Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.
Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.
Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.
Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.
Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.
Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.
Sumber : timetotalks.blogspot.com
Selengkapnya...
Kamis, 15 Juli 2010
Bahaya Tidur Dengan Lampu Menyala
Hubungan Teh Dan Kolesterol
Saat menjamu tamu, sering kali kita mendengar tuan rumah mengeluarkan kata “Maaf, ya, adanya cuma teh.” Perkataannya akan beda, bila tuan rumah menyajikan minuman bersoda atau istilah kerennya soft drink, “Silahkan diminum, jangan malu-malu, lo.”
Itulah sekelumit, gambaran orang Indonesia saat menjamu tamunya dengan secangkir teh hangat. Kedengarannya seperti malu menyuguhi tamunya dengan teh. Padahal teh yang dihasilkan Indonesia sangat berkualitas dan telah di ekspor ke manca negara.
Ini jelas berbeda dengan masyarakat Jepang, China, dan Inggris yang menjadikan teh sebagai salah satu kebanggaan. Sampai-sampai mereka punya jam khusus untuk sekadar minum teh bersama keluarga atau rekan-rekannya.
Baru beberapa tahun terakhir ini, masyarakat Indonesia mulai menyadari keistimewaan dan pentingnya mengkonsumsi teh. Makanya, beragam jenis teh terus bermunculan dan menawarkan khasiatnya masing-masing. Dua jenis teh yang sedang hangat dibicarakan adalah teh bakar dan hibiscus, yang katanya berkhasiat menutunkan kolesterol.
Kata Indrayani Saridewi, salah satu penjual teh bakar asal Surabaya, teh bakar berasal dari daun teh pilihan dengar bibit khusus dan bermanfaat bagi kesehatan. “Salah satunya berfungsi menurunkan kolesterol dan berat badan bagi orang yang tak punya waktu untuk berolahraga,” ajar Dewi, panggilan gaulnya.
Menurut pengakuan Dewi, karena khasiatnya yang istimewa, teh tersebut harus dia.datangkan dari luar negeri. Awalnya, dia mengimpor dari Malaysia. Tapi setelah mengetahui asalnya, dia memesan langsung dari Inggris. Dewi mengimpor teh bakar itu secara curah, lalu mengemasnya dalam bentuk teh celup.
Sesuai namanya, teh bakar adalah teh yang dibakar. Akibat pembakaran, daun tehnya jadi hitam. Namun, tidak berarti tehnya menjadi berwarna hitam juga, lo. Waktu teh bakar diseduh, warnanya berubah menjadi warna oranye dan rasanya seperti teh tawar. “Dengan minum teh bakar, racun-racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh,” ujar Dewi. “Untuk mendapatkan hasil maksimal, biasanya teh diminum dua hingga tiga kali dalam sehari sekitar 10 menit hingga 20 menit usai makan.”
Bagi yang ingin menurunkan berat badan, teh harus diminum sepuluh menit sebelum makan dan diimbangi dengan olahraga jalan kaki 10 menit hingga 15 menit setiap harinya. “Teh bakar tak boleh dicampur dengan gula serta tak memiliki efek samping,” ajar Dewi berpromosi. Bagi penderita kolesterol, khasiat teh ini baru akan terasa minimal setelah tiga bulan mengonsumsi.Pemasaran baru via telpon
Khasiat teh bakar tak hanya menurunkan kolesterol. Ada banyak khasiat lainnya seperti mencegah proses penuaan dini, memperbaiki proses pencernaan makanan dalam lambung, mencegah pengeroposan tulang dan menurunkan risiko penyakit jantung. Bahkan teh ini juga bisa mengurangi lemak sehingga membantu menurunkan berat badan.
Karena khasiatnya yang banyak, harganya pun lumayan mahal. Harga teh bakar satu kotak berisi 60 kantung celup Rp 135.000. Harga ini sudah termasuk ongkos pengiriman barang. Maklum, pemasarannya baru lewat telepon. Tahun depan, teh ini rencananya baru dipasarkan secara online.
Jika sulit mendapatkan teh bakar, alternatif lain, kita bisa mengkonsumsi teh hibiscus alias rosella merah. Teh ini memiliki khasiat tak jauh berbeda dari teh bakar.
Menurut Andreas Kurniawan, penjual teh hibiscus dari indonesiaherbal.com, teh ini asalnya merupakan teh impor dari Sudan, Mesir. Teh ini bermanfaat mengeluarkan racun dari tubuh, menurunkan kolesterol, anti-hipertensi, hingga memperbaild gangguan pencemaan.
Perkembangan pasar teh hibiscus ini lebih pesat dari teh bakar. Bahkan, teh ini sudah banyak dikembangkan petani lokal. Perbedaannya hanya pada warnanya. “Kalau teh impor berwarna ungu, teh lokal warna merah,” kata Andreas. (Tanggul Joko Pamungkas)
Sumber : KONTAN
Selengkapnya...