Kamis, 11 Februari 2010

LADA


A. Nama
1. L Nama ilmiah : Piper nigrum Linn.
2. Nama daerah : pedes (Sunda), merica (Jawa), lada kecik (Bengkulu), lado ketek (Minangkabau), rnarica (Makasar), rica jawa (Ternate), malita lodawa (Gorontalo).
3. Nama asing : black pepper (Inggris), hit zhiau (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Lada memiliki rasa pedas, berbau khas, dan aromatik. Bahan kimia yang terkandung dalam lada di antaranya kamfena, boron, ealamene, calamenene, carvacrol chavicine, bisobolene, camphene, -caryophyllene, terpenes, sesquiterpenes, alkaloid (piperine; piperiline; piperoleine a,b, dan c; piperanine; serta piperonal), protein dan sejumlah kecil mineral, saponin, flavonoid, minyak asiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum, dihidrokarveol, kanyo-filene oksida, kriptone, trait pinocarrol, serta minyak lada (berbau phellandren).
Efek farmakologis lada di antaranya merangsang timbulnya kejang, meluruhkan haid (emenagoq), merangsang keluarnya hormon androgen dan estrogen, mencegah pengeroposan tulang, merangsang semangat, merangsang pusat saraf menghambat prostaglandin, relaksasi otot, serta menghilangkan kelelahan.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan tumbuhan lada dengan menggunakan biji atau setek batang. Lada dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Buah dan minyak lada dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Demam, masuk angin, dan rematik
Rebus 5 g lada, 15 g jahe (Zingiber officinale Rosc.), 1 jari kayu manis (Cinnamomum burmani), 5 g biji pala (Myristfeafragrans Houtt.), 5 butir kapulaga (Amomum eardamomum A.), 5 butir cengkeh (Eugenia aromatica OK.), 10 g bangle (Zingiber cassumunar), dan 30 g jali (Coix laerymajobi L.) dalam 1 l air sampai tersisa 500 ml. Saring air rebusannya, lain minum dua kali sehari masing-masing 250 ml.
2. Impotensi
Rebus 10 g lada, 5 g jahe (Zingiber offleinale Rose.), 15 g biji kucai (Alliurn odorotum L.), 15 g biji pare kering (Momordica eharantia L.), dan gula merah secukupnya dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing 150 ml.
3. Mencegah dan mengatasi sakit lambung
Rebus g lada, 10 g jahe (Zingiber officinale Rose.), 1 jari kayu manis (Cinnamomum burmani), g biji pala (Myristicafragrans Houtt), 5 butir kapulaga (Arnomum cardamomum A.), 5 butir cengkih (Eugenia aromatica OK.), dan 60 g daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air hasil rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.
4. Mengatasi hernia
Rebus 8 g lada, 5 butir cengkih (Eugenia aromatica OK.), 1 jari kayu manis (Cinnamomum burmani), j g biji pala (Myristicafragrans Houtt.), 5 butir kapulaga (Amomum cardamomum Auet.), 15 g biji adas (Foeniculum vulgare Mill.), dan 200 g ubi jalar merah (Ipomoe batatas Poir.) dalam 1 liter air sampai tersisa 500 ml. Minum air rebusannya dua kali sehari masing-masing 250 ml dan ubi jalarnya dimakan.
5. Mengatasi frigiditas
Rebus 5 g lada, 15 gjahe (Zingiber offleinale Rose.),5 g pulosari (Alyxia rein
ii. Sakit pent
Rebus 5 g lada, 30 g kacang hijau (Phaseolus aureus Roxb.), 10 g jahe
(Zin giber officinale Rose.), 1 jan kayu manis (Cinnamomum burmanfl,
5 g biji pala (Myristicafragrans Houtt.), 5 butir kapulaga (Amomum
cardomomum A.), dan 5 butir cengkih (Eugenia aromatica OK.) dalam
1 liter air sampai tersisa 500 ml. Saring air rebusannya, lalu minum sebanyak
dua kali sehari masing-masing 250 ml.
12. Sakit kepala
Keringkan 5 g bda, butir cengkih (Eugenia aromatica OK.), 1 jad kayumanis (Cinnamomum burmani ), dan g biji pala (Myristicafragrans Houtt.). Tumbuk halus semua bahan kering danjadikan bubuk. Seduh bubuk dengan air panas, lalu minum pada saat hangat sekaligus satu kali sehari.
13. Sebagai karminatif
Seduh 300—600 mg lada dengan 1 gelas air panas. Minum sekaligus saat hangat. Selengkapnya...

KUNYIT


A. Nama
1. Nama ilmiah : Curcuma longa Linn. atau Curcuma domestica Val.
2. Nama daerah : kunyir (Sunda), temo koneng (Madura), kunir (Jawa Tengah), cahang (Dayak Panyambung), kunyit (Melayu), rame (Irian-Kapaur), kurlai (Roti), kunit (Banjar).
3. Nama asing : jiang huang (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kunyit mempunyai rasa agak pahit, sedikit pedas, bau khas aromatik, bersifat sejuk, dan tidak beracun. Bahan kimia yang terkandung dalam kunyit di antaranya caffeic acid.
Efek farmakologis yang dimiliki kunyit di antaranya melancarkan darah dan vital energi, menghilangkan sumbatan, meluruhkan kentut dan haid, antiradang (anti-imfiamasi), mempermudah persalinan, antibakieri, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), merangsang semangat, mengurangi rasa lelah, antikejang, serta antioksidan.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kunyit dapat dilakukan dengan rimpang. Kunyit dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Rimpang kunyit dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Demam
Cuci 20 g rimpang kunyit segar, lalu parut. Aduk parutan kunyit dengan 100 ml air matang, lalu peras dengan sepotong kain. Minum air perasannya 2 kali sehari.
2. Diare
Iris tipis-tipis 10 g rimpang kunyit segar, lalu rebus dalam 200 ml air sampai tersisa 70 ml. Tambahkan 1 sendok teh air kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 3 kali sehari sampai sembuh.
3. Dispepsia (perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan)
Rebus 20 g rimpang kunyit segar yang telah dipotong tipis-tipis, 5 butir kapulaga, 5 butir cengkih, dan 10 g jahe dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusan, lalu minum sekaligus saat masih hangat.
4. Eksim dan borok (obat luar)
Parut rimpang kunyit tua sebesar ibu jari. Tambahkan satu sendok teh air kapur sirih dan perasan 1 buah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Oleskan campuran tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
5. Gatal akibat cacar air (obat luar)
Cuci bersih segenggam daun asam dan sepotong empu kunyit, lalu giling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan pada bagian badan yang gatal.
6. Keputihan
Kupas 15 g kunyit yang cukup tua, lalu parut. Tambahkan 150 ml larutan air asam dan gula jawa, aduk rata. Peras dengan sepotong kain, lain minum setiap hari.
7. Radang amandel
Cuci 1/2 jari empu kunyit, lalu parut. Tambahkan 2 sendok makan air minum, aduk sampai rata, lalu peras. Tambahkan 1 butir kuning telur ayam dan sedikit air kapur sirih dalam air perasan. Kocok rata adonan, lain minum satu sampai dua kali sehari.
8. Radang rahim, keputihan, radang usus buntu, hepatitis, dan sakit kuning
Cuci 20 g rimpang kunyit, lalu parut. Tambahkan 2 sendok makan air, lalu peras dan saring. Minum tiga kali sehari bersama 1 sendok makan madu.
9. Radang gusi
Cuci bersih 1/2 jari empu kunyit dan 3 potong gambir, lalu iris tipis-tipis. Rebus bahan dalam 2 gelas sampai tersisa 1 gelas. Gunakan air rebusan untuk berkumur sebanyak tiga sampai empat kali sehari.
10. Tekanan darah tinggi
Parut 1/2 jari rimpang kunyit, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Aduk campuran tersebut, peras, dan minum dua sampai tiga kali sehari.
11. Terlambat haid
Potong-potong 15 g rimpang kunyit, 15 g daun sigading, 10 g biji pala, 10 g kapulaga, 5 g ketumbar, 5 g jinten hitam, dan 5 g cengkeh. Rebus bahan tersebut dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu bagi menjadi 3 bagian untuk diminum 3 kali sehari. Selengkapnya...

KUNIR PUTIH


. Nama
1. Nama ilmiah : Curcuma alba L.
2. Nama daerah : temu putih (Melayu), kunir putih (Jawa), kunir putih (Yogyakarta), berbeda dengan kunyit putih Kaemferia rotunda L. yang biasa disebut temu gombyok.
3. Nama asing : -

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam rimpang dan daun kunir putih di antaranya saponin dan polifenol. Efek farmakologis yang dimiliki oleh kunir putih di antaranya menghentikan pendarahan, anti-inflamasi, menambah nafsu makan, dan antineoplastik (merusak pembentukan ribosom pada sel kanker).

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kunir putih dapat dilakukan dengan rimpang. Kunir putih dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan ini memerlukan tempat yang teduh.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Rimpang dan daun kunir putih dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Menambah nafsu makan
Cud bersih 25 g rimpang kunir putih, kupas kulitnya, lalu blender bersama 2 gelas air. Saring airnya lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

2. Mengecilkan rahim
Cuci bersih 100 g rimpang kunir putih segar, kupas kulitnya, parut, lalu peras. Saring hasil perasan lalu minum sekaligus satu kali sehari

3. Menghambat pertumbuhan sel kanker
Minum 1/2 sendok teh serbuk kunir putih 3 kali sehari dengan air.

4. Sakit maag, nyeri lambung
Seduh 1 1/2 sendok teh serbuk kunir putih dengan 1 cangkir air panas. Minum seduhan kunir putih 3 kali sehari sebelum makan. Selengkapnya...

KUNCI PEPET


A. Nama
1. Nama ilmiah : Kaempferia angustifolia Rosc.
2. Nama daerah : kunci pepet (Jawa Tengah), kunci pepet (Jakarta), kunci kunit (Sunda), kance pet (Madura).
3. Nama asing : ciok yek sun nai (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kunci pepet mempunyai rasa sepal dan agak sedikit pahit. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kunci pepet di antaranya alkaloida, saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak asiri. Efek farmakologis yang dimiliki kunci pepet di antaranya astringent, antidiare, antidisentri, dan karminatif (peluruh kentut).

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kunci pepet dapat dilakukan dengan rimpang bertunas.
Kunci dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Rimpang dan bunga kunci pepet dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Mulas
Iris-iris 10 g rimpang kunci pepet segar, lalu rebus dalam 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusan, lain minum sekaiigus. satu kali sehari.

2. Pelangsing
Iris-iris 10 g rimpang kunci pepet segar, lalu rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusan, lain minum tiga kali sehari dengan dosis sama.
3. Penggumpalan darah, mengencerkan nanah pada luka organ dalam
Potong tipis-tipis 20 g rimpang kunci pepet dan 30 g daun sambiloto, lalu rebus dengan 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari saat hangat.

Catatan:
• Wanita hamil dilarang minum ramuan turnbuhan ini.
• Cara mengeringkan : cuci bersih, uapkan, jemur, lalu giling sampai menjadi serbuk.
Selengkapnya...

KUMIS KUCING


A. Nama
1. Nama ilmiah : Orthosiphon aristatus (BL.) Miq.
2. Nama daerah : remujung (Jawa Tengah), kumis kucing (Melayu), kumis ucing (Sunda), soengot koceng (Madura).
3. Nama asing : cats whiskers (Inggris), mao xii cao (Cina).


B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kumis kucing memiliki rasa sedikit pahit, agak asin, sepet, dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kumis kucing di antaranya zat samak, minyak asiri, orthosiphorzglikosida, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium (0,6—3,5%), dan myoinositoL
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kumis kucing di antaranya antiradang, peluruh air seni (diuretic), dan penghancur batu saluran kencing.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kumis kucing dapat dilakukan dengan setek batang atau stump. Kumis kucing dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian kumis kucing dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batu kantung empedu
Giling segenggam daun kumis kucing, sejempol kunyit, 7 helai daun ungu, dan 2 siung bawang putih. Tambahkan sepotong kayu manis, lalu rebus dengan 1 1/2 liter air sampai tersisa 750 ml. Minum air rebusan 2 kali sehari.
2. Bengkak kandung kemih
Cuci bersih 30 g herba kumis kucing, 30 g daun sendok, dan 30 g rumput lidah ular. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
3. Encok
Rebus 30 g daun kumis kucing dan 30 g herba meniran dalam 3 gelas air hingga tinggal 1 1/2 bagian. Setelah dingin, minum air rebusan 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
4. Infeksi kandung kemih (batu dalam kandung kemih)
Rebus 5—10 helai daun kumis kucing dalam setengah gelas air. Minum air rebusan 2 kali sehari.
5. Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangen)
Cuci bersih 30 g kumis kucing, 30 g meniran (Phyllanthus urinaria), dan 30 g akar alang-alang. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa
1 i/ gelas. Setelah dingin, minuml/2 gelas air rebusan tiga kali sehari.
6. Keputihan
Rebus 1 genggam daun kumis kucing, 1 genggam beluntas, 1 sendok teh jinten hitam, dan 10 biji kemukus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
7. Menghilangkan panas dan lembap serta masuk angin
Rebus 30—60 g tumbuhan kumis kucing kering atau 90—120 g tumbuhan kumis kucing basah. Minum air rebusan seperti minum teh.
8. Sakit kencing batu
Rebus 4—7 helai daun kumis kucing dan 7 tumbuhan meniran dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan 3 kali sehari.

Catatan:
Pemakaian yang berlebihan menyebabkan keracunan, terutama menyebabkan kerusakan pada organ hati
Selengkapnya...

KROKOT


A. Nama
1. Nama ilmiah : Portulaca oleracea L.
2. Nama daerah : gelang (Melayu), gelang (Sunda), krokot (Jawa), re-se-reyan (Madura), jalu-jalu kiki (Ternate).
3. Nama asing : ma chi xian (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Krokot mempunyai rasa masam. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam krokot di antaranya KCl, KSO4, KNO3, nicotinic acid, tanin, saponin, vitamin (A, B, dan C), 1-noradrenalin, noradrenalin, dopamin, dan dopa.
Efek farmakologis yang dimiliki krokot di antaranya penurun panas (antipyretic), penghilang sakit (analgetic), peluruh kencing (diuretic), antitoksik, penenang (sedative), penurun gula darah, antiskorbut (karena kekurangan vitamin C), penguatjantung (cardio-tonic) , penghilang bengkak, serta pelancar darah.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan krokot dapat dilakukan dengan setek batang. Krokot dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tumbuhan krokot segar atau yang telah dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Badan sakit dan pegal serta gangguan sistem saluran kencing
Rebus 9—13 g herba krokot segar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan tiga kali sehari
2. Bisul
Buat teh dengan krokot secukupnya, lalu minum teh krokot setiap hari.
3. Borok, eksema, dan radang kulit
Cuci bersih herba krokot segar, tumbuk sampai halus, lalu tambahkan sedikit garam. Hasil tumbukan dipakai untuk menurap bagian yang sakit.
4. Demam
Rebus krokot sebentar, jangan terlalu matang, lalu makan.
5. Disentri
Uapkan 550 g herba krokot segar selama 3—4 menit lalu tumbuk sampai halus. Peras hasil tumbukan sampai menghasilkan 150 ml cairan. Minum hasil perasan g kali sehari, masing-masing 50 ml.
6. Jantung berdebar
Cuci batang krokot, lalu giling. Tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 1 sendok makan madu, lalu peras. Saring air perasan dan minum bersama 1 sendok makan madu dua kali sehari.
7. Kencing darah
Rebus 13 g krokot dan 25 g daun sendok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
8. Luka digigit lipan
Cuci bersih herba krokot segar, tumbuk sampai halus, lalu peras. Air perasannya digunakan untuk mengolesi luka bekas gigitan.
9. Radang akut usus buntu
Cuci bersih segenggam herba krokot segar lalu tumbuk. Peras hasil tumbukan sampai menghasilkan 30 ml cairan. Tambahkan gula putih secukupnya dan air matang yang sudah dingin sampai menjadi 100 ml. Minum larutan ini 3 kali sehari. Cara lainnya, rebus 60 g krokot dan 60 g jombang (Taraxacum qfficinale) dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan 3 kali sehari.
10. Radang payudara dan wasir berdarah
Rebus 13 g herba krokot segar dengan 2 gelas air, lalu minum air rebusannya.
11. Sakit kuning dan radang gusi
Rebus 13 g krokot dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan krokot tiga kali sehari. Selengkapnya...

KOMFREY


A. Nama
i. Nama ilmiah : Symphytum officinale L.
2. Nama daerah : kompri, gomfri, kompering (Jawa).
3. Natna asing : comfrey, knit hone (Inggris), k’ang fu ii (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Komfrey memiliki rasa agak sedikit pahit dan bersifat dingin. Bahan kimia yang terkandung dalam komfrey di antaranya symphytine, echimidine, anadoline, alkaloid pyrrolizidine (Pas), tanin, minyak asiri, allatonin, serta vitamin (B1, B2, C, dan E).
Daun komfrey bersifat antiradang dan antirematik. Sementara akar komfrey berkhasiat menghentikan pendarahan.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan komfrey dapat dilakukan dengan anakan. Komfrey dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun, dengan atau tanpa tangkai, dan akar komfrey dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit
- Diabetes (kencing manis), kolesterol tinggi, leukemia (rendah HB), pneumonia, asma, gangguan pencernaan, batu ginjal atau kencing darah, gangguan empedu, tumor dan kanker, ambeien dan pruritus, diare, patah tulang, luka atau alergi kulit, kemandulan pada wanita, rematik, pegal linu, tekanan darah rendah, serta tekanan darah tinggi.

- Pemanfaatan komfrey untuk menangani penyakit tersebut dilakukan dengan cara berikut : Cuci 4 lembar daun komfrey segar, lalu lemaskan dengan pemberian garam. Makan daun sebagai lalap dua kali sehari. Cara lainnya, cuci 4 lembar daun komfrey segar, lain blender. Minum sarinya dua kali sehari. Selain itu, cara lain dapat dilakukan dengan mencuci 4 lembar daun komfrey, lalu rebus dalam 4 gelas air sampai tersisa 3 gelas. Minum air rebusannya dua kali sehari. Selengkapnya...

KI SAAT


A. Nama
1. Nama ilmiah : Valeriana officinalis L.
2. Nama daerah : valerian (Jawa), ki seat (Sunda).
3. Nama asing : –

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ki saat mempunyai rasa agak pedas, agak pahit, dan bersifat hangat.
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kisaat di antaranya minyak asiri yang berisi ester borneol (campuran asam valerianat, butirat, asetat, dan formiat), terpen, dipenten, terpineol, bonilalkohol, aflcaloida-alkaloida katinina dan valerianina, zat penyamak, lemak, serta abu. Efek farmakologis yang dimiliki oleh akar ki saat adalah sebagai penenang.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki saat dapat dilakukan dengan anakan, Xi saat dirawat
dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.


D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Akar dan daun ki saat dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Gelisah
Tumbuk sedikit akar ki saat, lalu tambahkan air minum secukupnya. Saring air, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

2. Keputihan
Rebus setengah genggam daun hi saat dalam 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air rebusannya, lalu minum 2 kali sehari. Selengkapnya...

KI TOLOD


A. Nama
1. Nama ilmiah : Isotoma longiflora Presl.
2. Nama daerah : ki tolod, daun tolod (Sunda); sangkobak, kendali (Jawa).
3. Nama asing : ster van bethlehem.
4.
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ki tolod mengandung getah beracun. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ki tolod di antaranya senyawa alkaloid, yaitu lobelin, lobelamin, dan isotomin.
Efek farmakologis yang dimiliki ki tolod di antaranya antiradang, antineoplastik, anti-inflamasi, analgesik, dan hemostatik.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki tolod dapat dilakukan dengan biji. Ki tolod dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun, bunga, dan seluruh bagian tumbuhan 14 tolod dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut
1. Asma, bronkhitis, dan radang tenggorokan
Cuci bersih 3 lembar daun ki tolod, lalu rebus dalam 2 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
2. Luka
Cuci bersih daun ki tolod secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan pada luka, lalu balut dengan kain bersih. Balutan harus diganti dua sampai tiga kali sehari.
3. Obat kanker
Rebus dengan api kecil dan 3 lembar daun ki tolod beserta batangnya dalam 5 gelas air sampai tersisa 1—2 gelas. Minum air rebusan beberapa kali hingga habis dalam sehari.
4. Obat mata
Rebus dengan api kecil 3 lembar daun ki tolod beserta batangnya dalam 5 gelas air sampai tersisa 1—2 gelas. Air rebusan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari.
5. Sakit gigi
Cuci bersih 2 lembar daun ki tolod lalu tumbuk hingga halus. Letakkan hasil tumbukan pada gigi yang sakit/berlubang. Selengkapnya...

KI TAJAM / DANDANG GENDIS


A. Nama
1. Nama ilmiah : Clinacanthus nutans Lindau.
2. Nama daerah : ki tajam (Sunda), dandang qendis (Jawa), gendis (Jawa Tengah).
3. Nama asing : -


B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ki tajam di antaranya saponin dan polifenol. Efek farmakologis yang dimiliki oleh ki tajam di antaranya mengefektifkan fungsi kelenjar tubuh, meningkatkan sirkulasi diuretik antidemam, dan anti diare.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan Id tajam dapat dilakukan dengan setek batang. Ki tajam dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan mi memerlukan cukup sinar matahari.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun segar H tajam dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Disentri
Rebus segenggam daun segar H tajam dalam 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas. Minum air rebusan tiga kali sehari masing-masing 1 gelas.
2. Kencing manis
Rebus 7 lembar (untuk sakit ringan/gejala awal) atau 21 lembar (untuk säkit berat) daun segar ki tajam dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari.
3. Susah kencing
Rebus 15 g daun 14 tajam segar dalam air 1 gelas selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

Catatan:
• Resep untuk kencing manis tidak tercatat dalam literatur, tetapi di daerah jawa biasa digunakan untuk penyakit tersebut.
• Efek abortivum tumbuhan ini belum diketahui. Oleh sebab itu, wanita hamil sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
Selengkapnya...