Selasa, 30 Maret 2010

BAKUNG


A. NAMA
1. Nama ilmiah : Crinum asiaticum L.
2. Nama daerah : bakung (Melayu), bakong (Batak), bukung (Minangkabau), semur (Bangka), bakung bug (Makasar), dausa (Ambon), pete (Halmahera), fete-fete (Ternate), bakung (Sunda), bakung (Jawa), dan bakong (Madura).
3. Nama asing : crinum lily, spider lily, seashore crinum lily (Inggris); wen chu lan (Cina).

B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Sifat tumbuhan belum banyak diketahui, tetapi bahan kimia yang terdapat pada bakung sudah diketahui. Bunga bakung mengandung flavonoid, saponin, dan tanin, sedangkan pada umbi, akar, serta biji mengandung alkaloid likorin, krinin, dan asetilkorin.
Efek farmakaologis yang dimiliki oleh bakung di antaranya sebagai peluruh kencing, antiinflamasi, mencegah pendarahan, dan mengobati luka.

C. PERBANYAKALN DAN PERAWATAN TUMBUHAN

Perbanyakan tumbuhan bakung dilakukan dengan rimpang, anakan, dan biji. Bakung dirawat dengan penyiraman cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk dasar. Tumbuhan ini menghendaki tempat yang cukup matahari.

D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA

Bagian umbi, daun, akar, atau seluruh herba, baik segar maupun kering, dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bengkak di tangan dan di kaki
Olesi daun bakung dengan minyak kelapa lalu layukan di atas api. Tempelkan daun bakung yang telah layu ke bagian yang sakit.
2. Borokan
Iris umbi bakung kecil-kecil lalu panaskan di atas api kecil selama 1—2 menit atau sampai hangat. Letakkan irisan umbi pada borok atau telapak kaki yang luka.
3. Luka terkena panah beracun
Cuci bersih 5—10 g akar bakung lalu kunyah untuk memperoleh airnya. Telan airnya, sedangkan ampasnya ditempel pada bagian yang terkena panah.
4. Peluruh keringat
Cuci 10 g akar bakung segar, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 2 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring, lalu dibagi menjadi 2 bagian untuk diminum 2 kali sehari pada pagi dan sore.
5. Peluruh muntah
Cuci 5—10 g akar segar sampai bersih lalu dikunyah untuk memperoleh ainya. Telan airnya, sedangkan ampas hasil kunyahan dibuang.
6. Pembengkakan kelenjar limpa pada selangkangan dan ketiak
Cuci bersih beberapa helai daun bakung, tumbuk bersama 2 siung bawang merah, dan gula merah secukupnya sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan di tempat yang sakit.
7. Peluruh kencing
Cuci daun bakung secukupnya, tumbuk sampai halus, lalu oleskan di perut bagian bawah di atas kandung kemih. Lakukan secara rutin dengan membuat ramuan yang sama sampai kencing lancar kembali.
8. Patek (frambusia)
Cuci buah dan biji bakung secukupnya sampai bersih lalu tumbuk halus. Campurkan tepung beras secukupnya lalu borehkan ke bagian yang sakit
9. Rematik sendi
Layukan daun bakung di atas api. Olesi daun dengan minyak wijen lalu ditempelkan di bagian yang sakit

Catatan :
• Pemakaian umbi bakung harus hati-hati karena beracun.
• Keracunan ditandai dengan sakit perut, diikuti diare yang hebat, denyut nadi cepat, pernapasan tidak teratur, dan panas tinggi.
• Sebagal pertolongan pertama, pompa lambung supaya penderita muntah. Lanjutkan dengan memberi minuman teh kental atau 40 ml cuka beras putih yang dicampur dengan 30 ml jus jahe segar yang diencerkan dengan air secukupnya untuk digunakan kumur-kumur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar