumbuk daun kelor dengan kapur, lalu balurkan basil tumbukan pada kurap.
4. Rabun ayam
Tumbuk 3 tangkai daun kelor sampai halus, lalu seduh dengan 1 cangkir air masak dan saring. Tambahkan madu ke dalam air daun kelor yang tersaring, lalu aduk sampai merata. Minum sebelum tidur.
5. Sariawan, sulit buang air kecil, badan lemah, nafsu makan kurang, sakit kuning, rematik, nyeri dan pegal linu, histeri, dan epilepsi
Rebus akar kelor sebanyak 1 jari dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, lain saring. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing
1/2 gelas.
Selengkapnya...
Rabu, 15 Desember 2010
KELADI TIKUS
A. Nama
1. Nama ilmiah : Typhonium divaricatum (L) Dence.
2. Nama daerah : bira kecil, daun panta susu, ki babi, trenggiling mentik, ileus, kalamoyang, gofu sepa (Ternate).
3. Nama asing : rodent tuber (lnggris), sek su (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Keladi tikus bersifat antivirus dan anti bakteri. Bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini masih belum banyak diketahui. Efek farmakologis yang dimiliki keladi tikus di antaranya mampu nembunuh/ menghambat pertumbuhan sel kanker dan menghilangkan efek buruk chemoteraphy.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan keladi tikus dapat dilakukan dengan umbi. Keladi tikus dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Tumbuhan ini sebaiknya digunakan dalam bentuk segar, diolah menjadi juice (sari tumbuhan), dan langsung diminum sesudah diolah. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan keladi tikus di antaranya sebagai berikut.
1. Borok, luka, dan koreng
Tumbuk halus umbi keladi tikus, adas (Foeniculum vulgore Mill.), dan pulosari (Alyxia reinwardtii Bl.) secukupnya. Tempelkan hasil tumbukan pada bagian tubuh yang sakit.
2. Frambusia
Aduk getah keladi tikus dan sedikit kapur sampai rata, lalu tempelkan ramuan pada bagian yang sakit.
3. Kanker: payudara, paru-paru, usus besar, rektum, lever, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, dan pankreas
Rendam seluruh bagian tumbuhan keladi tikus (daun, batang bunga, umbi) sebanyak 3 batang (50 g) selama setengah jam, lalu cuci sampai bersih. Tumbuk halus basil rendaman, tambahkan 40 ml air matang, lalu peras dengan kain. Campurkan 1/2 sendok madu ke dalam larutan, lalu minum larutan 30 menit sebelum makan tiga kali sehari. Air perasan harus segera diminum dan tidak boleh disimpan.
4. Menetralisir racun narkoba
Cuci umbi keladi tikus sebesar satu ruas ujung jari sampai bersih dengan air matang, lalu keprek dan langsung telan. Lakukan beberapa kali sehari.
Catatan:
• Wanita hamil dilarang minum tumbuhan obat ini.
• Penghalusan sebaiknya dilakukan dengan cara ditumbuk, tidak boleh diblender.
• Bila tangan gatal karena terkena bubuk ini cuci dengan air gula
• Hindarkan mata dan tumbukan bahan ini
• Air sari keladi tikus harus diminum segera tidak boleh disimpan
• Tumbuhan keladi tikus mudah busuk bila basah jadi harus disimpan di kulkas dengan cara tumbuhan dibungkus dengan kertas lalu dimasukkan ke dalam plastik kemudian disimpan dalam kulkas.
• Ramuan keladi tikus diminum saat perut kosong atau sekurang-kurangnya satu jam sebelumnya.< • Pasien yang baru dioperasi harus menunggu 2 minggu setelah operasi untuk meminum rarnuan ini. • Pengaruh minum ramuan ini adalah pada dua hari pertama akan terasa mual sedikit diare tinja berwarna hitam dan badan lesu • Apabila pasien mual dan muntah setelah lama minum ramuan ini maka pemakaian dihentikan sampai gejala hilang. Setelah itu, baru minum lagi atau dosisnya dikurangi.
Selengkapnya...
Sabtu, 04 Desember 2010
KEJI BELING
A. Nama
1. Nama ilmiah : Strobilanthes crispus Bl.
2. Nama daerah : daun picah belinq (Jakarta); daun keji beling, enyoh kelo (Jawa Tengah).
3. Nama asing: fenugreek.
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung dalam keji beling di antaranya kalium dengan kadar tinggi, natrium, kalsium, asam silikat, dan beberapa senyawa lainnya. Efek farmakologis keji beling di antaranya peluruh kencing (diuretic) dan pencahar.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan keji beling dapat dilakukan dengan setek batang. Keji
beling dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun keji beling dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batu ginjal
Cuci 50 g daun keji beling, 7 batang meniran segar, dan 7 lembar daun ungu sampai bersih, lalu rebus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 2/3 gelas.
Cara lainnya, cuci 5 lembar daun keji beling, 5 lembar daun tempuyung segar, dan 6 buah tongkol jagung, lalu rebus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.
2. Batu kandung empedu
Cuci 5 lembar daun keji beling segar, 7 lembar daun ungu segar, sampai bersih, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Air rebusan diminum seperti teh.
3. Batu kandung kencing
Cuci segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda, lalu rebus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum pada pagi dan sore hari masing-masing 1/2 gelas.
4. Kencing kurang lancar
Cuci 25 g daun keji beling segar sampai bersih kemudian direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.
5. Kencing manis
Rebus 40 g daun keji beling segar, dengan 6 gelas air sampai air tersisa 3 gelas (untuk 3 hari). Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali masing-masing 1 gelas sehari.
6. Sembelit
Cuci setengah genggam daun keji beling segar sampai bersih, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
7. Wasir
Rebus 40 g daun keji beling segar dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas (untuk 3 hari). Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 1 gelas per hari.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Strobilanthes crispus Bl.
2. Nama daerah : daun picah belinq (Jakarta); daun keji beling, enyoh kelo (Jawa Tengah).
3. Nama asing: fenugreek.
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung dalam keji beling di antaranya kalium dengan kadar tinggi, natrium, kalsium, asam silikat, dan beberapa senyawa lainnya. Efek farmakologis keji beling di antaranya peluruh kencing (diuretic) dan pencahar.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan keji beling dapat dilakukan dengan setek batang. Keji
beling dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun keji beling dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batu ginjal
Cuci 50 g daun keji beling, 7 batang meniran segar, dan 7 lembar daun ungu sampai bersih, lalu rebus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 2/3 gelas.
Cara lainnya, cuci 5 lembar daun keji beling, 5 lembar daun tempuyung segar, dan 6 buah tongkol jagung, lalu rebus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.
2. Batu kandung empedu
Cuci 5 lembar daun keji beling segar, 7 lembar daun ungu segar, sampai bersih, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Air rebusan diminum seperti teh.
3. Batu kandung kencing
Cuci segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda, lalu rebus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum pada pagi dan sore hari masing-masing 1/2 gelas.
4. Kencing kurang lancar
Cuci 25 g daun keji beling segar sampai bersih kemudian direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.
5. Kencing manis
Rebus 40 g daun keji beling segar, dengan 6 gelas air sampai air tersisa 3 gelas (untuk 3 hari). Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali masing-masing 1 gelas sehari.
6. Sembelit
Cuci setengah genggam daun keji beling segar sampai bersih, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
7. Wasir
Rebus 40 g daun keji beling segar dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas (untuk 3 hari). Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 1 gelas per hari.
Selengkapnya...
Senin, 22 November 2010
KI TOLOD
A. Nama
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki tolod dapat dilakukan dengan biji. Ki tolod dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun, bunga, dan seluruh bagian tumbuhan 14 tolod dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut
1. Asma, bronkhitis, dan radang tenggorokan
Cuci bersih 3 lembar daun ki tolod, lalu rebus dalam 2 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
2. Luka
Cuci bersih daun ki tolod secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan pada luka, lalu balut dengan kain bersih. Balutan harus diganti dua sampai tiga kali sehari.
3. Obat kanker
Rebus dengan api kecil dan 3 lembar daun ki tolod beserta batangnya dalam 5 gelas air sampai tersisa 1—2 gelas. Minum air rebusan beberapa kali hingga habis dalam sehari.
4. Obat mata
Rebus dengan api kecil 3 lembar daun ki tolod beserta batangnya dalam 5 gelas air sampai tersisa 1—2 gelas. Air rebusan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari.
5. Sakit gigi
Cuci bersih 2 lembar daun ki tolod lalu tumbuk hingga halus. Letakkan hasil tumbukan pada gigi yang sakit/berlubang.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah : Isotoma longiflora Presl.
2. Nama daerah : 16 tolod, daun tolod (Sunda); sangkobak, kendali (Jawa).
3. Nama asing : ster van bethlehem.
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ki tolod mengandung getah beracun. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ki tolod di antaranya senyawa alkaloid, yaitu lobelin, lobelamin, dan isotomin.
Efek farmakologis yang dimiliki ki tolod di antaranya antiradang, antineoplastik, anti-inflamasi, analgesik, dan hemostatik.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki tolod dapat dilakukan dengan biji. Ki tolod dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun, bunga, dan seluruh bagian tumbuhan 14 tolod dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut
1. Asma, bronkhitis, dan radang tenggorokan
Cuci bersih 3 lembar daun ki tolod, lalu rebus dalam 2 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
2. Luka
Cuci bersih daun ki tolod secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan pada luka, lalu balut dengan kain bersih. Balutan harus diganti dua sampai tiga kali sehari.
3. Obat kanker
Rebus dengan api kecil dan 3 lembar daun ki tolod beserta batangnya dalam 5 gelas air sampai tersisa 1—2 gelas. Minum air rebusan beberapa kali hingga habis dalam sehari.
4. Obat mata
Rebus dengan api kecil 3 lembar daun ki tolod beserta batangnya dalam 5 gelas air sampai tersisa 1—2 gelas. Air rebusan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari.
5. Sakit gigi
Cuci bersih 2 lembar daun ki tolod lalu tumbuk hingga halus. Letakkan hasil tumbukan pada gigi yang sakit/berlubang.
Selengkapnya...
Langganan:
Postingan (Atom)