dan menjadi terang bagi keluarga. Serta sesama.
Selamat Natal dan Tahun Baru.
A. Nama
1. Nama ilmiah : Cassia omlidentalis Linn.
2. Nama daerah : kasingsat (Sunda), menting (Jawa), kopi andelan (Melayu), bulinggang alas (Simalor).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Kasingsat memiliki rasa pahit, bersifat dingin, dan agak beracun. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun kasingsat di antaranya demeric anthrone dan glikosida, suatu pencahar yang sangat paten. Sementara pada akar terkandung -hydroxy-anthraquinone, 1,8-dihydroxy- anthraquinone, quercetin, emodin, heterodi-anthron, dan thrysophanol.
Efek farmakologis kasingsat di antaranya mengobati radang mata, merangsang nafsu makan, pencahar (laxans), dan antiradang.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kasingsat dapat dilakukan dengan biji. Kasingsat dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Bagian daun, biji, batang, dan akar yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batuk, sesak napas, radang paru-paru
Rebus 10—is g tumbuhan kering dengan 4 gelas air sampai tersisa menjadi 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya untuk diminum dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
2. Digigit ular
Lumatkan segenggam daun kasingsat segar. Tambahkan sedikit air matang dan peras. Minum airnya dan bubuhkan ampasnya pada luka gigitan.
3. Hepatitis
Rebus 10—15 g tumbuhan kering dengan 4 gelas air sampai tersisa menjadi 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya dan minum dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
4. Keputihan (flour albus)
Kukus daun kasingsat muda secukupnya, lalu makan sebagai lalap.
5. Sakit kepala berulang
Rebus 30 g daun kasingsat dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
6. Sulit buang air besar, disentri, diare kronis, dan nyeri ulu hati
Rebus 10—15 g tumbuhan kering dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...
A. Nama
1. Nama ilmiah : Ficus elastica Roxb.
2. Nama daerah : ki karet (Sunda), karet kebo (Jawa).
3. Nama asing : rubber tree (Inggris), yin du xianq jiao shu (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Karet kebo memiliki rasa pedas dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam karet kebo di antaranya getah berupa senyawa karet (lateks). Efek farmakologis yang dimiliki oleh karet kebo di antaranya melancarkan peredaran darah dan menghilangkan sakit (analgetik).
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan karet kebo dapat dilakukan dengan setek batang. Karet kebo dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Baglan Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Bagian akar karet kebo dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bisul
Cuci akar secukupnya sampai bersih, lalu giling halus. Tambahkan sedikit air dan aduk hingga menjadi bubur, lalu bubuhkan di tempat yang sakit.
2. Berhenti haid pada usia subur (amenorrhoea sekunder)
Cuci bersih 40 g akar karet kebo, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
3. Maag
Cuci bersih 35 g akar karet kebo, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
4. Rematik sendi
Cud bersih 30—50 g akar karet kebo, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...
A. Nama
1. Nama ilmiah : Amomum cardamomuin Willd. = A. cornpactum Solad. ex.Maton.
2. Nama daerah kapolagha (Bali), kapulaga (Jawa), kapulaga (Madura), palago (Sunda), polago puwar (Minangkabau), gandimong (Bugis), kapulaqa (Makasar).
3. Nama asing : ronde kardemon (Inggris).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Buah kapuiaga memiliki rasa agak pahit dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kapulaga di antaranya minyak terbang sineol, terpineol dan alftiborneol, -kamper, protein, gula, lemak, serta silikat.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kapulaga di antaranya untuk obat batuk, obat pent kembung, penurun panas, antitusif, peluruh dahak, dan antimuntah.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kapulaga dapat dilakukan dengan rimpang. Kapulaga dirawat dengan disiram air yang cukup, dipupuk dengan pupuk organik, dan dilakukan pemeliharaan untuk pencegahan penyakit.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tumbuhan, terutama akar dan buah kapulaga dapat digunakan untuk pengobatan penyakit serta bahan campuran obat.
1. Batuk
Cuci 6 g buah kapulaga sampai bersih, lalu rebus dengan 200 ml air selama 15 menit. Dinginkan, lalu minum sekaligus. Ulangi pengobatan sampai sembuh.
2. Bau badan
Rebus 5 g buah kapulaga, 100 g akar alang-alang, serta 1—2 batang benalu teh (Loranthus sp.) dengan 2 gelas air. Tunggu sampai tersisa 1 gelas, lalu dinginkan. Saring air rebusan, lalu minum dua kali sehari masing-masing setengah gelas.
3. Demam dan panas
Cuci 10 g kapulaga, 25 g pulosari, 10 g bawang putih, 25 g merica, dan 25 g kunyit sampai bersih, lalu campur menjadi satu. Tumbuk halus bahan-bahan tersebut, lalu tambahkan air panas secukupnya sehingga membentuk larutan. Tambahkan satu sendok makan madu murni dan dua butir kuning telur ayam kampung. Aduk sampai rata. Minum larutan 2—3 jam setelah makan malam setiap hari selama 1 bulan.
4. Kejang perut, rematik
Seduh 6 g buah kapulaga yang sudah dikeringkan dengan 1 gelas air mendidih, lalu dinginkan. Minum sekaligus satu gelas sehari.
5. Pencegah mual
Cud 5 g buah kapulaga, 100 g akar alang-alang, serta 1—2 batang benalu teh (Loranthus sp.) sampai bersih, lalu tambahkan 2 gelas air. Rebus semua bahan sampai air rebusan tersisa 1 gelas, lalu dinginkan. Saring air rebusan lalu minum dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
6. Radang amandel, gangguan haid, kejang perut, obat kumur, influenza, radang lambung, sesak napas, badan lemah (sebagai tonikum)
Cuci 5 g buah kapulaga, 100 g akar alang-alang, serta 1—2 batang benalu teh (Loranthus sp.) sampai bersih, Rebus semua bahan dengan 2 gelas sampai tersisa 1 gelas, lalu dinginkan. Saring air rebusannya lalu minum dua kali sehari masing-masing setengah gelas.
Selengkapnya...
A. Nama
1. Nama ilmiah : Plumeria acuminate Aft.
2. Nama daerah : samboja, semboja, kamboja (Jawa); kamoja, samoja (Sunda); cempaka bakul, campaka sahakul (Madura); bunga jera, mbunga jene mawara (Makasar); dan bunga kahmoyang (Timor).
3. Nama asing : temple tree/flower (Inggris), ji dan hua (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bunga kamboja mempunyai rasa manis, bersifat sejuk, dan berbau harum. Bahan kimia yang terkandung dalam getah kamboja di antaranya damar, kautcuk, senyawa karet, senyawa triterpenoid, amyrin, dan lupeol. Kulit batangnya mengandung plumeria, yaitu zat pahit beracun, sebagai laxant. Batang dan daunnya mengandung fulvoplumierin serta minyak menguap yang terdiri dari geraniol, sitronellol, Iinallol,famniesol, dan fenil alcohol.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kamboja di antaranya penurun panas (antipiretik), peluruh kencing (antidiuretik), dan obat batuk (antitusif). Kulit kayunya digunakan sebagai laxant (pelancar buang air besar). Getah, daun, kulit batang, akar, serta seluruh bagian tumbuhan untuk mencegah pingsan akibat udara panas (heat stroke), disentri basiler, gangguan pencernaan (dispepsia), gangguan penyerapan makanan pada anak, kurang gizi (malnutrisi), radang hati (hepatitis infectiosa), radang saluran napas (bronkhitis), jantung mengipas/berdebar keras (palpitasi), TBC (tuberkulosa), cacingan, sembelit (konstipasi), kencing nanah (gonorrhoea), beri-beri, busung air, kapalan (klavus), telapak kaki bengkak dan pecah-pecah, sakit gigi berlubang, tertusuk duri atau terkena pecahan beling, bisul (furunculus), patek (frambusia), serta benjolan keras (tumor).
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kamboja dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Kamboja dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik (kompos dan pupuk kandang).
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Bunga kering, getah, daun, kulit batang dan akar, serta seluruh bagian tumbuhan kamboja dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bisul
Cuci bersih daun kamboja, lalu panaskan sampai lemas. Olesi dengan minyak kelapa lalu tempelkan pada bisul.
Cara lainnya, oleskan getah batang kamboja langsung pada bisul dua kali sehari.
2. Disentri, mencret karena panas dalam
Rebus 12—24 g bunga kamboja kering dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusan, lalu minum.
3. Gigi berlubang
Oleskan beberapa tetes getah kamboja pada kapas, lalu letakkan kapas untuk menutupi bagian gigi yang berlubang. Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai terkena gigi yang sehat.
4. Kencing nanah
Rebus 1 potong akar kamboja dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air hasil rebusan, lalu minum.
Cara lainnya, cuci 3 jari kulit kamboja, potong-potong, lalu rebus dengan 5 gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Saring air rebusan, tambahkan madu secukupnya, lalu minum tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas.
5. Telapak kaki bengkak dan pecah-pecah
Rebus 1 potong kulit kamboja dengan 3 liter air sampai mendidih. Gunakan air rebusan untuk merendam kaki yang sakit saat masih hangat.
6. Tumor
Giling halus kulit kayu kamboja, lalu tambahkan air secukupnya sampai seperti bubur. Ternpelkan pada bagian badan yang ada benjolannya.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Taraxacum mongolicum Hand-Mazz.
2. Nama daerah : jombang (Melayu).
3. Nama asing : dandelion (Inggris) dan pu gong ying (Cina).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Dalam farmakologi Cina, jombang memiliki rasa manis, pahit, bersifat dingin, dan masuk meridian lever, serta lambung. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jombang di antaranya choline, taraxol , taraxerol, taraxasterol, -amyrin, stigmasterol, glukosa, fruktosa, dan -sitosterol.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh jombang di antaranya anti-biotic, anti-radang, anti-swelling, penurun panas, penghilang racun, peluruh kencing, dan penguat lambung.
Efek samping yang terkadang ditimbulkan setelah minum rebusan jombang di antaranya terasa mual, muntah, tidak enak di perut, dan diare ringan.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jombang dilakukan dengan biji. Jombang dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Seluruh bagian tumbuhan, rimpang segar, atau dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Kanker di bagian paru-paru, servix, uterus, dan gusi
Cuci bersih 30 g tumbuhan segar jombang, tumbuk sampai halus, lalu peras. Minum air perasan sekaligus. Ulangi dengan cara yang sama 2 kali sehari.
2. Luka bakar dan tersiram air panas
Tumbuk 60 g akar segar sampai halus lalu peras. Oleskan air perasnnya pada bagian yang luka.
3. Maag kronis
Cuci bersih 20 g tumbuhan segar jombang lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusannya lalu minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
4. Memperbanyak ASI dan memperbaiki fungsi pencernaan
Potong kecil-kecil 30 g akar atau rimpang segar jombang lalu rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, peras, lalu saring air perasan, dan buat menjadi 2 bagian yang sama banyak. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore, masing-masing 1 bagian.
5. Radang atau abses payudara
Cud bersih 30 g tumbuhan jombang segar lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusannya lalu dimmum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
Untuk obat Iuarnya, cuci tumbuhan segar jombang 60 g, tumbuk, lalu peras. Oleskan air perasannya pada bagian yang sakit.
6. Radang kantung empedu
Cuci 40 g tumbuhan jombang segar sampai bersih lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusannya lalu diminum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
7. Tumor di esophagus, lambung, usus, hail, dan pankreas
Cuci bersih 20 g tumbuhan segar jombang, tumbuk sampai halus, lalu peras. Minum air perasan sekaligus 3 kali sehari.
Selengkapnya...
Jamblang tergolong tumbuhan buah-buahan yang berasal dari Asia dan Australis tropic. Biasa ditanam di pekarangan atau tumbuhan liar, terutama di hutan jati. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
Pohon dengan tinggi 10-20 m ini berbatang tebal, tumbuhan bengkok dan bercabang banyak. Daun tunggal , tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. helai daun lebar berbentuk baji, tetapi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengkilap, panjang 7-16 cm, lebar -9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai dengan cabang yang berjatuhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih buah hijau, setelah masak warnanya merah putih. Berakar tunggang, bercabang – cabang, berwarna cokelat muda
Biasanya buah jamblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam sepat, kulit kayu bisa digunakan sebagai pewarna.
Sifat dan Khasiat Buah Jamblang
Daging buah rasanya asam manis, sifatnya sejuk, astrigen kuat, berbau aromatic. Berkasiat melumas organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Kulit kayu berkasiat untuk peluruh haid.
Kandungan Kimia
Jamblang mengandung minyak asiri, fenol (methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organic, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan tanin.
Bagian yang Digunakan
Bagian tanama yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan, akan menyebabkan rongga mulut dan lidah berwarna ungu.
Indikasi
Daging buah digunakan untuk pengobatan :
• Kencing manis (diabetes mellitus),
• Batuk kronis, sesak napas (asma),
• Batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada,
• Nyeri lambung dan diare.
Biji digunakan untuk pengobatan :
• Kencing manis (diabetes mellitus),
• Diare, disentri,
• Gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambug, keram perut,
• Keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan
• Pembesaran limpa.
Kulit Kayu digunakan untuk pengobatan :
• Kencing Manis (diabeter mellitus)
• Diare
• Sariawan
Cara Pemakaian
Daging buah bisa dimakan secukupnya sebagai buah meja.
Efek Samping
• Hasil penelitian menunjukan biji, daun, dan kulit kayu jamblang mempunyai khasiat menurunkan kadar glukosa darah (efek hipoglikemik) pada penderita diabetes mellitus tipe II.
• Penelitian di India mendapat hasil bahwa buah jamblang potensial sebagai obat kontrasepsi pada pria
• Pada percobaan binatang, jamblang dapat mencegah timbul katarak akibat diabetes.
• Jamblang juga menurunkan risiko timbulnya atherosclerosis sampai 60-90% pada penderita diabetes. Hal ini terjadi karena kandungan oleanolic acid pada jamblang dapat menekan peran radikal bebas dalam pembentukan atherosclerosis.
Contoh Pemakaian
• Batuk Kronis, asma
- Cuci buah jamblang segar (15 g) sampai bersih, buah bijinya, lalu makan. Lakukan tiga kali sehari
- Sediakan buah jamblang kering (15g). masukkan ke dalam mengkuk, tambahkan air sampai seluruh buah terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, minum airnya dan makan buahnya sekaligus. Lakukan tiga kali sehari.
• Batuk Rejang
Siapkan buah jamblang kering (15g), empedu ayam betina (1 buah), dan gula pasir secukupnya. Masukkan ke dalam air sampai seluruh bagian terendam, lalu tim sampai matang. Minum airnya dan makan isinya. Lakukan sekali sehari sampai sembuh.
• Batuk pada TB Paru disertai nyeri dada
Siapkan buah jamblang segar (30g, jika dipakai buah kering gunakan sebanyak 15g) dan daun sembung segar (Blumea balsamifera) (25 g). Cuci semua bahan, lalu potong-potong daun sembung seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan gula pasir (15g) dan air secukupnya sampai seluruh bahan terendam. Tim sampai matang. Setelah dingin, minum airnya. Makan buahnya, tetapi bijinya dibuang. Setiap malam sebelum tidur
• Diare pada anak
Siapkan buah jamblang segar yang belum matang dan beras yang sudah digongseng sampai kuning (masing-masing 6g). masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam. Tim sampai matang. Setelah dingin, makan sekaligus. Lakukan tiga kali sehari.
• Nyeri Lambung
Gongseng buah jamblang kering tanpa biji (30g) sampai berbau harum. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, makan seluruhnya. Lakukan tiga kali sehati, selama 10 hari.
• Sariawan
Rebus kulit kayu atau daun secukupnya. Setelah dingin, gunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan 3-4 kali dalam sehari
Sumber : Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah: Citrus hystrix DC.
2. Nama daerah : jeruk purut (Jawa), parale (Makasar), lemon papeda (Ambon), lemon titigila (Ternate).
3. Nama asing : percupin orange (Inggris), bai magrut (Cina).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Jeruk purut memiliki rasa agak asin dan kelat dan bersifat stimulan serta penyegar. Beberapa bahan kimia yang terdapat pada jeruk purut di antaranya daun minyak asiri 1—1,5%, steroid triterpenoid, dan tanin 1,8%. Kulit buah mengandung saponin, tanin 1%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri dengan kandungan sitrat 2—2,5%.
Efek farmakologis jeruk punt di antaranya anti-spasmodik dan anti-septik.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jeruk purut dilakukan dengan cangkok dan biji. Jeruk purut dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan ini menghendaki tempat yang cukup matahari.
D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Buah jeruk purut dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Influenza
Peras 1 butir jeruk purut, seduh dengan ½ cangkir air panas , lalu minum selagi hangat. Lakukan 2 kali sehari masing-masing ½ cangkir.
2. Kulit kotor
Belah 1 butir jeruk purut menjadi 2 lalu gosokkan potongan jeruk purut pada bagian kulit yang kotor selama 30 menit, lalu bilas dengan air. Lakukan secara rutin sebelum tidur.
3. Rambut bau dan berketombe
Parut 1 butir jeruk purut, tambahkan 1 sendok makan air matang, lalu remas-remas sampai hancur. Saring air yang diperoleh lalu oleskan pada kulit kepala setelah keramas. Lakukan secara rutin 2 kali seminggu.
Selengkapnya...
Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.
Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.
Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.
Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.
Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.
Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.
Sumber : timetotalks.blogspot.com
Selengkapnya...
Saat menjamu tamu, sering kali kita mendengar tuan rumah mengeluarkan kata “Maaf, ya, adanya cuma teh.” Perkataannya akan beda, bila tuan rumah menyajikan minuman bersoda atau istilah kerennya soft drink, “Silahkan diminum, jangan malu-malu, lo.”
Itulah sekelumit, gambaran orang Indonesia saat menjamu tamunya dengan secangkir teh hangat. Kedengarannya seperti malu menyuguhi tamunya dengan teh. Padahal teh yang dihasilkan Indonesia sangat berkualitas dan telah di ekspor ke manca negara.
Ini jelas berbeda dengan masyarakat Jepang, China, dan Inggris yang menjadikan teh sebagai salah satu kebanggaan. Sampai-sampai mereka punya jam khusus untuk sekadar minum teh bersama keluarga atau rekan-rekannya.
Baru beberapa tahun terakhir ini, masyarakat Indonesia mulai menyadari keistimewaan dan pentingnya mengkonsumsi teh. Makanya, beragam jenis teh terus bermunculan dan menawarkan khasiatnya masing-masing. Dua jenis teh yang sedang hangat dibicarakan adalah teh bakar dan hibiscus, yang katanya berkhasiat menutunkan kolesterol.
Kata Indrayani Saridewi, salah satu penjual teh bakar asal Surabaya, teh bakar berasal dari daun teh pilihan dengar bibit khusus dan bermanfaat bagi kesehatan. “Salah satunya berfungsi menurunkan kolesterol dan berat badan bagi orang yang tak punya waktu untuk berolahraga,” ajar Dewi, panggilan gaulnya.
Menurut pengakuan Dewi, karena khasiatnya yang istimewa, teh tersebut harus dia.datangkan dari luar negeri. Awalnya, dia mengimpor dari Malaysia. Tapi setelah mengetahui asalnya, dia memesan langsung dari Inggris. Dewi mengimpor teh bakar itu secara curah, lalu mengemasnya dalam bentuk teh celup.
Sesuai namanya, teh bakar adalah teh yang dibakar. Akibat pembakaran, daun tehnya jadi hitam. Namun, tidak berarti tehnya menjadi berwarna hitam juga, lo. Waktu teh bakar diseduh, warnanya berubah menjadi warna oranye dan rasanya seperti teh tawar. “Dengan minum teh bakar, racun-racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh,” ujar Dewi. “Untuk mendapatkan hasil maksimal, biasanya teh diminum dua hingga tiga kali dalam sehari sekitar 10 menit hingga 20 menit usai makan.”
Bagi yang ingin menurunkan berat badan, teh harus diminum sepuluh menit sebelum makan dan diimbangi dengan olahraga jalan kaki 10 menit hingga 15 menit setiap harinya. “Teh bakar tak boleh dicampur dengan gula serta tak memiliki efek samping,” ajar Dewi berpromosi. Bagi penderita kolesterol, khasiat teh ini baru akan terasa minimal setelah tiga bulan mengonsumsi.Pemasaran baru via telpon
Khasiat teh bakar tak hanya menurunkan kolesterol. Ada banyak khasiat lainnya seperti mencegah proses penuaan dini, memperbaiki proses pencernaan makanan dalam lambung, mencegah pengeroposan tulang dan menurunkan risiko penyakit jantung. Bahkan teh ini juga bisa mengurangi lemak sehingga membantu menurunkan berat badan.
Karena khasiatnya yang banyak, harganya pun lumayan mahal. Harga teh bakar satu kotak berisi 60 kantung celup Rp 135.000. Harga ini sudah termasuk ongkos pengiriman barang. Maklum, pemasarannya baru lewat telepon. Tahun depan, teh ini rencananya baru dipasarkan secara online.
Jika sulit mendapatkan teh bakar, alternatif lain, kita bisa mengkonsumsi teh hibiscus alias rosella merah. Teh ini memiliki khasiat tak jauh berbeda dari teh bakar.
Menurut Andreas Kurniawan, penjual teh hibiscus dari indonesiaherbal.com, teh ini asalnya merupakan teh impor dari Sudan, Mesir. Teh ini bermanfaat mengeluarkan racun dari tubuh, menurunkan kolesterol, anti-hipertensi, hingga memperbaild gangguan pencemaan.
Perkembangan pasar teh hibiscus ini lebih pesat dari teh bakar. Bahkan, teh ini sudah banyak dikembangkan petani lokal. Perbedaannya hanya pada warnanya. “Kalau teh impor berwarna ungu, teh lokal warna merah,” kata Andreas. (Tanggul Joko Pamungkas)
Sumber : KONTAN
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Citrus aurantifolia [Christm. & Panz.] Swingle.
2. Nama daerah : lemau nipis (Melayu); jeruk nipis (Jawa); jeruk alit, kaputungan, lemo (Bali); dongaceta (Bima); mudutelong (Flores); mudak enelo (Solor); delomakii (Pulau Roti); jeru (Pulau Sawu); lemo ape, lemo kapasa (Bugis); usinepese (Ambon).
3. Nama asing : acid lime, sour lime (Inggris); limmece, limab (Arab); zhi qiao (Cina).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Buah jeruk nipis memiliki rasa pahit, asam, dan bersifat sedikit dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis di antaranya asam sitrat sebanyak 7—7,6%, damar lemak, mineral, vitamin B1, minyak terbang, sitral llimonen, fellandren, lemon kamfer, geranil asetat, cadinen, dan linalin asetat. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung vitamin C sebanyak 27 mg/100 g jeruk, Ca sebanyak 40 mg/100 g jeruk, dan P sebanyak 22 mg. Efek farmakologis yang dimiliki oleh jeruk nipis di antaranya antidemam, mengurangi batuk, anti-inflamasi, dan anti-bakteri.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jeruk nipis dilakukan dengan biji, cangkokan, dan cara terbaik adalah okulasi. Jeruk nipis dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk dasar. Jeruk nipis menghendaki tempat terbuka sehingga memungkinkan untuk mendapatkan cukup sinar matahari langsung.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Buah segar, akar, daun, bunga, dan getah batang dan jeruk nipis dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batuk dan demam
Cuci bersih 1 jari rimpang temulawak lalu potong tipis-tipis lalu rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih. Saring, tambahkan air perasan dari ¼ potong butir jeruk dan 2 sendok makan madu. Minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
2. Kepala pusing
Cuci bersih 7 helai daun jeruk nipis segar lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan ke dalam hasil tumbukan 1 sendok makan air perasan jeruk nipis, aduk sampai rata. Gunakan campuran bahan ini untuk menggosok tengkuk, dahi, dan pelipis. Ulangi 2—3 kali sehari dengan cara yang sama.
3. Menghilangkan keriput pada wajah
Peras 1 butir jeruk nipis, tambahkan 1 sendok teh minyak kayu putih dan ¼ sendok makan kapur sirih. Aduk sampai rata lalu balurkan pada wajah setiap malam.
4. Pelangsing
Peras 1 butir jeruk nipis lalu seduh dengan i gelas air panas bersama teh hijau secukupnya. Minum ramuan setiap pagi dan sore dengan cara yang sama.
5. Sakit tenggorokan
Tusuk sepotong jeruk nipis dengan tusuk sate, bubuhkan kecap ke atas potongan buah tadi, lain panaskan di atas api selama 1 menit. Peras jeruknya lalu minum air perasannya sekaligus. Lakukan 2 kali sehari dengan cara yang sama.
6. Tenggorokan banyak lendir
Peras 2 butir jeruk nipis lalu seduh dengan ½ cangkir air panas. Tambahkan sedikit garam, aduk, lalu minum saat hangat sebelum sampan.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Celosia cristata L.
2. Nama daerah : celala (Gayo), jawer hayam (Sunda), jengger ayam (Jawa), janggar slap (Bali), kaputi ayam (Manado), bayam bludu (Sumatera Barat).
3. Nama asing : cock comb flowers (Inggris), ji guan hua (Cina).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Jengger ayam memiliki rasa manis dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jengger ayam di antaranya amarcrnthin, minyak lemak, kaemferitrin, dan pinitol.
Efek farmakologis jengger ayam di antaranya masuk meridian lever, dan ginjal, anti-radang, menghentikan pendarahan, menghentikan keputihan, serta menerangkan penglihatan.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jengger ayam dilakukan dengan setek. Jengger ayam dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Bagian bunga, balk segar maupun kering. Jika ingin disimpan, bunga sebaiknya dijemur terlebih dahulu. Bagian tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batuk darah (hemoptysis), mimisan (epistaxis), dan muntah darah (hematemesis)
Rebus dengan 15 g bunga jengger ayam, 30 g akar rimpang terate (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 g urang-aring (Eclipta prostota) dengan 3 gelas air. Setelah airnya tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
2. Disentri
Rebus 10 g tumbuhan dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas, dinginkan, lalu saring. Minum air rebusannya 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Lakukan secara rutin dan sampai sembuh.
3. Keputihan dan infeksi saluran kencing
Rebus 15 g tumbuhan dengan 4 gelas air sampai airnya tersisa 2 gelas, dinginkan, lalu saring, Minum air rebusannya 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Lakukan secara rutin sampai sembuh.
4. Wasir berdarah
Cuci bersih 15 g bunga jengger ayam, 30 g akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 g urang-aring (Eclipta prostate). Rebus semua bahan dengan 3 gelas air. Setelah airnya tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
5. Pendarahan rahim saat tidak haid
Cuci bersih 15 g bunga jengger ayam dan 30 g umbi daun dewa. Rebus kedua bahan dengan 2 gelas air. Setelah airnya tersisa 1 gelas, minum sekaligus 1 gelas sehari.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Guazuma ulmifolia Lamk.
2. Nama daerah : jati londo (Jawa).
3. Nama asing : bastard cadar (Inggris).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Sifat dan jati belanda belum banyak diketahui. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jati belanda di antaranya asam damar, zat samak, zat pahit, glikose, dan minyak lemak.
Efek farmakologis yang dimiiki oleh jati belanda di antaranya anti-diare, astringen, dan menguruskan badan.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jati belanda dilakukan dengan biji. Jati belanda dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Jati belanda menghendaki tempat yang terbuka dan cukup sinar matahari.
D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Daun, biji, dan kulit dalam jati belanda dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Kolera, sakit perut, dan diare
Sangrai biji jati belanda secukupnya, tumbuk sampai menjadi bubuk, lalu simpan dalam toples. Rebus 1 sendok teh bubuk biji jati belanda dengan 1 1/2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusannya, dinginkan, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
2. Penyakit kaki gajah dan obesitas (kegemukan)
Cuci 7 lembar daun dan sepotong rimpang bengle. Rebus bahan tersebut dengan 1 ½ gelas air sampai tersisa 1 gelas lalu dinginkan. Saring air rebusannya lalu minum pagi dan sore, masing-masing ½ gelas.
Catatan : wanita hamil dilarang minum air rebusan jati belanda
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Achyranthes aspera L.
2. Nama daerah : jarong lalaki (Sunda), rumjarum (Madura), dan ngadirengga (Jawa Tengah).
3. Nama asing : dao kou cao (Cina).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Dalam farmakologi Cina, jarong memiliki rasa agak pahit dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jarong di antaranya akiranlin glukosa, galaktosa, reiosa, ranmosa, alkaloid, hentriakontan, sapogenin, betain ecdysterone, dan triterpenoid saponnin.
Efek farmakologis jarong di antaranya melancarkan peredaran darah, peluruh haid, memperkuat hati, dan ginjal, memperkuat otot, urat, serta tulang, anti-inflamasi, anti-racun, peluruh kencing, dan hemostatik.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jarong dilakukan dengan batang dan akar tunggang. Jarong dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Seluruh bagian tumbuhan, termasuk akarnya, dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bisul besar di ketiak (carbuncle)
Campurkan 50 g tumbuhan segar dengan 1 cangkir air matang dan 1 seloki arak, lalu ditim. Saring air rebusan lalu minum sekaligus 1 kali sehari. Sementara itu, lumatkan ampasnya lalu tempelkan ke bisulnya.
2. Bronkhitis, radang pan, dan radang amandel
Rebus 10 g tumbuhan kering atau 40 g tumbuhan segar dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas lalu dinginkan. Saring air rebusan lalu minum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
3. Gondok
Rebus 10 g akar jarong dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas lalu dinginkan. Saring air rebusan lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas. Selain itu, lumatkan akarnya lalu tempelkan ke bagian yang sakit.
4. Kencing batu dan infeksi ginjal
Rebus seluruh 25 g tumbuhan segar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusan lalu diminum sekaligus 1 gelas sehari.
5. Malaria
Rebus 15 g tumbuhan kering atau 60 g tumbuhan segar dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas lalu dinginkan. Saring air rebusan lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Jatropha Gossypipolia L.
2. Nama daerah : jarak ulung (Lampung), jarak cina (Jawa Tengah), kaleke jarak (Madura).
3. Nama asing : cotton leafed (Inggris).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Sifat jarak wulung belum banyak diketahui, tetapi bahan kimia jarak wulung yang diketahui di antaranya alkaloid, tanin, kalsium oksalat, dan sulfur pectic substans. Selain itu, minyak dan biji jarak wulung mengandung co-carcinogenic esters dan 12-deoxy-16-hydroxyphorboll yang berfungsi sebagai anti-kanker.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh jarak wulung di antaranya sebagai pencahar, menghilangkan nafsu makan.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUITAN
Perbanyakan jarak wulung dapat dilakukan dengan biji dan anakan. Jarak wulung dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Daun dan biji jarak wulung dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bengkak terpukul dan penyakit kulit
Cuci 3—4 helai daun segar jarak wulung sampai bersih, olesi dengan minyak kelapa, lalu panaskan di atas api sampai layu. Tempelkan daun pada perut saat masih hangat.
2. Demam
Cuci 10—15 helai daun segar jarak wulung sampai bersih, rebus dengan air secukupnya. Setelah mendidih, gunakan air rebusan untuk mandi.
3. Susah buang air besar
Cuci bersih 20 butir biji jarak wulung, sangrai, lalu tumbuk sampai halus. Seduh hasil tumbukan dengan 1 cangkir air panas, lalu minum sekaligus 1 cangkir sehari.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Jatropha curcas L.
2. Nama daerah : jarak costa (Melayu), jarak kusta (Sunda), kalele (Madura), jarak pager (Bali), bintalo (Gorontalo), balacai hisa (Ternate).
3. Nama asing : purging nut (Inggris).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Jarak pagar memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk, tetapi bijinya sangat beracun. Beberapa bahan kimia dalam jarak pagar di antaranya, -amirin, kanipesterol, stigmasterol, -sitosterol, 7-keto-Sitosterol, dan HCN.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh jarak pagar di antaranya melancarkan darah (stagnant blood dispelling), menghilangkan bengkak, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan gatal (anti-pniritic).
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jarak pagar dapat dilakukan dengan biji. Jarak pagar dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Daun segar dad jarak pagar dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bengkak terpukul, terkilir, patah tulang, dan luka berdarah
Cuci 7 helai daun segar sampai bersih, tumbuk sampai hancur, tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan, lalu borehkan ke bagian yang sakit. Jika diperlukan, borehkan 3 kali sehari.
2. Gatal-gatal, eksim, dan jamur di kaki
Panaskan 3—5 helai daun segar di atas api sampai menjadi layu dan lemas. Remas-remas daun layu lalu tempelkan di bagian yang sakit.
3. Lepra
Cuci 9 helai daun segar sampai bersih, tumbuk sampai hancur, tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan, borehkan ke bagian yang sakit, lalu balut dengan kain atau perban. Cuci bagian yang terkena lepra dengan rebusan air daun sirih atau alkohol, ganti ramuan, lalu balut kembali. Lakukan secara rutin 2 kali sehari.
4. Penyubur rambut
Basahi kulit kepala dengan minyak jarak pagar sambil dipijat. Lakukan seminggu sekali dengan cara yang sama.
5. Rematik.
Cuci 10 helai daun segar sampai bersih, tumbuk sampai hancur, tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan, lalu borehkan ke bagian yang sakit. Jika diperlukan, borehkan 3 kali sehari.
Catatan :
• Minyak jarak pagar dapat dibeli di apotik atau toko obat.
• Biji jarak pagar sangat beracun, karena itu pemakaiannya harus berhati-hati.
• Untuk menghilangkan racun biji sebaiknya biji disangrai dahulu.
• Wanita hamil dilarang minum ramuan dan jarak pagar
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Jatropha multifida Linn.
2. Nama daerah : jarak cina, pohon yodium, jarak tintir (Jawa); jarak gurita (Sunda), balacai batai (Ternate).
3. Nama asing : coral plant (Inggris).
B. KALNDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Jarak cina memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jarak cina di antaranya -amirin, kampesterol, 7 -diol, stigmaterol, -sitosterol, dan HCN. Batangnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.
Efek farmakologis jarak cina di antaranya penurun panas, anti-inflamasi, dan menghambat pendarahan.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jarak cina dilakukan dengan biji. Jarak cina dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Jarak cina menghendaki tempat cukup matahari.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Biji, daun, dan getah jarak cina dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bengkak terpukul, terkilir, tulang patah, dan luka berdarah
Cuci bersih 7 helai daun segar, tumbuk sampai hancur, lalu tambahkan sedikit air sampai membentuk adonan. Borehkan adonan jarak cina ke bagian yang sakit.
2. Luka berdarah
Oleskan getah batang atau daun pada bagian luka baru.
3 Mencegah dan mengobati kerusakan gigi
Tumbuk 1 butir biji sampai halus lalu seduh dengan gelas air panas. Setelah dingin, gunakan air seduhan untuk berkumur selama 3—5 menit. Lakukan secara rutin 3 kali sehari.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Coix lachryma -jobi L.
2. Nama daerah : singkoru batu (Batak Toba), anjalae batu (Minangkabau), jali batu (Melayu), komangge (Sumba), jagung jali kasekore (Halmahera).
3. Nama asing : yi yi ren (Cina).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Akar jali memiliki rasa manis, tawar, dan bersifat sedikit dingin, serta masuk meridian limpa. Biji jali memiliki rasa manis, tawar, dan bersifat sedikit dingin, serta masuk meridian limpa, paru dan ginjal. Bahan kimia dalam buah jali di antaranya protein, lemak, karbohidrat, vitamin B1. Biji jali mengandung asam amino, coixol, coicin, coixenolide. Sementara itu, daun jali mengandung alkaloid dan akar mengandung asam palmitat, asam stearat stigmasterol, potassium chlorida, glukosa, tajin, coixol, vitamin B1, serta phytin.
Efek farmakologis jali di antaranya penguat limpa, peluruh kencing, anti-radang, mematikan serangga, anti-toksin, peningkat daya tahan tubuh (imunitas), menghilangkan lembap, mengeluarkan nanah, dan menyembuhkan bisul. Selain itu, biji jali juga dapat menghambat sel kanker pada tingkat metafase.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jali dilakukan dengan biji. Jali dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Akar dan biji jali dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Air kencing sedikit karena infeksi dan penyumbatan bath di saluran kencing, serta kencing bernanah
Cuci bersih 30 g akar kering lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
2. Beri-beri
Cuci bersih 25 g akar kering lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa menjadi 2 gelas. Setelah dingin, minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
3. Kanker lambung, kanker paru, dan kanker mulut rahim
Cuci bersih 15—60 g biji kering lalu rebus dengan 6 gelas air tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
4. Radang paru-paru, demam, dan batuk sesak
Cuci bersih 10—15 g akar kering lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin, minum air rebusan bersama 1 sendok makan madu 3 kali sehari masing-masing ½ gelas.
5. Rematik
Cuci bersih 50 g biji kering lalu rebus dengan 6 gelas air sampai airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
6. Sakit kuning
Cuci bersih 30 g akar kering lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa menjadi 2 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan 2 kali sehari, masing-masing I gelas.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah: Zingiber officinale Linn. Var. rubrum
2. 2. Nama daerah : hulia barah, hulia udang (Aceh); jahe sunti (Jawa).
3. 3. Nama asing : red ginger (Inggris); khian jiang chiang (Cina).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Jahe merah memiliki rasa pedas dan bersifat hangat. Beberapa bahan kimia dalam jahe merah di antaranya gingerol, minyak terbang, linionene, -linolenic acid, aspartic, -sitosterol, tepung kanji, caprylic acid, capsaicin, chlorogenic acid, dan farnesol.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh jahe merah di antaranya merangsang ereksi, penghambat keluarnya enzim 5-lipoksigenase dan siklo-oksigenase serta meningkatkan aktivitas kelenjar endokrin. Selain itu, jahe merah juga memiliki efek farmakologis untuk memperlambat proses penuaan, merangsang regenerasi sel kulit, dan bahan pewangi.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan jahe merah dapat dilakukan dengan rimpang. Jahe merah dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk dasar.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Rimpang jahe merah dapat climanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Batuk kering menahun
Kunyah 15 g akar rimpang (rhizoma), ambil airnya, lalu telan. Lakukan 3 kali sehari pagi, siang, dan sore setelah makan dengan jumlah yang sama.
2. Gatal-gatal, luka lecet, terkena dun, dan luka tikam
Haluskan 15 g jahe, 3 siung bawang merah, lalu ditempelkan di tempat luka. Lakukan secara rutin sampai sembuh.
3. Gigitan ular
Tumbuk halus 10—15 g jahe bersama ½ sendok teh garam lalu tapalkan ramuan pada bagian yang terkena gigitan ular. Ramuan ini hanya sebagai pertolongan pertama.
4. Melestarikan gairah seksual
Tumbuk sampai halus 10 g jahe, 30 g lengkuas (Languas galanga L.), dan 5 g llada (Piper ningrum L.). Peras 1 buah mengkudu (Morinda citrfolia L.) lalu campurkan airnya ke dalam hasil tumbukan bersama 1 gelas air panas. Peras llalu saring campuran bahan di atas sampai diperoleh segelas air ramuan. Tambahkan ke dalamnya 5 g garam dapur, aduk sampai rata, lalu bagi menjadi 2 bagian, masing-masing untuk suami dan istri. Minum bersama 1 sendok makan madu.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh
Cud bersih 20 g jahe, 20 g temulawak, 20 g lempuyang wangi, dan 10 g biji ketumbar. Iris tipis-tipis jahe, temulawak, dan lempuyang wangi lalu jemur sampai kering. Tumbuk halus semua bahan bersama ketumbar sampai menjadi bubuk lalu simpan dalam toples. Penggunaan ramuan ini adalah seduh 1 sendok makan bubuk dengan ½ gelas air mendidih. Tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai rata, lalu minum ramuan 2 kali sehari dengan jumlah yang sama.
6. Obat kuat (afrodisiak)
Cuci bersih 10 g jahe, 10 g biji kucai, 10 g biji pare kering, 15 butir merica, dan 1 sendok teh gula merah. Haluskan semua bahan lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan saat hangat sekaligus. Ulangi 2 kali sehari dengan dosis atau jumlah yang sama.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Coleus scutellarioides (L.) Benth.
2. Nama daerah: si gresing (Batak), iler (Jawa Tengah), jawek kotok (Sunda), ati-ati (Bugis), dan adong-adong (Palembang).
3. Nama asing : mayana (Tagalog) dan tzai ye coo (Cina).
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Dalam farmakologi Cina, tumbuhan iler memiliki rasa agak pahit dan berbau harum. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan her di antaranya kaya tanin, minyak asiri, lemak, dan phyosterol calcium oxalate.
Efek farmakologis tumbuhan iler di antaranya peluruh haid, penambah nafsu makan, menetralisir racun, menghilangkan gumpalan darah, mempercepat pematangan bisul, dan sebagal obat cacing.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan 11cr dapat dilakukan dengan biji dan setek batang. Iler dipelihara dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk dasar.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Daun dan akar iler dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Bisul, abses, dan borok
Cuci bersih 10 helai daun iler segar, tumbuk sampai halus, lalu tambahkan sedikit air bersih sampai membentuk adonan. Gunakan adonan ini untuk menutup bisul, abses, dan borok, lalu dibalut. Ganti obat dart balut kembali 2—3 kali sehari.
2. Cacingan
Cuci bersih 7 helai daun iler segar lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
3. Gangguan pencernaan
Cuci bersih 10 he]ai daun iler segar lalu rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
4. Keputihan
Cuci bersih 7 helai daun segar lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
5. Perut mules
Cuci bersih 3 potong akar iler, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
6 Radang telinga
Cuci bersih 15 lembar daun iler segar, lalu giling halus. Tambahkan 3 sendok makan air matang, lalu aduk sampai rata. Peras hasil adukan lalu saring dengan sepotong kain. Teteskan air yang tersaring pada telinga yang sakit sebanyak 2—3 tetes. Lakukan 4—6 kali sehari.
7. Terlambat haid
Cuci bersih 7 helai daun iler segar lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
8. Wasir
Cuci bersih 25 g daun iler segar lalu rebus dengan 2 gelas air. Tambahkan ke dalam air rebusan 1 sendok makan gula merah lalu aduk rata. Setelah air rebusannya tersisa 1 gelas, dinginkan, saring, lalu minum sekaligus 1 gelas sehari.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Ruta augustifolia (L.) Pers.
2. Nama daerah : godong minggu (Jawa Tengah), aruda (Melayu), inggu (Sunda), anruda busu (Makasar).
3. Nama asing : rue (Inggris).
B. KANDUNGAN KIMJA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Inggu memiliki rasa pahit, berbau aromatik, tetapi sedikit beracun. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada inggu di antaranya minyak terbang, fenol, ester, rutin, glukosida, zat samak, skimianin, kokusaginin, dan beragapten.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh inggu di antaranya antikejang, obat penenang.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan inggu dapat dilakukan dengan setek batang. Inggu dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. BAGlAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Daun inggu beserta tangkai atau tanpa tangkai dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Demam, masuk angin, dan pegal-pegal
Cuci bersih ½ genggam herba inggu segar lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum 3 kali sehari bersama 1 sendok makan madu, masing-masing ¾ gelas ramuan.
2. Eksim dan gudik
Cuci bersih 20 helai daun inggu, 1 jari kunyit, dan 1 sendok teh beras. Tumbuk semua bahan sampai halus, tambahkan sedikit air sehingga membentuk adonan. Gosokkan adonan secara merata pada kulit yang terkena eksim atau gudik
3. Kejang-kejang
Cuci bersih 15—20 g daun inggu segar, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 2 gelas sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
4. Sakit gigi
Cuci bersih 3 helai daun inggu segar lalu tumbuk sampai halus. Masukkan hasil tumbukan ke gigi yang berlubang lalu tutup dengan kapas.
5. Sakit lever
Cuci bersih 7 helai daun inggu segar lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin, saring, lalu bagi menjadi 2 bagian yang sama. Minum air rebusan 2 kali sehari bersama 1 sendok teh gula bath, masing-masing ¾ gelas.
Kontra indikasi wanita hamil dilarang minum ramuan daun inggu.
Selengkapnya...
A. NAMA
1. Nama ilmiah : Quassia amara L.
2. Nama daerah : genteng peujit (Jawa), ki congcorang (Sunda).
3. Nama asing : –
B. KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGIS
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam genteng peujit di antaranya polifenol dan saponin.
Efek farmakologis genteng peujit di antaranya anti-demam, anti-malaria, penguat lambung, penghilang kutu di kepala.
C. PERBANYAKAN DAN PERAWATAN TUMBUHAN
Perbanyakan genteng peujit dapat dilakukan dengan biji atau cangkok. Genteng peujit dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. BAGIAN TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DAN PEMANFAATANNYA
Batang atau kayu, akar, dan daun genteng peujit dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Demam
Cuci bersih 6—8 g kayu genteng peujit segar, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 2 gelas air selama 25 menit atau sampai mendidih. Dinginkan, saring, lalu buat menjadi 2 bagian. Minum 2 kali sehari saat pagi dan sore masing-masing 1 bagian.
2. Kutu kepala
Tumbuk daun dan kulit kayu genteng peujit, masing-masing secukupnya, campur dengan sedikit air, lalu remas-remas. Gunakan air tumbukan daun dan kayu untuk keramas. Lakukan secara berulang-ulang.
3. Lambung lemah
Cuci bersih 6 g kayu genteng peujit segar, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 2 gelas air selama 25 menit. Setelah mendidih, dinginkan, saring, lalu dibagi menjadi 2 bagian. Minum 2 kali sehari saat pagi dan sore masing-masing 1 bagian.
4. Malaria
Cuci bersih 8 g kayu segar genteng peujit, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Dinginkan, saring, lalu minum 2 kali sehari saat pagi dan sore masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...