Jumat, 02 Maret 2012
KI TAJAM / DANDANG GENDIS
A. Nama
1. Nama ilmiah : Clinacanthus nutans Lindau.
2. Nama daerah : ki tajam (Sunda), dandang qendis (Jawa), gendis (Jawa Tengah).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ki tajam di antaranya saponin dan polifenol. Efek farmakologis yang dimiliki oleh ki tajam di antaranya mengefektifkan fungsi kelenjar tubuh, meningkatkan sirkulasi diuretik antidemam, dan anti diare.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan Id tajam dapat dilakukan dengan setek batang. Ki tajam dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik. Tumbuhan mi memerlukan cukup sinar matahari.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun segar H tajam dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.
1. Disentri
Rebus segenggam daun segar H tajam dalam 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas. Minum air rebusan tiga kali sehari masing-masing 1 gelas.
2. Kencing manis
Rebus 7 lembar (untuk sakit ringan/gejala awal) atau 21 lembar (untuk säkit berat) daun segar ki tajam dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari.
3. Susah kencing
Rebus 15 g daun 14 tajam segar dalam air 1 gelas selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.
Catatan:
• Resep untuk kencing manis tidak tercatat dalam literatur, tetapi di daerah jawa biasa digunakan untuk penyakit tersebut.
• Efek abortivum tumbuhan ini belum diketahui. Oleh sebab itu, wanita hamil sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
Selengkapnya...
KI KONENG
A. Nama
1. Nama ilmiah: Arcangelisia flava (L.) Merr.
2. Nama daerah : reuy ki koneng (Sunda); oyod sirawanan, sirawan kunyit (Jawa); wali bulan (Ambon); kayu kuning (Palembang); oyod koneng (Madura); mololeya gumini (Halmahera Utara).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ki koneng memiliki rasa pahit. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun ki koneng di antaranya getah perca dan damar. Daun, batang, tangkai, dan akar ki koneng mengandung bahan kimia antara lain barberin dan alkaloid lainnya. Daging buahnya mengandung rat lendir. Sementara bijinya mengandung saponin yang merupakan racun keras untuk ikan.
Efek farmakologis yang dimiliki ki koneng di antaranya anti-inflamasi, mengobati luka, dan antidemam.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki koneng dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Ki koneng dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Tangkai atau batang segar ki koneng dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.
1. Demam
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng yang masih segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing i gelas.
2. Gangguan pencernakan dan cacingan
Rebus 1 Jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan 5 lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu bagi 2 bagian dan minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
3. Sakit kuning
Rebus 1 jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu bagi menjadi dua untuk diminum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
4. Sariawan
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...
1. Nama ilmiah: Arcangelisia flava (L.) Merr.
2. Nama daerah : reuy ki koneng (Sunda); oyod sirawanan, sirawan kunyit (Jawa); wali bulan (Ambon); kayu kuning (Palembang); oyod koneng (Madura); mololeya gumini (Halmahera Utara).
3. Nama asing : -
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Ki koneng memiliki rasa pahit. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun ki koneng di antaranya getah perca dan damar. Daun, batang, tangkai, dan akar ki koneng mengandung bahan kimia antara lain barberin dan alkaloid lainnya. Daging buahnya mengandung rat lendir. Sementara bijinya mengandung saponin yang merupakan racun keras untuk ikan.
Efek farmakologis yang dimiliki ki koneng di antaranya anti-inflamasi, mengobati luka, dan antidemam.
C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan ki koneng dapat dilakukan dengan biji atau setek batang. Ki koneng dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.
D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Tangkai atau batang segar ki koneng dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.
1. Demam
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng yang masih segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing i gelas.
2. Gangguan pencernakan dan cacingan
Rebus 1 Jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan 5 lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu bagi 2 bagian dan minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
3. Sakit kuning
Rebus 1 jari batang ki koneng segar, 1 jeruk nipis yang sudah dibelah, dan lembar daun sirih dalam 3 gelas air selama 20 menit. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu bagi menjadi dua untuk diminum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
4. Sariawan
Rebus 10 g tangkai muda ki koneng segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...
Langganan:
Postingan (Atom)