Tampilkan postingan dengan label Tanaman Obat Seri C. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tanaman Obat Seri C. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 April 2010

CEMPAKA KUNING


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Michelia campaca L.
2. Nama daerah : campaka koneng, campaka (Sunda); kantil, locari, pecari, cempaka kuning, cempaka, cepaka (Jawa); kempang koneng, compaka koneng (Madura); cepaga, bungamacela (Bugis); cupaka, hapaka (Halmahera); campaga (Minangkabau) ; jeumpa (Aceh); cempaka, cempaka kuning (Melaw).
3. Nama asing : orange chempaka (Inggris), wang mien kui (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Cempaka kuning memiliki rasa pahit dan berbau aromatik. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam cempaka kuning di antaranya minyak terbang, palmitin, damar, asam damar, alkaloida, zat samak, resin, dan tanin.
Efek farmakologis yang diniliki oleh cempaka kuning di antaranya tonikum,febrifugum, aromatikum, pengelat, menambah nafsu makan, peluruh haid (emenagog), pelembut kulit (demulcent), pelunih kemih (diuretik), peluruh kentut.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan cempaka kuning dapat dilakukan dengan setek batang. Cempaka kuning dirawat dengan disiram cukup air, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Kulit batang, daun, dan bunga cempaka kuning dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit dan mengatasi gangguan kesehatan sebagaii berikut.

1. Haid tidak teratur

Cuci bersih 3 jari kulit akar cempaka kuning dan 15 g umbi rumput teki (Cyperus rotundus). Tumbuk semua bahan lalu rebus dengan 2 gelas air. Setelah airnya tersisa 1 gelas, bubuhkan sedikit garam, dinginkan, lalu saring air rebusannya. Minum ramuan sekaligus 1 gelas sehari.

2. Kencing nanah (gonorrhoea)
Cuci 18 kuntum bunga cempaka kuning, 2 tangkai bunga kelapa, dan 30 g daun sambiloto. Tambahkan 3 gelas air kelapa muda lalu rebus sampai 1 ½ gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya untuk diminum 2 kali sehari.

3. Keputihan (leucorrhoea)
Cuci bersih 10 kuntum bunga cempaka kuning, 30 g sambiloto, dan 30 g kulit delima kering. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai airnya 2 gelas. Dinginkan, saring, lalu bagi menjadi 2 bagian yang sama banyak. Minum air rebusannya 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

4. Rematik
Cuci 8 helai daun cempaka kuning, 5 butir buah belimbing wuluh, 15 butir cengkeh, 15 butir lada hitam, 15 g jahe merah. Tumbuk sampai halus semua bahan tersebut, lalu remas-remas. Tambahkan 40 ml air jeruk nipis dan 20 ml minyak kayu putih lalu aduk sampai rata. Gunakan ramuan ini menggosok dan mengurut bagian tubub yang sakit.
Cara lainnya, cuci bersih 20 g daun cempaka kuning, 30 g daun belimbing wuluh, dan 15 butir lada hitam, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan cuka beras putih seperlunya ke dalam campuran bahan-baban tersebut lalu digosokkan pada bagian tubuh yang sakit.


Catatan wanita hamil dilarang minum rebusan cempaka kuning.

Selengkapnya...

CEMPLONAN


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Drymuric cordata Wild.
2. Nama daerah : sirempus bide (Batak); piti-piti (Mákasar); jukut ibun (Sunda); angleng, kantingan, randa nunut, selaton, cebungan, cemplonan (Jawa); rekere nindu (Madura).
3. Nama asing : -

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Sifat tumbuhan cemplonan belum banyak diketahui, tetapi beberapa bahan kimia yang terkandung dalam cemplonan di antaranya alkaloid dan polifenol.
Efek farmakologis cemplonan di antaranya penurun panas dan penyembuh urus-urus.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan cemplonan dapat dilakukan dengan setek dan anakan. Cemplonan dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Seluruh bagian tumbuhan cemplonan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.

1. Bisul
Tumbuk daun cemplonan segar secukupnya sarnpai halus lalu tempelkan pada bagian yang terkena bisul.

2. Demam dan urus-urus
Cuci bersih 25 g daun cemplonan segar, tumbuk sampai halus, lalu peras. Saring air perasan yang diperoleh lalu minum sekaligus 1 kali sehari.

3. Herpes
Cuci bersih seluruh bagian tumbuhan cemplonan secukupnya, tumbuk sampai halus, lalu rekatkan hasil tumbukan dengan nasi. Tumbuk lagi sampai halus, bentuk bulat dari hasil tumbukan, bungkus plastik, lalu letakkan ke dalam kulkas. Tempelkan ke bagian yang terkena herpes sesudah mandi pagi dan sore lalu balut dengan kain atau perban.

Selengkapnya...

CENDANA


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Santalum album Linn.
2. Nama daerah : cendana (Melayu); candani, candana (Jawa); candhana lakek (Madura), tindana, sindana (Dayak); candana (Bali), dana (Sumba), ayu luhi (Gorontalo).
3. Nama asing –

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Cendana memiliki aroma yang harum. Beberapa bahan kimia yang dikandung oleh cendana di antaranya minyak terbang.
Efek farmakologis cendana di antaranya antiradang, antidisentri, dan emenagogum.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan cendana dapat dilakukan dengan biji, cangkok, dan okulasi. Cendana dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Bagian kayu, kulit, dan minyak dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Radang usus
Tumbuk kulit kayu cendana secukupnya sampai menjadi serbuk. Ambil 1 sendok teh serbuk kayu cendana lalu rebus dengan 1 gelas air sampai tersisa ½ gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus 1 kali sehari.

2. Berak darah dan gangguan pencernaan pada anak
Tumbuk kulit kayu cendana secukupnya sampai menjadi serbuk. Ambil 1 sendok teh serbuk kayu cendana, 1 sendok teh parutan buah pala lalaki (Myristica fatua Houtt.). Rebus semua bahan dengan 1 gelas air sampai tersisa ½ gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus 1 kali sehari.

Selengkapnya...

CINCAU RAMBAT


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Cyclea barbata Miers.
2. Nama daerah : cincao (Melayu); trawulu, camcauh (Sunda); camcau, krotok (Jawa Tengah).
3. Nama asing : buffalo gelatin (Inggris).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Cincau rambat memiliki rasa agak manis dan bersifat dingin. Beberapa bahan kimia yang terdapat dalam cincau rambat di antaranya karbohidrat, zat lemak, alkaloid siklein, kardioplegikum, tentradine, dimetil tentradine, polifenol, saponin, dan flavonoid.
Efek farmakokgis cincau rambat di antaranya antidemam, antiracun, dan menurunkan tekanan darah.


C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan cincau rambat dapat dilakukan dengan setek batang. Cincau rambat dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Rimpang dan daun cincau rambat dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagal berikut.

1. Demam

Iris rimpang cincau rambat secukupnya menjadi beberapa bagian lalu rebus dengan air secukupnya. Setelah mendidih, saring, lalu minum sekaligus saat demam. Lakukan secara rutin 1 kali sehari.
Cara lainnya, cuci akar cincau secukupnya sampai bersih, seduh dengan air panas, lalu saring. Minum air saringannya sekaligus 1 kali sehari.

2. Radang lambung, tifus, dan penyakit usus
Cuci bersih 50 g daun cincau rambat segar. Remas-remas daun tersebut di dalam 4 gelas air matang, peras, lalu saring. Tambahkan 5 sendok teh gula pasir lalu biarkan sampai mengental. Potong agar-agar cincau menjadi kecil-kecil lalu makan cincau tersebut seperti minum es buah. Lakukan 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.

3. Tekanan darah tinggi

Remas-remas daun cincau rambat secukupnya dengan clicampur air secukupnya sampai airnya berubah menjadi hijau. Tambahkan gula jawa secukupnya lalu biarkan sampai menjadi agar-agar. Potong agar-agar cincau menjadi kecil-kecil lalu makan cincau tersebut seperti minum es buah. Lakukan 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.

Selengkapnya...

Minggu, 25 April 2010

CINCAU POHON


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Melastoma polyanthum B.
2. Nama daerah : hasendong (Sunda) dan senggani (Jawa).
3. Nama asing : –

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Cincau pohon memiliki rasa agak manis, bersifat dingin, dan sedikit berbau langu. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam cincau pohon di antaranya alkaloid, zat lemak, dan karbohidrat yang menyerap air.
Efek farmakologis cincau pohon di antaranya menurunkan tekanan darah.


C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN

Perbanyakan cincau pohon dapat dilakukan dengan setek batang. Cincau pohon dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapari tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk dasar. Selain itu, tumbuhan ini menghendaki tempat yang terbuka dan sedilcit terlindung.

D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Daun cincau pohon dapat dimanfaatkan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Caranya, remas-remas daun cincau pohon secukupnya bersama air secukupnya sampai airnya berubah menjadi hijau. Tambahkan gula jawa secukupnya lalu biarkan sampai menjadi agar-agar. Potong agar-agar cincau menjadi kecil-kecil lalu makan cincau tersebut seperti minum es buah. Lakukan 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.

Selengkapnya...

Jumat, 23 April 2010

CEGUK


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Quisquails indica L.
2. Nama daerah : wudani (Melayu), biduni (Sunda), rhabet dani (Madura), ceguk (Jawa), tigao (Bugis).
3. Nama asing : rangoon creeper (Inggris), shi fun zi (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Tumbuhan ceguk memiliki rasa manis, bersifat hangat, dan beracun (toksik). Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam buah ceguk di antaranya potassium quisqualata, lemak jenuh trigondiline, dan puridine. Kulit buah dan daun terdapat potassium quisqualata. Bunga mengandung eganidine monoglycoside. Sementara itu, daun dan tangkainya mengandung tanin, saponin, kalsium oksalat, lemak peroksida, dan protein.
Efek farmakologis ceguk di antaranya sebagai obat cacing, membantu pencernaan, dan memperkuat limpa.


C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan ceguk dilakukan dengan biji atau setek batang. Ceguk dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Bagian biji, buah masak yang dikeringkan, akar, dan daun dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit sebagai berikut.

1. Ascariasis (cacing gelang)
Tumbuk 3—5 butir biji ceguk lalu berikan pada anak-anak untuk dimakan. Untuk orang dewasa, rebus 2 jari akar ceguk dengan 2 cangkir air. Setelah tersisa 1 cangkir, tambahkan gula jawa secukupnya lalu minum pagi hari sebelum makan.

2. Ankylostomiasis (penyakit karena cacing tambang)
Cuci 50 butir biji ceguk sampai bersih lalu digiling halus. Seduh dengan ½ cangkir air panas, tambáhkan 1 sendok makan madu. Minum saat hangat di malam hari sebelum tidur.

3. Ozyuriasis (cacing kremi)

Sangrai biji ceguk sampai matang, lalu makan dengan cara dikunyah. Lakukan ½ jam sebelum makan. Untuk anak kecil, sangrai biji ceguksebanyak 3—15 butir/hari, sedangkan untuk dewasa 15—30 butir/hari. Dosis tersebut dimakan 3 kali sehari. Lakukan selama 15 hari.

4. Penyakit jamur di kulit
Giling 3—9 butir buah ceguk sampai halus lalu tambahkan minyak kelapa secukupnya. Balurkan di bagian yang terkena jamur secara rutin.

5. Sakit kepala
Lumatkan daun ceguk secukupnya lalu tapalkan pada pelipis.

6. Sakit telinga
Cuci bersih daun ceguk secukupnya, tumbuk halus, lalu peras. Teteskan air perasan pada telinga yang sakit sebanyak 1—2 tetes.

Selengkapnya...

CEMPAKA PUTIH


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Michelia alba Dc.
2. Nama daerah : cempaka putih, pecari putih (Jawa); campaka bodas (Sunda); cempaka putih (Melayu); campaga putih (Minangkabau), jeumpa gadeng (Aceh), bunga eja mapute (Bugis); campaka (Sulawesi Utara); patene, bunga eja kebo (Makasar); capaka bobulo (Tidore); campaka bobudo (Ternate).
3. Nama asing : pai yik lan (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Cempaka putih memiliki rasa pahit, pedas, dan bersifat agak hangat. Kulit kayu cempaka putih mengandung alkaloid 0,15%, sedangkan daun dan bunganya mengandung minyak asiri.


C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan cempaka putih dapat dilakukan dengan setek batang. Cempaka putih dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Bunga, daun, dan kulit batang cempaka putih dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Batuk rejan pada anak
Cuci bersih 5 kuntum bunga cempaka puiih, 15 g jahe, 5 g kulit jeruk mandarin atau jeruk keprok yang dikeringkan, dan 3 butir kapulaga (Amomum cardamomum). Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sarnpai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan bersama 1 sendok makan madu 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.

2. Kepala pusing
Cuci bersih 5—7 kuntum bunga cempaka putih lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan sekaligus saat hangat 1 gelas sehari.

3. Keputihan
Cuci 30 g bunga cempaka putih dan 15 gr kulit delima kering (Punica granatum) sampai bersih. Rendam 60 g jagung jali supaya lembut lalu campurkan ke dalam kedua bahan tadi. Rebus ketiga bahan tadi dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum saat hangat 1 kali sehari sekali dan makan jalinya.

4. Perut mual dan kembung (meteorismus)
Cuci bersih 5 kuntum bunga cempaka putih, 15 g jahe, 5 g kulit jeruk mandarin atau jeruk keprok (Citrus nobilis) yang dikeringkan, dan 3 butir kapulaga (Amomum cardamornum). Rebus semua bahan tersebut dengan 3 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Minum air rebusan sekaligus saat hangat i kali sehari.

5. Pembesaran prostat
Cuci bersih 30 g bunga cempaka putih, 30 g herba kumis kucing segar (Orthosiphon ristatus), dan 30 g daun sendok segar (Plantago mayor). Rebus sernua bahan dengan 3 gelas air air sampai tersisa 1 gelas. Minum airnya selagi hangat 1 gelas sehari.

6. Radang saluran pernapasan

Cuci bersih 15 g bunga cempaka putih kering, tambahkan ½ gelas air, lalu ditim. Saring air timnya, lalu minum 1 kali sehari bersama 1 sendok makan madu. Ulangi secara teratur selama 1 minggu.

7. Sinusitis
Cuci bersih 30 g bunga cempaka putih, 30 g daun poko atau daun mint (Mentha sp), 15 g jahe (Zingiber offlicinale Rosc.), dan 2 helai daun bawang putih (Allium sativum Linn). Rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air rebusannya 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

8. Sesak di dada
Cuci 6—15 g bunga cempaka putih sampai bersih kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekäligus saat hangat segelas sehari.

Selengkapnya...

Kamis, 22 April 2010

CERMAI


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Phyllanthus acidus (L.) Skeels.
2. Nama daerah : ceremoi (Aceh), cerme (Jawa), careme (Madura), careme (Sunda), cermen (Bali), caramele (Bugis), sarume (Bugis), ceremin (Ternate).
3. Nama asing : country qooseberry (Inggris).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Beberapa bahan kimia yang dikandung oleh cermai di antaranya tanin, saponin, flavonoida, polifenol, dan alkaloid.
Efek farmakologis cermai di antaranya mengobati urus-urus, mengobati mual, asma, dan sariawan.

C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan cermai dilakukan dengan biji. Cermai dirawat dengan disiram air yang cukup air, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk dasar.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Daun, daun muda, dan akar cermai dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit sebagai berikut.

1. Urus-urus
Cuci bersih 3 g daun cermai, keringkan, lalu tumbuk sampai halus. Seduh hasil tumbukan dengan ½ gelas air panas lalu dinginkan. Minum air seduhan berikut ampasnya sekaligus 1 kali sehari.

2. Kegemukan
Rebus 3—5 g daun cerme dengan 1 gelas air sampai tersisa ½ gelas. Minum sekaligus saat hangat 1 kali sehari. Ramuan ini cukup keras sehingga jangan gunakan untuk jangka waktu yang lama.

3. Mencegah aneka kanker
Cuci sampai bersih 6 helai daun muda cermai, 6 helai daun belimbing, ½ helai daun pepaya muda, 3 helai daun bayam merah, dan 2 jari wortel. Tambahkan air matang ke dalamnya sebanyak 1 ½ gelas. Giling sampai halus semua bahan tersebut, saring, lalu bagi menjadi 2 bagian yang sama banyak. Minum air saringannya bersama 1 sendok makan madu 2 kali sehari, masing-masing 1 bagian.

4. Asma
Cuci bersih 6 butir buah cermai, 2 butir bawang merah, ¼ genggam akar kara (Dolichos lablob), dan 8 butir buah lengkeng (Nephelium longanum). Tumbuk semua bahan lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin, saring, bagi menjadi 2 bagian yang sama, lalu tambahkan gula secukupnya. Minum air saringannya 2 kali sehari, masing-masing 1 bagian.

5. Sariawan dan mual
Cuci bersih 3 g daun cermai. Setelah kering, tumbuk sampai halus, lalu diseduh dengan ½ gelas air panas. Dinginkan air seduhannya lalu diminum sekaligus berikut ampasnya. Lakukan sehari sekali sampai sembuh.


Catatan : cairan dan akar cermai sangat beracun sehingga sangat tidak dianjurkan untuk menggunakannya sebagai obat.



Selengkapnya...

CIPLUKAN


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Physallis peruviana L.
2. Nama daerah : ceplukan (Jawa Tengah) ,jorjoran (Madura), cecendet (Sunda), keceplokan (Bali).
3. Nama asing : morel berry (Inggris), deng long cao (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS

Dalam farmakologi Cina, disebutkan ciplukan memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ciplukan di antaranya chlorogenik acid (C27 H44O-H2O), asam sitrun, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, gula, vitamin C, dan elaidic acid.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh ciplukan di antaranya analgetik, peluruh air seni, penetiral racun, pereda batuk, dan mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh.

C. CARA PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan ciplukan dapat dilakukan dengan biji. Terlebih dahulu biji disemaikan lalu dipindahkan ke lubang tanam. Ciplukan dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Akar, daun, dan buah ciplukan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Ayan
Cuci bersih 8--10 butir buah ciplukan lalu makan secara rutin.

2. Bisul
Cuci bersih 10 helai daun ciplukan lalu giling smnpai halus. Turapkan halusan daun di bagian bisul dan sekelilingnya lalu balut dengan kain. Ganti obat dan balutannya 2 kali sehari.

3. Borok
Cuci bersih 20 helai daun ciplukan, giling halus bersama 2 sendok makan air kapur sirih. Tempelkan basil gilingan pada borok atau luka. Lakukan secara rutin, sampai sembuh.

4. Influenza, sakit tenggorokan, gondongan, pembengkakan prostat, batuk rejan, dan pembengkakan buah pelir (orchitis)
Cuci bersih 9—15 g seluruh bagian tumbuhan ciplukan. Rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

5. Kencing manis (diabetes melitus)
Cuci bersih 9—15 g seluruh bagian tumbuhan ciplukan. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus 1 gelas sehari.

5. Sakit paru-paru
Cuci bersih 9—15 g seluruh bagian tumbuhan ciplukan. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah clingin, saring, lalu bagi menjadi 3 bagian yang sama banyak. Minum airnya 3 kali sehari, masing-masing 1 bagian.


Selengkapnya...

Rabu, 21 April 2010

CAKAR AYAM


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Selaginella doederleinii hieron.
2. Nama daerah : paku rune (Sunda), tai lantuan (Madura), usia (Ambon).
3. Nama asing : scrawl (Inggris), shi shang be (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Dalam farmakologi Cina disebutkan tumbuhan cakar ayam memiiki rasa manis dan bersifat hangat. Bahan kimia dalam cakar ayam belum banyak diketahui, tetapi beberapa efek farmakologis cakar ayam yang sudah diketahui di antaranya antipiretik, anti-toksin, antikanker, menghentikan pendarahan, dan pembersih darah.


C. CARA PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan tumbuhan cakar ayam dilakukan dengan setek batang (stump). Cakar ayam dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Seluruh bagian tumbuhan, baik kondisi kering maupun segar, dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit berikut ini.

1. Hepatitis, perut busung (ascites) , pengecilan hati (sirosis), dan infeksi akut saluran kencing
Cuci bersih 15—30 g seluruh bagian tumbuhan kering cakar ayam. Rebus di atas api kecil bersama 5 gelas air selama 3—4 jam sampai meudidih, lalu saring. Minum air rebusan untuk 3—5 kali sehari sampai habis.

2. Infeksi saluran napas akibat batuk, radang paru, radang amandel (tonsiitis), serak, dan bronkhitis
Cuci bersih 30 g seluruh bagian tumbuhan càkar ayam di atas api kecil bersama 5 gelas air selama 4 jam lalu dinginkan. Saring air rebusannya lalu minum air rebusan beberapa kali sampai habis. Lakukan secara rutin 1 kali sehari.

3. Kanker (kanker rahim, kanker nasopharynx, kanker paru)

Cuci bersih 60 g seluruh bagian tumbuhan cakar ayam, rebus di atas api kecil bersama 5 gelas air selama 3 — 4 jam. Setelah dingin, saring, lalu minum beberapa kali sampai habis. Lakukan secara rutin 1 kali sehari.

4. Tulang patah atau retak, dan rematik

Cuci bersih 15 — 30 g seluruh bagian tumbuhan cakar ayam, rebus di atas api kecil bersama 5 gelas air selama 3 — 4 jam lalu dinginkan. Saring air rebusannya llalu minum air rebusan beberapa kaii sampai habis.
Untuk obat luar, lumatkan seluruh bagian tumbuhan cakar ayam secukupnya, llalu tempelkan ke tempat yang patah. Obat luar ini dilakukan jika patahnya tertutup dan posisi tulang baik.


Selengkapnya...

CABE JAWA


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Piper retrofractum Vahl.
2. Nama daerah : cabe jawa (Jawa), cabi sola (Madura), lada panjang (Melayu).
3. Nama asing : jawanese pepper (Inggris), bi ba (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Buahnya memiliki rasa pedas dan panas, sedangkan akarnya memiliki rasa pedas serta bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bagian buahnya cli antaranya zat pedas piperine; palinitic acid; tetruhydropiperic acid, I-undecylenyl-3, 4-methyllenedioxy benzene, piperidine, minyak asiri, N-isobutyl-decatrans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Pada akar terdapat piperine, piplartine, dan piperlonguminirne.
Efek farmakologis cabe jawa di antaranya menghilangkan dingin dan menghilangkan sakit.


C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan cabe jawa dilakukan dengan setek. Cabe jawa dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dipupuk dengan pupuk organik, dan ditanam di tempat terbuka.

D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Buah dan akar cabe jawa dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Badan terasa lemas (neurasthenia)
Cuci bersih 6 butir buah cabe jawa, 3 batang rimpang alang-alang, ¾ jari rimpang lempuyang, 15 helai daun sambiloto, clan 3 jari gula enau. Potong-potong semua bahan tersebut menjadi beberapa bagian lalu rebus dengan 4 gelas air sampai airnya tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu bagi menjadi 3 bagian yang sama. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1 bagian.

2. Gangguan pencernaan, batuk, bronkhitis, dan ayan

Cuci bersih 6 g buah mentah cabe jawa yang dikeringkan lalu tumbuk sampai halus. Minum bersama 1 sendok makan madu. Lakukan 1 kali sehari dengan dosis yang sama.
Cara ini juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit demam sehabis melahirkan, penguat lambung, gangguan paru, jantung, tekanan darah rendah, dan hidung berlendir.

3. Masuk angin
Cuci bersih 3 butir cabe jawa, 6 helai daun poko (Menthoavensis javanica BI.), 1 helai daun kesumba keling (Bixa ore/lana L.) yang berukuran sedang, dan 3 jari gula enau. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring, lalu bagi menjadi 3 bagian yang sama banyak. Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing 1 bagian.

4. Obat kuat, membersihkan rahim, dan sehabis melahirkan
Cuci bersih 3 g akar cabe jawa kering, tumbuk sampai halus, lalu seduh dengan 1 cangkir air panas. Minum air seduhan sekaligus 1 cangkir sehari.

5. Obat kumur
Cuci bersih 3 lembar daun cabe jawa, tumbuk halus, lalu seduh dengan 1 gelas air panas. Gunakan seduhan untuk berkumur selagi hangat selama 2 menit.

6. Obat kejang perut
Cuci bersih 3 lembar daun cabe jawa, tumbuk halus, lalu seduh dengan 1 gelas air panas. Minum sekaligus saat hangat 1 gelas sehari saat perut kejang.

Kontra indikasi wanita hamil dan penderita panas dalam, dilarang minum ramuan ini.


Selengkapnya...